Deprecated: htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/gkigadingserpong/public_html/libraries/src/Document/Renderer/Feed/AtomRenderer.php on line 89 Inspirasi - GKI Gading Serponghttps://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi2025-09-15T18:23:40+07:00GKI Gading Serpongweb.gkigadingserpong@gkigadingserpong.orgWinsCreationsMelayani lewat Rangkaian Kata dan Desain2025-07-28T17:55:37+07:002025-07-28T17:55:37+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/melayani-lewat-rangkaian-kata-dan-desainMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/unseen-studio-s9CC2SKySJM-unsplash.jpg" alt="" width="5184" height="3456" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Komisi Perpustakaan dan Publikasi (KPP) GKI Gading Serpong mungkin tidak sepopuler komisi lainnya. Tidak banyak yang mengetahui siapa saja orang-orang yang ada di dalamnya, dan apa saja yang dikerjakan oleh komisi ini. Namun, KPP memegang peranan penting dalam kehidupan bergereja, khususnya dalam hal literasi dan publikasi. Melalui tulisan, KPP menghadirkan jejak pelayanan yang dapat terus dibaca, dikenang, bahkan memberkati jemaat.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Salah satu bentuk pelayanan KPP yang paling nyata adalah kehadiran Majalah <em>Sepercik Anugerah</em>, majalah internal GKI Gading Serpong yang telah menjadi wadah refleksi iman dan kesaksian hidup. Majalah ini lahir sejak 7 Desember 2014, dari gagasan dan dorongan Pdt. Em. Andreas Loanka, dan terus berkembang menjadi suara yang menyampaikan kasih Tuhan dalam bentuk tulisan yang menyentuh.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pada tahun 2025, GKI Gading Serpong melepas dua orang pendetanya memasuki masa emeritasi. Sebagai cendera mata dalam acara ibadah emeritasi Pdt. Em. Andreas Loanka, 6 Januari 2025, peserta ibadah mendapatkan buku memoar berjudul <em>Sinergisitas dalam Pelayanan</em>. Demikian pula, dalam acara ibadah emeritasi Pdt. Em. Santoni Ong, 24 Februari 2025, peserta dapat membawa pulang buku memoar berjudul <em>Vocare</em>. Penerbitan kedua buku ini pun merupakan salah satu bentuk pelayanan KPP.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tidak hanya itu. Informasi tentang kegiatan-kegiatan gereja juga dipublikasikan melalui situs web resmi GKI Gading Serpong, misalnya ibadah <em>topping off</em> gedung gereja yang baru pada tanggal 7 Juli 2025. KPP berperan sebagai “jurnalis rohani”, yang dengan setia mencatat setiap momen penting dalam kehidupan bergereja.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Selama beberapa tahun terakhir, KPP telah menginisiasi berbagai pelatihan penulisan dan penyuntingan untuk membekali tim dan jemaat yang ingin melayani melalui tulisan. Di antaranya:</p>
<ul>
<li>Pelatihan Editor Majalah <em>Sepercik Anugerah, </em>11 Mei 2024, yang dibawakan oleh Endah Dwisotyati, mantan wartawan dan redaktur <em>Mutiara</em>, <em>Suara Pembaruan</em>, dan <em>Satu Harapan</em>. Tujuan pelatihan ini adalah agar para penyunting dapat membuat setiap artikel yang diterbitkan tersaji dalam struktur dan kualitas penulisan yang baik, sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia, sehingga enak dibaca dan mudah dipahami. (<a href="https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/liputan/liputan-pelatihan-editor-majalah-sepercik-anugerah?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ==">https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/liputan/liputan-pelatihan-editor-majalah-sepercik-anugerah?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ==</a>)</li>
<li>Pelatihan Penulisan Liputan, 31 Agustus 2024, yang dibawakan oleh Tjhia Yen Nie, ketua KPP GKI Gading Serpong, dan Satrya Harefa, salah satu penulis tetap Majalah <em>Sepercik Anugerah</em>. Pelatihan ini membekali jemaat agar liputan kegiatan berbagai komisi yang diterbitkan tidak bersifat laporan seadanya, melainkan bersifat informatif dan inspiratif. Dengan demikian, jemaat dapat lebih mengetahui berbagai kegiatan yang ada di gereja kita dan berbagai komisi dan tim pelayanan yang ada di dalamnya (<a href="https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/liputan/pelatihan-penulisan-liputan-gki-gading-serpong?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ==">https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/lip)utan/pelatihan-penulisan-liputan-gki-gading-serpong?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ==</a>)</li>
<li>Pelatihan Menulis Kesaksian, 26 April 2025, bersama Pdt. Yoel M. Indrasmoro, pendiri penerbit Tangan Terbuka Media, yang telah menulis banyak buku melalui berbagai penerbit Kristen. Dalam pelatihan ini, jemaat belajar menuliskan pertolongan Tuhan dalam hidupnya secara personal dan menggugah. (<a href="https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/liputan/pelatihan-menulis-kesaksian-bersama-pdt-yoel-m-indrasmoro?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ=="></a><a href="https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/liputan/pelatihan-menulis-kesaksian-bersama-pdt-yoel-m-indrasmoro?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ==">https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/liputan/pelatihan-menulis-kesaksian-bersama-pdt-yoel-m-indrasmoro?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ==</a>)</li>
</ul>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">KPP juga berencana melakukan studi banding ke gereja lain untuk mempelajari berbagai model publikasi, pengelolaan media, serta pengembangan konten kreatif di lingkungan gereja. Langkah ini diharapkan akan memperluas wawasan serta memberi inspirasi baru bagi pengembangan Majalah <em>Sepercik Anugerah</em> dan platform komunikasi lainnya.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Salah satu proyek besar KPP yang saat ini masih berada dalam tahap perencanaan adalah penulisan dan penerbitan buku kesaksian jemaat. Buku ini akan memuat kisah-kisah nyata dari anggota jemaat GKI Gading Serpong—cerita-cerita tentang penyertaan Tuhan, mukjizat yang sederhana, dan iman yang bertumbuh dalam berbagai pergumulan hidup, yang rencananya mulai dijual pada acara <em>soft opening</em> gedung gereja yang baru. Seluruh dana hasil penjualan buku ini akan disumbangkan untuk dana pembangunan gedung gereja yang baru. Melalui tulisan, kita tidak hanya dapat menyentuh hati, tetapi juga dapat mendukung pertumbuhan fisik gereja.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pelayanan di KPP memang tidak selalu terlihat. Namun, seperti sebutir benih yang ditanam dalam-dalam, dampaknya dapat menjalar luas dan bertahan lama, bahkan dapat melampaui masa hidup penulisnya. Tulisan dapat menguatkan, menyadarkan, meneguhkan, bahkan menjadi alat Tuhan untuk menegur dan memeluk jiwa yang lelah.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Karena itu, jika memiliki hati yang rindu untuk melayani melalui tulisan, penyuntingan, bahkan desain dan tata letak, KPP mengundang Anda untuk bergabung bersama kami. Anda tidak perlu menjadi profesional dahulu—sudah cukup bila punya hati yang mau belajar dan melayani. Anda dapat mengirimkan <em>e-mail</em> ke: [<a href="mailto:majalahsepercikanugerah@gmail.com">majalahsepercikanugerah@gmail.com</a>].</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Bersama, mari melayani lewat rangkaian kata! Karena, satu kata yang ditulis dengan kasih, bisa menjadi pesan kekal yang meneguhkan jiwa!</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman', serif;">*Penulis adalah pengurus Komisi Perpustakaan dan Publikasi untuk tahun pelayanan 2024–2026</span></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/unseen-studio-s9CC2SKySJM-unsplash.jpg" alt="" width="5184" height="3456" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Komisi Perpustakaan dan Publikasi (KPP) GKI Gading Serpong mungkin tidak sepopuler komisi lainnya. Tidak banyak yang mengetahui siapa saja orang-orang yang ada di dalamnya, dan apa saja yang dikerjakan oleh komisi ini. Namun, KPP memegang peranan penting dalam kehidupan bergereja, khususnya dalam hal literasi dan publikasi. Melalui tulisan, KPP menghadirkan jejak pelayanan yang dapat terus dibaca, dikenang, bahkan memberkati jemaat.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Salah satu bentuk pelayanan KPP yang paling nyata adalah kehadiran Majalah <em>Sepercik Anugerah</em>, majalah internal GKI Gading Serpong yang telah menjadi wadah refleksi iman dan kesaksian hidup. Majalah ini lahir sejak 7 Desember 2014, dari gagasan dan dorongan Pdt. Em. Andreas Loanka, dan terus berkembang menjadi suara yang menyampaikan kasih Tuhan dalam bentuk tulisan yang menyentuh.