Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 17 Desember 2023
Bacaan Alkitab: Yohanes 1:6-8, 19-28
Pada hari Minggu ini, kita merayakan Adven ketiga atau yang biasa juga disebut sebagai minggu Gaudete, kata ini berasal dari bahasa Latin yang memiliki arti “sukacita”. Oleh karena itu, berbeda dengan minggu-minggu Adven lainnya, pada minggu Adven ketiga ini, lilin yang dinyalakan adalah lilin berwarna merah muda sebagai simbol sukacita, namun sukacita yang belum penuh. Mengapa? Ada dua alasan:
1. Kita bersukacita karena tinggal beberapa hari lagi kita akan merayakan Natal, memperingati kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang pertama melalui wujud seorang bayi mungil di Betlehem.
2. Sukacita itu belum penuh karena kita masih menantikan kedatangan-Nya yang kedua kalinya lama lagi, Tuhan akan datang di akhir zaman. Kedatangan-Nya yang kedua nanti tentunya tidaklah dalam wujud bayi Betlehem, melainkan dalam wujud Allah Sang Raja Semesta Alam.
Dengan demikian, pada hari minggu ini, kita akan bersama-sama belajar dari Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan kedatangan Tuhan. Di tengah-tengah segala persiapan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis, ternyata ada beberapa orang Yahudi yang tidak menyukai apa yang Yohanes Pembaptis lakukan. Namun, hal itu tidak membuat Yohanes Pembaptis berhenti untuk melakukan tugas dan panggilannya. Mengapa begitu? Sebab ia tahu bahwa Mesias bukan saja akan datang, namun Mesias yang sudah lama dinantikan itu sungguh telah datang (Yoh. 1:6-8).
Sukacita karena kedatangan Mesias itu, sudah lama dinubuatkan sejak zaman Nabi Yesaya. Ia meyakini, jika Roh Tuhan ada padanya untuk menyampaikan kabar baik, kabar tentang pekerjaan-pekerjaan Allah yang memulihkan umat-Nya (Yes. 61:1-4). Seperti apa yang dikatakan oleh kesaksian Pemazmur yang menyatakan bahwa Tuhan akan memulihkan orang-orang yang menabur dengan cucuran air mata (Mzm. 126). Bahkan persekutuan umat Allah di Tesalonika pun sangat mengimani bahwa Allah berkarya dengan memelihara roh, tubuh, dan jiwa yang bukan hanya dipelihara hanya saat ini saja, bahkan sampai nanti pada kedatangan Yesus Kristus kembali (1 Tes. 6:16-24). Jadi, apalagi yang harus kita sangsikan? Bersukacitalah senantiasa!
Pdt. Devina E. Minerva