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pada tahun 2025, GKI Gading Serpong melepas dua orang pendetanya memasuki masa emeritasi. Sebagai cendera mata dalam acara ibadah emeritasi Pdt. Em. Andreas Loanka, 6 Januari 2025, peserta ibadah mendapatkan buku memoar berjudul <em>Sinergisitas dalam Pelayanan</em>. Demikian pula, dalam acara ibadah emeritasi Pdt. Em. Santoni Ong, 24 Februari 2025, peserta dapat membawa pulang buku memoar berjudul <em>Vocare</em>. Penerbitan kedua buku ini pun merupakan salah satu bentuk pelayanan KPP.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tidak hanya itu. Informasi tentang kegiatan-kegiatan gereja juga dipublikasikan melalui situs web resmi GKI Gading Serpong, misalnya ibadah <em>topping off</em> gedung gereja yang baru pada tanggal 7 Juli 2025. KPP berperan sebagai “jurnalis rohani”, yang dengan setia mencatat setiap momen penting dalam kehidupan bergereja.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Selama beberapa tahun terakhir, KPP telah menginisiasi berbagai pelatihan penulisan dan penyuntingan untuk membekali tim dan jemaat yang ingin melayani melalui tulisan. Di antaranya:</p>
<ul>
<li>Pelatihan Editor Majalah <em>Sepercik Anugerah, </em>11 Mei 2024, yang dibawakan oleh Endah Dwisotyati, mantan wartawan dan redaktur <em>Mutiara</em>, <em>Suara Pembaruan</em>, dan <em>Satu Harapan</em>. Tujuan pelatihan ini adalah agar para penyunting dapat membuat setiap artikel yang diterbitkan tersaji dalam struktur dan kualitas penulisan yang baik, sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia, sehingga enak dibaca dan mudah dipahami. (<a href="https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/liputan/liputan-pelatihan-editor-majalah-sepercik-anugerah?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ==">https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/liputan/liputan-pelatihan-editor-majalah-sepercik-anugerah?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ==</a>)</li>
<li>Pelatihan Penulisan Liputan, 31 Agustus 2024, yang dibawakan oleh Tjhia Yen Nie, ketua KPP GKI Gading Serpong, dan Satrya Harefa, salah satu penulis tetap Majalah <em>Sepercik Anugerah</em>. Pelatihan ini membekali jemaat agar liputan kegiatan berbagai komisi yang diterbitkan tidak bersifat laporan seadanya, melainkan bersifat informatif dan inspiratif. Dengan demikian, jemaat dapat lebih mengetahui berbagai kegiatan yang ada di gereja kita dan berbagai komisi dan tim pelayanan yang ada di dalamnya (<a href="https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/liputan/pelatihan-penulisan-liputan-gki-gading-serpong?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ==">https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/lip)utan/pelatihan-penulisan-liputan-gki-gading-serpong?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ==</a>)</li>
<li>Pelatihan Menulis Kesaksian, 26 April 2025, bersama Pdt. Yoel M. Indrasmoro, pendiri penerbit Tangan Terbuka Media, yang telah menulis banyak buku melalui berbagai penerbit Kristen. Dalam pelatihan ini, jemaat belajar menuliskan pertolongan Tuhan dalam hidupnya secara personal dan menggugah. (<a href="https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/liputan/pelatihan-menulis-kesaksian-bersama-pdt-yoel-m-indrasmoro?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ=="></a><a href="https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/liputan/pelatihan-menulis-kesaksian-bersama-pdt-yoel-m-indrasmoro?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ==">https://mail.gkigadingserpong.org/artikel/liputan/pelatihan-menulis-kesaksian-bersama-pdt-yoel-m-indrasmoro?highlight=WyJwZWxhdGloYW4iXQ==</a>)</li>
</ul>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">KPP juga berencana melakukan studi banding ke gereja lain untuk mempelajari berbagai model publikasi, pengelolaan media, serta pengembangan konten kreatif di lingkungan gereja. Langkah ini diharapkan akan memperluas wawasan serta memberi inspirasi baru bagi pengembangan Majalah <em>Sepercik Anugerah</em> dan platform komunikasi lainnya.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Salah satu proyek besar KPP yang saat ini masih berada dalam tahap perencanaan adalah penulisan dan penerbitan buku kesaksian jemaat. Buku ini akan memuat kisah-kisah nyata dari anggota jemaat GKI Gading Serpong—cerita-cerita tentang penyertaan Tuhan, mukjizat yang sederhana, dan iman yang bertumbuh dalam berbagai pergumulan hidup, yang rencananya mulai dijual pada acara <em>soft opening</em> gedung gereja yang baru. Seluruh dana hasil penjualan buku ini akan disumbangkan untuk dana pembangunan gedung gereja yang baru. Melalui tulisan, kita tidak hanya dapat menyentuh hati, tetapi juga dapat mendukung pertumbuhan fisik gereja.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pelayanan di KPP memang tidak selalu terlihat. Namun, seperti sebutir benih yang ditanam dalam-dalam, dampaknya dapat menjalar luas dan bertahan lama, bahkan dapat melampaui masa hidup penulisnya. Tulisan dapat menguatkan, menyadarkan, meneguhkan, bahkan menjadi alat Tuhan untuk menegur dan memeluk jiwa yang lelah.</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Karena itu, jika memiliki hati yang rindu untuk melayani melalui tulisan, penyuntingan, bahkan desain dan tata letak, KPP mengundang Anda untuk bergabung bersama kami. Anda tidak perlu menjadi profesional dahulu—sudah cukup bila punya hati yang mau belajar dan melayani. Anda dapat mengirimkan <em>e-mail</em> ke: [<a href="mailto:majalahsepercikanugerah@gmail.com">majalahsepercikanugerah@gmail.com</a>].</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Bersama, mari melayani lewat rangkaian kata! Karena, satu kata yang ditulis dengan kasih, bisa menjadi pesan kekal yang meneguhkan jiwa!</p>
<p style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman', serif;">*Penulis adalah pengurus Komisi Perpustakaan dan Publikasi untuk tahun pelayanan 2024–2026</span></p>Predestinasi: yang Saya Ketahui dan yang Tidak Saya Ketahui2025-02-25T11:17:50+07:002025-02-25T11:17:50+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/predestinasi-yang-saya-ketahui-dan-yang-tidak-saya-ketahuiMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/predestinasi.jpg" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Mata kuliah antropologi, <em>hamartiologi</em>, dan<em> soteriologi</em> telah mempertemukan saya dengan sosok yang kita sebut saja Pak Simo, dosen sekaligus rektor saya. Bagi saya, ini bukanlah sebuah kebetulan. Saya yakin, Tuhan punya rencana, sehingga dalam perjalanan hidup, saya terdampar di STT ini, bahkan dalam kelas Pak Simo.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/predestinasi-yang-saya-ketahui-dan-yang-tidak-saya-ketahui" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/predestinasi.jpg" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Mata kuliah antropologi, <em>hamartiologi</em>, dan<em> soteriologi</em> telah mempertemukan saya dengan sosok yang kita sebut saja Pak Simo, dosen sekaligus rektor saya. Bagi saya, ini bukanlah sebuah kebetulan. Saya yakin, Tuhan punya rencana, sehingga dalam perjalanan hidup, saya terdampar di STT ini, bahkan dalam kelas Pak Simo.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/predestinasi-yang-saya-ketahui-dan-yang-tidak-saya-ketahui" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Tips Aman Menggunakan Listrik Rumah Tangga2025-02-21T16:55:24+07:002025-02-21T16:55:24+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/x-4Monica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/carolyn-christine-BCNO7JuNi1w-unsplash.jpg" alt="" width="4749" height="7116" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Listrik merupakan bentuk energi yang sangat berperan penting dan bermanfaat dalam kelangsungan kehidupan manusia. Penerangan, perabotan rumah tangga seperti <em>rice cooker</em>, kulkas, mesin cuci, pompa air, pendingin ruangan (AC), komputer, telepon genggam, mainan anak-anak, senter, jam dinding, semuanya tidak dapat berfungsi tanpa terhubung dengan aliran listrik.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/x-4" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/carolyn-christine-BCNO7JuNi1w-unsplash.jpg" alt="" width="4749" height="7116" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Listrik merupakan bentuk energi yang sangat berperan penting dan bermanfaat dalam kelangsungan kehidupan manusia. Penerangan, perabotan rumah tangga seperti <em>rice cooker</em>, kulkas, mesin cuci, pompa air, pendingin ruangan (AC), komputer, telepon genggam, mainan anak-anak, senter, jam dinding, semuanya tidak dapat berfungsi tanpa terhubung dengan aliran listrik.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/x-4" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Allah Sejati Sang Sumber Kehidupan: Yesus Adalah Allah yang Sejati2025-02-18T10:59:02+07:002025-02-18T10:59:02+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/allah-sejati-sang-sumber-kehidupan-yesus-adalah-allah-yang-sejatiMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/s.jpg" alt="" width="3600" height="2400" loading="lazy"></p><p>“Sebab, Allah itu esa dan esa pula pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” (1 Tim. 2:5).</p>
<p style="text-align: justify;">Pernyataan ini ada dan tertulis di dalam Alkitab. Ada orang yang menyatakan pernyataan tersebut benar dan mengiakannya, ada pula yang tidak. Mari kita telusuri fakta pendukung atau bukti yang memperkuat pernyataan itu.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/allah-sejati-sang-sumber-kehidupan-yesus-adalah-allah-yang-sejati" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/s.jpg" alt="" width="3600" height="2400" loading="lazy"></p><p>“Sebab, Allah itu esa dan esa pula pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” (1 Tim. 2:5).</p>
<p style="text-align: justify;">Pernyataan ini ada dan tertulis di dalam Alkitab. Ada orang yang menyatakan pernyataan tersebut benar dan mengiakannya, ada pula yang tidak. Mari kita telusuri fakta pendukung atau bukti yang memperkuat pernyataan itu.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/allah-sejati-sang-sumber-kehidupan-yesus-adalah-allah-yang-sejati" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Merek sebagai Salah Satu Kekayaan Intelektual 2025-02-15T14:47:23+07:002025-02-15T14:47:23+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/merek-sebagai-salah-satu-kekayaan-intelektualMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/Branding-101.jpg" alt="" width="1745" height="1089" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">“<em>What’s in a name</em>?” demikian ide yang dilontarkan oleh William Shakespeare dalam salah satu karyanya. Apa maksudnya? Salah satu interpretasinya adalah nama merupakan kesepakatan untuk membedakan sesuatu atau seseorang, tetapi tidak memiliki nilai atau makna apa pun. Artinya, jika diberi nama lain, mawar akan tetap harum. Apakah benar demikian, nama tidak memiliki nilai atau makna apa pun? Kita hendaknya tetap berhati-hati dengan nama dan artinya dalam dunia bisnis (Sumber: https://www.psfinc.com/articles/whats-in-a-name/).</p>
<p style="text-align: justify;">Dalam dunia bisnis, kita pasti bertemu dengan istilah merek. Secara awam, merek dapat diartikan sebagai penamaan untuk membedakan suatu produk (baik berupa barang atau jasa) dari produk lainnya yang sejenis. Contohnya, ada telepon genggam merek <em>Samsung,</em> ada pula yang bermerek <em>iP</em><em>hone</em>, atau ketika kita berbicara tentang rumah makan, ada yang memakai nama<em> Sederhana</em>, sedangkan yang lainnya ada yang memakai nama <em>Pagi Sore.</em></p>
<p style="text-align: justify;">Ketika kita berbicara tentang tataran perundang-undangan, merek diartikan sebagai tanda yang dapat ditampilkan secara grafis, berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk dua dan/atau tiga dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut, untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum, dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.</p>
<p style="text-align: justify;">Apa relevansi merek dalam kehidupan kita sehari-hari? Pada saat COVID melanda, kita dipaksa untuk tinggal di rumah dan merintis usaha sendiri, demi menambal pemasukan yang berkurang. Gereja kemudian turut memfasilitasi, dengan cara menampung jemaat yang memiliki usaha atau hendak memulainya, dalam suatu wadah berbentuk katalog. Katalog tersebut kemudian disebarkan, agar jemaat yang membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan bisa langsung berinteraksi. Mungkin kita semua ingat, katalog tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori. Kita melihat banyaknya penamaan yang dilekatkan pada produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini bertujuan agar penyedia produk atau jasa bisa menjual produknya sedemikian rupa, sehingga jemaat yang membutuhkan bisa membedakan suatu produk dari produk lainnya. Dengan demikian, apakah merek sebagai suatu nama merupakan sesuatu yang memiliki arti penting? Jawabannya, ya!</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>Merek Perlu Dilindungi?</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Apa yang dapat saya lakukan untuk mengklaim penamaan yang saya lekatkan pada produk yang saya hasilkan? Dengan kata lain, apakah saya bisa melindungi merek yang saya pakai untuk produk yang saya hasilkan? Jawabannya, ya! Sama seperti orang-orang tahu jika saya bernama Adolf Panggabean berdasarkan Kartu Tanda Penduduk, maka saya juga bisa memintakan perlindungan atas nama yang saya lekatkan pada produk yang saya hasilkan. Bukti perlindungannya adalah dalam bentuk sertifikat hak, yang dikeluarkan oleh pemerintah.</p>
<p style="text-align: justify;">Pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa saya perlu melindungi nama yang saya lekatkan pada produk yang dihasilkan? Apa untungnya buat saya? Kalau tidak saya lindungi, risiko apa yang akan saya terima?</p>
<p style="text-align: justify;">Mengingat merek adalah tanda yang dipakai untuk membedakan suatu produk dari produk lain yang sama atau sejenis, maka perlu perlindungan, agar konsumen yang akan membeli suatu produk tidak akan mengalami kebingungan, ketika berhadapan dengan dua produk yang sejenis. Coba bayangkan, apabila konsumen diperhadapkan pada dua telepon genggam yang sejenis, apakah konsumen tahu mana yan<em>g Samsung</em> dan mana yang <em>iPhone</em>, jika tidak dituliskan mereknya? Contoh lain, apabila kita ingin sekali makan masakan Padang, bagaimana kita tahu restoran mana yang Sederhana dan mana yang Pagi Sore, apabila mereka tidak mempunya nama?</p>
<p style="text-align: justify;">Di mata hukum, merek merupakan suatu hak milik, sama seperti kepemilikan atas mobil, rumah, atau kebendaan lainnya. Yang membedakannya, merek adalah hak milik atas benda yang tidak berwujud. Bagaimana melindunginya? Yang harus dilakukan adalah mengajukan permintaan pendaftaran, agar merek yang kita inginkan terlindungi dan kita memiliki hak atasnya.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong> Pendaftaran Merek </strong></p>
<p style="text-align: justify;">Proses pendaftaran itu sendiri dapat dilakukan oleh yang bersangkutan, atau diwakilkan kepada mereka yang memiliki keahlian/profesi di bidang tersebut. Waktu yang diperlukan sekitar empat belas hingga delapan belas bulan, jika tidak menemui hambatan. Apabila mengalami hambatan dalam prosesnya, dibutuhkan waktu yang lebih lama.</p>
<p style="text-align: justify;">Proses permintaan pendaftaran merek itu harus melalui tiga tahapan, yaitu pengajuan, pengumuman, dan pemeriksaan substantif. Prosesnya dilakukan secara<em> online</em> melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Apakah dapat dilakukan sendiri? Tentu bisa, tetapi bagi mereka yang baru merintis usaha, sebaiknya mencoba menghubungi konsultan kekayaan intelektual, yang bisa memberikan pendekatan ataupun nasihat tentang langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan.</p>
<p style="text-align: justify;">Sebelum mendaftarkan merek yang ingin dipakai, sebaiknya kita memiliki pemahaman akan merek seperti apa yang dapat dilindungi. Merek tidak dapat didaftarkan, jika bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundangundangan, moralitas, agama, kesusilaan, atau ketertiban umum; sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebut barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya; memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat tentang asal, kualitas, jenis, ukuran, macam, tujuan penggunaan barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya, atau merupakan nama varietas tanaman yang dilindungi untuk barang dan/atau jasa yang sejenis; memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau khasiat dari barang dan/atau jasa yang diproduksi; tidak memiliki daya pembeda; dan/atau merupakan nama umum dan/atau lambang milik umum.</p>
<p style="text-align: justify;">Sementara itu, merek akan ditolak, jika mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya, dengan merek terdaftar milik pihak lain atau yang sudah dimohonkan lebih dahulu oleh pihak lain untuk barang dan/ atau jasa sejenis; merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis; merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa tidak sejenis yang memenuhi persyaratan tertentu; indikasi geografis terdaftar; merupakan atau menyerupai nama atau singkatan nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak; merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol, atau emblem suatu negara, atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang; atau merupakan tiruan, atau menyerupai tanda, atau cap, atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.</p>
<p style="text-align: justify;">Setelah kita memahami merek seperti apa yang dapat dilindungi oleh negara, tentunya kita sudah bisa memilah dan memilih merek seperti apa yang akan kita pakai. Ketika merek kita sudah terdaftar, maka keuntungan yang bisa didapatkan adalah hak eksklusif dalam jangka waktu tertentu untuk menggunakan sendiri merek tersebut, atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Ketika merek kita sudah berkembang dan usaha kita memiliki reputasi yang baik, maka kita dapat memperoleh keuntungan ekonomi berupa peningkatan penghasilan.</p>
<p style="text-align: justify;">Tetapi patut pula diingat, selain keuntungan ekonomi ada konsekuensi lainnya yang harus kita perhatikan. Saat kita berhadapan dengan hak orang lain, konsekuensinya kita tidak dapat menggunakan apa yang sudah menjadi hak orang, tanpa seizin mereka yang memiliki hak. Demikian pula sebaliknya. Perihal ini, peraturan perundang-undangan terkait menyatakan larangan bagi setiap orang yang tidak berhak, untuk menggunakan merek orang lain yang sama pada pokok atau keseluruhannya, dengan merek terdaftar milik pihak lain, untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan. Peraturan perundang-undangan kemudian juga melarang setiap orang untuk memperdagangkan barang dan/atau jasa yang diketahui, atau patut diduga mengetahui bahwa barang dan/atau jasa tersebut merupakan hasil suatu pelanggaran.</p>
<p style="text-align: justify;">Jadi, bagaimana sikap kita sebagai pelaku usaha atau yang baru merintis usaha? Menurut hemat penulis, jika sebuah nama disematkan pada kita saat lahir, sebaiknya kita juga menyematkan nama untuk usaha yang kita rintis. Tujuannya agar orang dapat membedakan yang mana usaha kita dan mana usaha milik orang lain, beserta segala konsekuensinya. Hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab yang dapat dilakukan oleh pemilik atau perintis usaha.</p>
<p style="text-align: justify;">Jadi, apakah nama itu sendiri hanya merupakan kesepakatan untuk membedakan sesuatu atau seseorang, dan tidak memiliki nilai atau makna apa pun? </p>
<p style="text-align: justify;">*Penulis adalah praktisi hukum yang sehari-hari bergelut di dunia kekayaan intelektual,<em> partner</em> pada kantor konsultan hukum <em>ADCO Law.</em></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/Branding-101.jpg" alt="" width="1745" height="1089" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">“<em>What’s in a name</em>?” demikian ide yang dilontarkan oleh William Shakespeare dalam salah satu karyanya. Apa maksudnya? Salah satu interpretasinya adalah nama merupakan kesepakatan untuk membedakan sesuatu atau seseorang, tetapi tidak memiliki nilai atau makna apa pun. Artinya, jika diberi nama lain, mawar akan tetap harum. Apakah benar demikian, nama tidak memiliki nilai atau makna apa pun? Kita hendaknya tetap berhati-hati dengan nama dan artinya dalam dunia bisnis (Sumber: https://www.psfinc.com/articles/whats-in-a-name/).</p>
<p style="text-align: justify;">Dalam dunia bisnis, kita pasti bertemu dengan istilah merek. Secara awam, merek dapat diartikan sebagai penamaan untuk membedakan suatu produk (baik berupa barang atau jasa) dari produk lainnya yang sejenis. Contohnya, ada telepon genggam merek <em>Samsung,</em> ada pula yang bermerek <em>iP</em><em>hone</em>, atau ketika kita berbicara tentang rumah makan, ada yang memakai nama<em> Sederhana</em>, sedangkan yang lainnya ada yang memakai nama <em>Pagi Sore.</em></p>
<p style="text-align: justify;">Ketika kita berbicara tentang tataran perundang-undangan, merek diartikan sebagai tanda yang dapat ditampilkan secara grafis, berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk dua dan/atau tiga dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut, untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum, dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.</p>
<p style="text-align: justify;">Apa relevansi merek dalam kehidupan kita sehari-hari? Pada saat COVID melanda, kita dipaksa untuk tinggal di rumah dan merintis usaha sendiri, demi menambal pemasukan yang berkurang. Gereja kemudian turut memfasilitasi, dengan cara menampung jemaat yang memiliki usaha atau hendak memulainya, dalam suatu wadah berbentuk katalog. Katalog tersebut kemudian disebarkan, agar jemaat yang membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan bisa langsung berinteraksi. Mungkin kita semua ingat, katalog tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori. Kita melihat banyaknya penamaan yang dilekatkan pada produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini bertujuan agar penyedia produk atau jasa bisa menjual produknya sedemikian rupa, sehingga jemaat yang membutuhkan bisa membedakan suatu produk dari produk lainnya. Dengan demikian, apakah merek sebagai suatu nama merupakan sesuatu yang memiliki arti penting? Jawabannya, ya!</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>Merek Perlu Dilindungi?</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Apa yang dapat saya lakukan untuk mengklaim penamaan yang saya lekatkan pada produk yang saya hasilkan? Dengan kata lain, apakah saya bisa melindungi merek yang saya pakai untuk produk yang saya hasilkan? Jawabannya, ya! Sama seperti orang-orang tahu jika saya bernama Adolf Panggabean berdasarkan Kartu Tanda Penduduk, maka saya juga bisa memintakan perlindungan atas nama yang saya lekatkan pada produk yang saya hasilkan. Bukti perlindungannya adalah dalam bentuk sertifikat hak, yang dikeluarkan oleh pemerintah.</p>
<p style="text-align: justify;">Pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa saya perlu melindungi nama yang saya lekatkan pada produk yang dihasilkan? Apa untungnya buat saya? Kalau tidak saya lindungi, risiko apa yang akan saya terima?</p>
<p style="text-align: justify;">Mengingat merek adalah tanda yang dipakai untuk membedakan suatu produk dari produk lain yang sama atau sejenis, maka perlu perlindungan, agar konsumen yang akan membeli suatu produk tidak akan mengalami kebingungan, ketika berhadapan dengan dua produk yang sejenis. Coba bayangkan, apabila konsumen diperhadapkan pada dua telepon genggam yang sejenis, apakah konsumen tahu mana yan<em>g Samsung</em> dan mana yang <em>iPhone</em>, jika tidak dituliskan mereknya? Contoh lain, apabila kita ingin sekali makan masakan Padang, bagaimana kita tahu restoran mana yang Sederhana dan mana yang Pagi Sore, apabila mereka tidak mempunya nama?</p>
<p style="text-align: justify;">Di mata hukum, merek merupakan suatu hak milik, sama seperti kepemilikan atas mobil, rumah, atau kebendaan lainnya. Yang membedakannya, merek adalah hak milik atas benda yang tidak berwujud. Bagaimana melindunginya? Yang harus dilakukan adalah mengajukan permintaan pendaftaran, agar merek yang kita inginkan terlindungi dan kita memiliki hak atasnya.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong> Pendaftaran Merek </strong></p>
<p style="text-align: justify;">Proses pendaftaran itu sendiri dapat dilakukan oleh yang bersangkutan, atau diwakilkan kepada mereka yang memiliki keahlian/profesi di bidang tersebut. Waktu yang diperlukan sekitar empat belas hingga delapan belas bulan, jika tidak menemui hambatan. Apabila mengalami hambatan dalam prosesnya, dibutuhkan waktu yang lebih lama.</p>
<p style="text-align: justify;">Proses permintaan pendaftaran merek itu harus melalui tiga tahapan, yaitu pengajuan, pengumuman, dan pemeriksaan substantif. Prosesnya dilakukan secara<em> online</em> melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Apakah dapat dilakukan sendiri? Tentu bisa, tetapi bagi mereka yang baru merintis usaha, sebaiknya mencoba menghubungi konsultan kekayaan intelektual, yang bisa memberikan pendekatan ataupun nasihat tentang langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan.</p>
<p style="text-align: justify;">Sebelum mendaftarkan merek yang ingin dipakai, sebaiknya kita memiliki pemahaman akan merek seperti apa yang dapat dilindungi. Merek tidak dapat didaftarkan, jika bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundangundangan, moralitas, agama, kesusilaan, atau ketertiban umum; sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebut barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya; memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat tentang asal, kualitas, jenis, ukuran, macam, tujuan penggunaan barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya, atau merupakan nama varietas tanaman yang dilindungi untuk barang dan/atau jasa yang sejenis; memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau khasiat dari barang dan/atau jasa yang diproduksi; tidak memiliki daya pembeda; dan/atau merupakan nama umum dan/atau lambang milik umum.</p>
<p style="text-align: justify;">Sementara itu, merek akan ditolak, jika mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya, dengan merek terdaftar milik pihak lain atau yang sudah dimohonkan lebih dahulu oleh pihak lain untuk barang dan/ atau jasa sejenis; merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis; merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa tidak sejenis yang memenuhi persyaratan tertentu; indikasi geografis terdaftar; merupakan atau menyerupai nama atau singkatan nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak; merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol, atau emblem suatu negara, atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang; atau merupakan tiruan, atau menyerupai tanda, atau cap, atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.</p>
<p style="text-align: justify;">Setelah kita memahami merek seperti apa yang dapat dilindungi oleh negara, tentunya kita sudah bisa memilah dan memilih merek seperti apa yang akan kita pakai. Ketika merek kita sudah terdaftar, maka keuntungan yang bisa didapatkan adalah hak eksklusif dalam jangka waktu tertentu untuk menggunakan sendiri merek tersebut, atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Ketika merek kita sudah berkembang dan usaha kita memiliki reputasi yang baik, maka kita dapat memperoleh keuntungan ekonomi berupa peningkatan penghasilan.</p>
<p style="text-align: justify;">Tetapi patut pula diingat, selain keuntungan ekonomi ada konsekuensi lainnya yang harus kita perhatikan. Saat kita berhadapan dengan hak orang lain, konsekuensinya kita tidak dapat menggunakan apa yang sudah menjadi hak orang, tanpa seizin mereka yang memiliki hak. Demikian pula sebaliknya. Perihal ini, peraturan perundang-undangan terkait menyatakan larangan bagi setiap orang yang tidak berhak, untuk menggunakan merek orang lain yang sama pada pokok atau keseluruhannya, dengan merek terdaftar milik pihak lain, untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan. Peraturan perundang-undangan kemudian juga melarang setiap orang untuk memperdagangkan barang dan/atau jasa yang diketahui, atau patut diduga mengetahui bahwa barang dan/atau jasa tersebut merupakan hasil suatu pelanggaran.</p>
<p style="text-align: justify;">Jadi, bagaimana sikap kita sebagai pelaku usaha atau yang baru merintis usaha? Menurut hemat penulis, jika sebuah nama disematkan pada kita saat lahir, sebaiknya kita juga menyematkan nama untuk usaha yang kita rintis. Tujuannya agar orang dapat membedakan yang mana usaha kita dan mana usaha milik orang lain, beserta segala konsekuensinya. Hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab yang dapat dilakukan oleh pemilik atau perintis usaha.</p>
<p style="text-align: justify;">Jadi, apakah nama itu sendiri hanya merupakan kesepakatan untuk membedakan sesuatu atau seseorang, dan tidak memiliki nilai atau makna apa pun? </p>
<p style="text-align: justify;">*Penulis adalah praktisi hukum yang sehari-hari bergelut di dunia kekayaan intelektual,<em> partner</em> pada kantor konsultan hukum <em>ADCO Law.</em></p>A Cat and A Christian2025-02-14T09:41:20+07:002025-02-14T09:41:20+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/a-cat-and-a-christianMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/manja-vitolic-gKXKBY-C-Dk-unsplash.jpg" alt="" width="5026" height="3458" loading="lazy"></p><p><em>I have a little pet cat. </em></p>
<p><em>I found her caught in the rain.</em></p>
<p><em> Even though I love her so much, </em></p>
<p><em>sometimes, she can be a pain.</em></p>
<p> </p>
<p style="text-align: right;"><em>When I want to play with her, </em></p>
<p style="text-align: right;"><em>I would call on her name.</em></p>
<p style="text-align: right;"><em> Yet, she doesn’t respond to me, </em></p>
<p style="text-align: right;"><em>which is such a shame</em><em>.</em></p>
<p> </p>
<p style="text-align: left;"><em> Sometimes my cat would meow </em></p>
<p style="text-align: left;"><em>whenever she wants something. </em></p>
<p style="text-align: left;"><em>She’d do anything to get my attention </em></p>
<p style="text-align: left;"><em>even when I am working. </em></p>
<p> </p>
<p><em>My cat may cause me trouble, </em></p>
<p><em>but I still love her.</em></p>
<p><em> I’d sit on my couch and she’d be on my lap,</em></p>
<p><em> purring as I stroke her fur.</em></p>
<p> </p>
<p style="text-align: right;"><em> Sometimes, we act like a cat to God. </em></p>
<p style="text-align: right;"><em>Only praying to Him when we want something.</em></p>
<p style="text-align: right;"><em> But after we get what we want,</em></p>
<p style="text-align: right;"><em> we abandon God and do our own thing. </em></p>
<p> </p>
<p><em>Indeed, God is our Father, </em></p>
<p><em>but He is also our friend. </em></p>
<p><em>We can pray for more than just what we want. </em></p>
<p><em>To show that we care about Him to the end. </em></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/manja-vitolic-gKXKBY-C-Dk-unsplash.jpg" alt="" width="5026" height="3458" loading="lazy"></p><p><em>I have a little pet cat. </em></p>
<p><em>I found her caught in the rain.</em></p>
<p><em> Even though I love her so much, </em></p>
<p><em>sometimes, she can be a pain.</em></p>
<p> </p>
<p style="text-align: right;"><em>When I want to play with her, </em></p>
<p style="text-align: right;"><em>I would call on her name.</em></p>
<p style="text-align: right;"><em> Yet, she doesn’t respond to me, </em></p>
<p style="text-align: right;"><em>which is such a shame</em><em>.</em></p>
<p> </p>
<p style="text-align: left;"><em> Sometimes my cat would meow </em></p>
<p style="text-align: left;"><em>whenever she wants something. </em></p>
<p style="text-align: left;"><em>She’d do anything to get my attention </em></p>
<p style="text-align: left;"><em>even when I am working. </em></p>
<p> </p>
<p><em>My cat may cause me trouble, </em></p>
<p><em>but I still love her.</em></p>
<p><em> I’d sit on my couch and she’d be on my lap,</em></p>
<p><em> purring as I stroke her fur.</em></p>
<p> </p>
<p style="text-align: right;"><em> Sometimes, we act like a cat to God. </em></p>
<p style="text-align: right;"><em>Only praying to Him when we want something.</em></p>
<p style="text-align: right;"><em> But after we get what we want,</em></p>
<p style="text-align: right;"><em> we abandon God and do our own thing. </em></p>
<p> </p>
<p><em>Indeed, God is our Father, </em></p>
<p><em>but He is also our friend. </em></p>
<p><em>We can pray for more than just what we want. </em></p>
<p><em>To show that we care about Him to the end. </em></p>Berjuang Bersama Tuhan2025-02-13T17:01:23+07:002025-02-13T17:01:23+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/berjuang-bersama-tuhanMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/Picture1.png" alt="" width="266" height="307" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">“Pandanglah burung-burung di udara, yang tidak menabur, tidak menuai, dan tidak mengumpulkan dalam lumbung, namun Bapamu yang di surga memberi mereka makan. Bukankah kamu jauh lebih berharga daripada burung-burung itu? (Matius 6:26)</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/berjuang-bersama-tuhan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/Picture1.png" alt="" width="266" height="307" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">“Pandanglah burung-burung di udara, yang tidak menabur, tidak menuai, dan tidak mengumpulkan dalam lumbung, namun Bapamu yang di surga memberi mereka makan. Bukankah kamu jauh lebih berharga daripada burung-burung itu? (Matius 6:26)</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/berjuang-bersama-tuhan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>MATI LAMPU2024-06-12T11:37:00+07:002024-06-12T11:37:00+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/mati-lampuMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Pada suatu hari saat Tino ingin belajar, lampu berkelap-kelip. Beberapa saat kemudian, AC dan lampu mati. Ternyata aliran listrik terhambat (korsleting). Saat menunggu beberapa saat, listrik belum menyala juga. Tino pun mencaricari sesuatu yang bisa digunakan sebagai penerang. Terkadang ketika Tino mengalami suatu yang menyebalkan,</p>
<p style="text-align: justify;">Tino sedih, seperti aliran listrik yang mati, Tino mencari-cari senter supaya Tino bisa melihat mama dan papa di sana dan merasa tenang. Saat lampu menyala adalah saat paling melegakan bagi Tino. Apakah kalian ada yang takut gelap waktu mati lampu seperti Tino?</p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Pada suatu hari saat Tino ingin belajar, lampu berkelap-kelip. Beberapa saat kemudian, AC dan lampu mati. Ternyata aliran listrik terhambat (korsleting). Saat menunggu beberapa saat, listrik belum menyala juga. Tino pun mencaricari sesuatu yang bisa digunakan sebagai penerang. Terkadang ketika Tino mengalami suatu yang menyebalkan,</p>
<p style="text-align: justify;">Tino sedih, seperti aliran listrik yang mati, Tino mencari-cari senter supaya Tino bisa melihat mama dan papa di sana dan merasa tenang. Saat lampu menyala adalah saat paling melegakan bagi Tino. Apakah kalian ada yang takut gelap waktu mati lampu seperti Tino?</p>Jalan Bersama Yesus2024-03-07T21:32:49+07:002024-03-07T21:32:49+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/jalan-bersama-yesusMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Bulan Mei 2011 sungguh tak terlupakan, karena pada bulan ini suami saya terdiagnosis sirosis hati. Mendengar vonis itu, menangislah saya karena saya tahu apa akibat dari sirosis hati. Dokter mengatakan bahwa dalam tiga tahun sudah harus memikirkan untuk transplantasi hati karena sirosis tidak dapat diobati. Ya Tuhan apa yang harus kami lakukan karena biaya operasi tersebut besar sekali . Suami saya harus rutin periksa darah, usg dan ct scan. Tiap malam kami berdoa bersama memohon belas kasihan Tuhan agar Tuhan memberi kesembuhan bagi dia. Orang tua, saudara, keluarga VG Narwastu dimana kami terlibat pelayanan bersama, teman satu gereja selalu berdoa dan mensupport kami. Satu tahun dapat kami lalui.</p>
<p style="text-align: justify;">Bulan Mei 2012, datang kejutan yang benar-benar mengejutkan. Berdasarkan hasil Ct scan ditemukan ada tumor di dalam liver. Jantung rasanya berhenti sesaat…..air mata tiada henti menetes. Tiap malam setelah berdoa, saya memandang suami saya sambil berkata dalam hati “Tuhan…berikan dia kesempatan hidup lebih lama, berikan dia kesempatan untuk dapat terus melayani Engkau dan hidup bersama dengan saya sampai tua”, sambil berlinang air mata. Maunya sih tidak menangis tapi kalau melihat dia tertidur dengan tenang tidak terasa air mata menetes.</p>
<p style="text-align: justify;">Di mulai dari tahun inilah, kegiatan keluar masuk rumah sakit sangatlah intensif tapi selalu Tuhan mengirimkan pertolongan baik lewat keluarga maupun temanteman, juga para staf medis dan kamipun dapat melewati tahun ini. Pada bulan Februari 2013, Tuhan mengijinkan kami berkonsultasi ke dokter di Singapura. Dokter di sana mengatakan bahwa belum perlu untuk transplantasi. Puji Tuhan kami berdua girang luar biasa. Kemudian dokter menyarankan untuk ct scan ulang dan akan mendiskusikan juga hasil ct scan di dengan tim transplant, berhubung besoknya kami sudah pulang, hasil diskusi akan disampaikan via email. Dua hari kemudian datanglah email yang ditunggu-tunggu, hasilnya sungguh tidak menggembirakan. Hasil rapat para dokter mengatakan bahwa sudah perlu transplantasi saat itu atau tunggu bila muncul tumor yang baru tapi biasanya tumor itu akan lebih agresif. Akhirnya tumor baru muncul lagi dan memang lebih cepat pertumbuhannya. Dokter menyarankan untuk segera transplantasi sebelum bulan desember 2013. Seperti biasa, sehabis ada kejutan-kejutan hasil pemeriksaan saya tidak bisa tidur, perasaan jadi tidak enak, menangis sudah pasti, pada malam hari sering memegang dada suami saya karena takut kalo tiba-tiba napasnya berhenti.</p>
<p style="text-align: justify;">Rutinitas di tahun ini adalah tindakan mematikan sel tumor tapi selalu tumbuh yang baru . Sungguh Tuhan memberi ujian yang berat, teringatlah saya akan Filipi 4:13 “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” dan 1 Korintus 10:13 “ Pencobaan – pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan memberikan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”. Ayat yang menguatkan saya, terima kasih Tuhan. Tuhan menolong dengan caranya yang ajaib dan tidak terselami oleh pikiran manusia. Tuhan membuka jalan untuk melakukan transplantasi di Cina (yang selama ini tidak pernah terpikirkan) melalui pendeta, keluarga “Narwastu”, keluarga, teman-teman gereja, teman bible study juga teman kuliah dan sekolah serta berbagai pihak yang digerakkan Tuhan untuk membantu kami. Pada tanggal 25 Mei 2014 kami berangkat ke Cina, Tuhan mendengar doa kami semua. Sampai di Cina, berbagai kejutan-kejutan sudah menanti.</p>
<p style="text-align: justify;">Mulai masalah <em>transfer</em> dana, hasil pemeriksaan dan masalah-masalah teknis tapi Tuhan selalu memberi jalan keluar. Betul-betul saya menjalani hari-hari bersama Tuhan dan anugerahNya. Hingga puncaknya yaitu hari dimana suami saya menjalani operasi transplantasi. Suami saya masuk ruang operasi jam 14.00 waktu setempat. Kemudian saya balik ke flat karena di depan ruang operasi tidak ada ruang tunggu bagi keluarga pasien. Pulanglah saya ke flat. Sepanjang perjalanan saya nyanyi lagu mujizat itu masih ada di dalam hati. Sampai di flat, saya baca renungan (<em>daily devotion</em> dari Joyce Meyer) renungannya berjudul “ <em>Faith for the Middle</em>” dari Markus 4: 37,38. Intinya adalah dalam badai kehidupan kita yang sangat dahsyat seolah2 kita sudah mau tenggelam tapi Tuhan sepertinya tertidur, tidak mendengar doa kita. Di situlah saatnya kita harus menggunakan iman “faith” kita. Kita bisa berbicara tentang iman, membaca buku tentang iman, mendengar khotbah, menyayi tentang iman, tapi dalam “badai” kita HARUS menggunakan IMAN.</p>
<p style="text-align: justify;">Pada kondisi seperti inilah kita tahu seberapa besar iman kita. Renungan ini, membuat saya yakin bahwa operasi akan berjalan lancar karena saya beriman kepada Tuhan, Tuhan Yesus yang berkuasa di setiap segi kehidupan saya dan suami. Renungan ini merupakan jawaban Tuhan akan kegelisahan saya menunggu operasi. Selain membaca alkitab dan renungan, saya berdoa, memuji Tuhan. Bila pikiran negatif datang, langsung saya berdoa. Saya menunggu operasi hanya bersama dengan Tuhan Yesus sahabat yang setia. Banyak sms maupun whatsapp dari teman-teman yang menguatkan saya, termasuk kiriman lagu-lagu rohani. Tuhan memberi kekuatan dan ketenangan melalui banyak cara. Saya berkata “Tuhan Yesus, Engkau sudah mengijinkan suami saya operasi di Cina, Engkau juga yang akan menuntaskan pengobatan ini dan memberi kesembuhan yang sempurna. Terima kasih Tuhan, Engkau juga membuat kami dikelilingi oleh orang-orang yang sangat peduli dan sayang pada kami”. Pukul 20.30 waktu setempat, saya diberi kabar bahwa operasi telah selesai dan berjalan dengan lancer, kabar ini langsung saya teruskan ke orang tua, saudara dan temanteman. Semua mengucap syukur atas anugerah Tuhan yang tiada terkira. Saya berdoa, mengucap syukur kepada Tuhan barulah saya bisa tertidur. Keesokan harinya saya sudah diperbolehkan menjenguk di ruang ICU. Sungguh kuasa Tuhan tak terbatas, puji Tuhan suami saya sudah sadar, sudah bisa berbicara lancar dan tidak terlihat seperti orang yang habis menjalani sebuah operasi besar yang sangat beresiko. Kami berdua langsung berdoa bersama mengucap syukur atas kasih karunia, tuntunan dan pimpinan Tuhan sehingga semua dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pasca operasi semua berjalan lancar, pemeriksaan juga menunjukkan hasil yang menggembirakan, terpujilah Allah Bapa yang maha Kuasa. Selama kurang lebih 3,5 bulan kami di Cina, sampai akhirnya kami bisa pulang ke Indonesia.</p>
<p style="text-align: justify;">Satu bulan setelah kami pulang, suami melakukan tes rutin yaitu periksa darah dan USG. Hasilnya tidak baik, ada masalah di <em>liver</em>nya. Jantung mau copot rasanya mendengar kenyataan ini. Ya Tuhan... ada kejutan lagi, rasanya seperti naik<em> roller coaster</em> yang naik turun dengan curam, habis senang ada sedih. Ternyata masih panjang jalan yang harus kami lalui yang sebelumnya kami pikir sudah selesai masalah sakit penyakit ini. Tuhan mengajarkan kepada kami untuk selalu bersandar dan berpegang padaNya….Tuhan sudah memulai dan mengijinkan pengobatan yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya, Tuhan juga yang akan menuntaskan permasalahan yang ada. Kami jalani hari-hari bersama dengan Tuhan Yesus yang tidak pernah berubah dulu-kini-dan selamanya. Yakobus 1 : 2-4 menutup tulisan ini. Bagi dia kemuliaan untuk selama-lamanya…. Amin. </p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Bulan Mei 2011 sungguh tak terlupakan, karena pada bulan ini suami saya terdiagnosis sirosis hati. Mendengar vonis itu, menangislah saya karena saya tahu apa akibat dari sirosis hati. Dokter mengatakan bahwa dalam tiga tahun sudah harus memikirkan untuk transplantasi hati karena sirosis tidak dapat diobati. Ya Tuhan apa yang harus kami lakukan karena biaya operasi tersebut besar sekali . Suami saya harus rutin periksa darah, usg dan ct scan. Tiap malam kami berdoa bersama memohon belas kasihan Tuhan agar Tuhan memberi kesembuhan bagi dia. Orang tua, saudara, keluarga VG Narwastu dimana kami terlibat pelayanan bersama, teman satu gereja selalu berdoa dan mensupport kami. Satu tahun dapat kami lalui.</p>
<p style="text-align: justify;">Bulan Mei 2012, datang kejutan yang benar-benar mengejutkan. Berdasarkan hasil Ct scan ditemukan ada tumor di dalam liver. Jantung rasanya berhenti sesaat…..air mata tiada henti menetes. Tiap malam setelah berdoa, saya memandang suami saya sambil berkata dalam hati “Tuhan…berikan dia kesempatan hidup lebih lama, berikan dia kesempatan untuk dapat terus melayani Engkau dan hidup bersama dengan saya sampai tua”, sambil berlinang air mata. Maunya sih tidak menangis tapi kalau melihat dia tertidur dengan tenang tidak terasa air mata menetes.</p>
<p style="text-align: justify;">Di mulai dari tahun inilah, kegiatan keluar masuk rumah sakit sangatlah intensif tapi selalu Tuhan mengirimkan pertolongan baik lewat keluarga maupun temanteman, juga para staf medis dan kamipun dapat melewati tahun ini. Pada bulan Februari 2013, Tuhan mengijinkan kami berkonsultasi ke dokter di Singapura. Dokter di sana mengatakan bahwa belum perlu untuk transplantasi. Puji Tuhan kami berdua girang luar biasa. Kemudian dokter menyarankan untuk ct scan ulang dan akan mendiskusikan juga hasil ct scan di dengan tim transplant, berhubung besoknya kami sudah pulang, hasil diskusi akan disampaikan via email. Dua hari kemudian datanglah email yang ditunggu-tunggu, hasilnya sungguh tidak menggembirakan. Hasil rapat para dokter mengatakan bahwa sudah perlu transplantasi saat itu atau tunggu bila muncul tumor yang baru tapi biasanya tumor itu akan lebih agresif. Akhirnya tumor baru muncul lagi dan memang lebih cepat pertumbuhannya. Dokter menyarankan untuk segera transplantasi sebelum bulan desember 2013. Seperti biasa, sehabis ada kejutan-kejutan hasil pemeriksaan saya tidak bisa tidur, perasaan jadi tidak enak, menangis sudah pasti, pada malam hari sering memegang dada suami saya karena takut kalo tiba-tiba napasnya berhenti.</p>
<p style="text-align: justify;">Rutinitas di tahun ini adalah tindakan mematikan sel tumor tapi selalu tumbuh yang baru . Sungguh Tuhan memberi ujian yang berat, teringatlah saya akan Filipi 4:13 “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” dan 1 Korintus 10:13 “ Pencobaan – pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan memberikan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”. Ayat yang menguatkan saya, terima kasih Tuhan. Tuhan menolong dengan caranya yang ajaib dan tidak terselami oleh pikiran manusia. Tuhan membuka jalan untuk melakukan transplantasi di Cina (yang selama ini tidak pernah terpikirkan) melalui pendeta, keluarga “Narwastu”, keluarga, teman-teman gereja, teman bible study juga teman kuliah dan sekolah serta berbagai pihak yang digerakkan Tuhan untuk membantu kami. Pada tanggal 25 Mei 2014 kami berangkat ke Cina, Tuhan mendengar doa kami semua. Sampai di Cina, berbagai kejutan-kejutan sudah menanti.</p>
<p style="text-align: justify;">Mulai masalah <em>transfer</em> dana, hasil pemeriksaan dan masalah-masalah teknis tapi Tuhan selalu memberi jalan keluar. Betul-betul saya menjalani hari-hari bersama Tuhan dan anugerahNya. Hingga puncaknya yaitu hari dimana suami saya menjalani operasi transplantasi. Suami saya masuk ruang operasi jam 14.00 waktu setempat. Kemudian saya balik ke flat karena di depan ruang operasi tidak ada ruang tunggu bagi keluarga pasien. Pulanglah saya ke flat. Sepanjang perjalanan saya nyanyi lagu mujizat itu masih ada di dalam hati. Sampai di flat, saya baca renungan (<em>daily devotion</em> dari Joyce Meyer) renungannya berjudul “ <em>Faith for the Middle</em>” dari Markus 4: 37,38. Intinya adalah dalam badai kehidupan kita yang sangat dahsyat seolah2 kita sudah mau tenggelam tapi Tuhan sepertinya tertidur, tidak mendengar doa kita. Di situlah saatnya kita harus menggunakan iman “faith” kita. Kita bisa berbicara tentang iman, membaca buku tentang iman, mendengar khotbah, menyayi tentang iman, tapi dalam “badai” kita HARUS menggunakan IMAN.</p>
<p style="text-align: justify;">Pada kondisi seperti inilah kita tahu seberapa besar iman kita. Renungan ini, membuat saya yakin bahwa operasi akan berjalan lancar karena saya beriman kepada Tuhan, Tuhan Yesus yang berkuasa di setiap segi kehidupan saya dan suami. Renungan ini merupakan jawaban Tuhan akan kegelisahan saya menunggu operasi. Selain membaca alkitab dan renungan, saya berdoa, memuji Tuhan. Bila pikiran negatif datang, langsung saya berdoa. Saya menunggu operasi hanya bersama dengan Tuhan Yesus sahabat yang setia. Banyak sms maupun whatsapp dari teman-teman yang menguatkan saya, termasuk kiriman lagu-lagu rohani. Tuhan memberi kekuatan dan ketenangan melalui banyak cara. Saya berkata “Tuhan Yesus, Engkau sudah mengijinkan suami saya operasi di Cina, Engkau juga yang akan menuntaskan pengobatan ini dan memberi kesembuhan yang sempurna. Terima kasih Tuhan, Engkau juga membuat kami dikelilingi oleh orang-orang yang sangat peduli dan sayang pada kami”. Pukul 20.30 waktu setempat, saya diberi kabar bahwa operasi telah selesai dan berjalan dengan lancer, kabar ini langsung saya teruskan ke orang tua, saudara dan temanteman. Semua mengucap syukur atas anugerah Tuhan yang tiada terkira. Saya berdoa, mengucap syukur kepada Tuhan barulah saya bisa tertidur. Keesokan harinya saya sudah diperbolehkan menjenguk di ruang ICU. Sungguh kuasa Tuhan tak terbatas, puji Tuhan suami saya sudah sadar, sudah bisa berbicara lancar dan tidak terlihat seperti orang yang habis menjalani sebuah operasi besar yang sangat beresiko. Kami berdua langsung berdoa bersama mengucap syukur atas kasih karunia, tuntunan dan pimpinan Tuhan sehingga semua dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pasca operasi semua berjalan lancar, pemeriksaan juga menunjukkan hasil yang menggembirakan, terpujilah Allah Bapa yang maha Kuasa. Selama kurang lebih 3,5 bulan kami di Cina, sampai akhirnya kami bisa pulang ke Indonesia.</p>
<p style="text-align: justify;">Satu bulan setelah kami pulang, suami melakukan tes rutin yaitu periksa darah dan USG. Hasilnya tidak baik, ada masalah di <em>liver</em>nya. Jantung mau copot rasanya mendengar kenyataan ini. Ya Tuhan... ada kejutan lagi, rasanya seperti naik<em> roller coaster</em> yang naik turun dengan curam, habis senang ada sedih. Ternyata masih panjang jalan yang harus kami lalui yang sebelumnya kami pikir sudah selesai masalah sakit penyakit ini. Tuhan mengajarkan kepada kami untuk selalu bersandar dan berpegang padaNya….Tuhan sudah memulai dan mengijinkan pengobatan yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya, Tuhan juga yang akan menuntaskan permasalahan yang ada. Kami jalani hari-hari bersama dengan Tuhan Yesus yang tidak pernah berubah dulu-kini-dan selamanya. Yakobus 1 : 2-4 menutup tulisan ini. Bagi dia kemuliaan untuk selama-lamanya…. Amin. </p>Wanita Bijak2024-03-01T22:08:30+07:002024-03-01T22:08:30+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/wanita-bijakMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Wanita bijak adalah wanita idaman yang disukai oleh banyak orang.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/wanita-bijak" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Wanita bijak adalah wanita idaman yang disukai oleh banyak orang.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/wanita-bijak" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Perjalanan yang Bertujuan 2024-02-19T14:44:20+07:002024-02-19T14:44:20+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/perjalanan-yang-bertujuanMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2:10) Kehidupan manusia tidak ubahnya seperti sebuah perjalanan.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/perjalanan-yang-bertujuan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2:10) Kehidupan manusia tidak ubahnya seperti sebuah perjalanan.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/perjalanan-yang-bertujuan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Taat dan Mengendalikan Diri 2024-02-19T14:27:34+07:002024-02-19T14:27:34+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/taat-dan-mengendalikan-diriMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Bicara tentang ketaatan, kita akan teringat pada orang tua, guru, pemerintah, atau atasan kita di tempat kerja.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/taat-dan-mengendalikan-diri" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Bicara tentang ketaatan, kita akan teringat pada orang tua, guru, pemerintah, atau atasan kita di tempat kerja.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/taat-dan-mengendalikan-diri" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Satu-Satunya Tiket Keluar dari Dosa (2) 2024-02-19T14:14:02+07:002024-02-19T14:14:02+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/satu-satunya-tiket-keluar-dari-dosa-2-penulis-pnt-yusuf-gala-penyunting-lanny-dewi-joelianiMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p>Lanjutan dari edisi sebelumnya (<a href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/satu-satunya-tiket-keluar-dari-dosa-1?highlight=WyJ0aWtldCJd">link untuk membaca tulisan sebelumnya</a>).</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/satu-satunya-tiket-keluar-dari-dosa-2-penulis-pnt-yusuf-gala-penyunting-lanny-dewi-joeliani" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p>Lanjutan dari edisi sebelumnya (<a href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/satu-satunya-tiket-keluar-dari-dosa-1?highlight=WyJ0aWtldCJd">link untuk membaca tulisan sebelumnya</a>).</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/satu-satunya-tiket-keluar-dari-dosa-2-penulis-pnt-yusuf-gala-penyunting-lanny-dewi-joeliani" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Tetaplah Berbuat Baik 2024-02-19T13:58:35+07:002024-02-19T13:58:35+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/tetaplah-berbuat-baikMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">“Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.” Filipi 4:5a</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/tetaplah-berbuat-baik" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">“Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.” Filipi 4:5a</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/tetaplah-berbuat-baik" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kitab Terbuka yang Minder2024-02-15T17:36:04+07:002024-02-15T17:36:04+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kitab-terbuka-yang-minderMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Hidupmu kitab terbuka Dibaca sesamamu Apakah tiap pembacanya Melihat Yesus dalammu?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kitab-terbuka-yang-minder" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Hidupmu kitab terbuka Dibaca sesamamu Apakah tiap pembacanya Melihat Yesus dalammu?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kitab-terbuka-yang-minder" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kepuasan Hidup 2024-02-15T17:26:57+07:002024-02-15T17:26:57+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kepuasan-hidupMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Apakah hidup Anda membahagiakan? Apakah Anda puas akan hidup Anda?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kepuasan-hidup" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Apakah hidup Anda membahagiakan? Apakah Anda puas akan hidup Anda?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kepuasan-hidup" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Nowela 2024-02-14T13:14:01+07:002024-02-14T13:14:01+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/nowelaMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Nowela Elisabeth Mikhelia Auparay, demikian nama lengkapnya, dilahirkan di Wamena, 19 Desember 1987. Ia adalah anak pertama dari empat bersaudara, pasangan Alex David Zakaria Auparay yang berdarah Papua dan Rida Rumiris Eli Nondang Sinaga yang berdarah Batak.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/nowela" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Nowela Elisabeth Mikhelia Auparay, demikian nama lengkapnya, dilahirkan di Wamena, 19 Desember 1987. Ia adalah anak pertama dari empat bersaudara, pasangan Alex David Zakaria Auparay yang berdarah Papua dan Rida Rumiris Eli Nondang Sinaga yang berdarah Batak.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/nowela" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p> Kecap & Sambal2024-01-24T21:41:19+07:002024-01-24T21:41:19+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kecap-sambalMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Beberapa hari ini saya sering tersenyum-senyum menyaksikan kebiasaan orang-orang menyantap makanan di beberapa tenda pecel lele atau pecel ayam yang saya datangi.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kecap-sambal" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Beberapa hari ini saya sering tersenyum-senyum menyaksikan kebiasaan orang-orang menyantap makanan di beberapa tenda pecel lele atau pecel ayam yang saya datangi.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kecap-sambal" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Yesus, Ingat Aku2024-01-23T22:33:49+07:002024-01-23T22:33:49+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/yesus-ingat-akuMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Doa yang terbaik di mata Tuhan bukanlah sekedar kata-kata. Keindahan doa itu terletak jauh di kedalaman hati kita.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/yesus-ingat-aku" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Doa yang terbaik di mata Tuhan bukanlah sekedar kata-kata. Keindahan doa itu terletak jauh di kedalaman hati kita.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/yesus-ingat-aku" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>PERCAKAPAN DENGAN PEREMPUAN SAMARIA2024-01-19T22:55:02+07:002024-01-19T22:55:02+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/percakapan-dengan-perempuan-samariaMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Perikop berjudul Percakapan dengan Perempuan Samaria, tercatat dalam Yohanes 4:1–42.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/percakapan-dengan-perempuan-samaria" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Perikop berjudul Percakapan dengan Perempuan Samaria, tercatat dalam Yohanes 4:1–42.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/percakapan-dengan-perempuan-samaria" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p> FAN OR FOLLOWER?2024-01-19T22:41:37+07:002024-01-19T22:41:37+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/fan-or-followerMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Ketika kita membaca Yohanes 12:20-26, kita tahu bahwa latar belakang penulisan ayat ini adalah saat menjelang kematian Tuhan Yesus, saat di mana Tuhan Yesus tahu persis, bahwa waktu kematian-Nya sudah dekat.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/fan-or-follower" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Ketika kita membaca Yohanes 12:20-26, kita tahu bahwa latar belakang penulisan ayat ini adalah saat menjelang kematian Tuhan Yesus, saat di mana Tuhan Yesus tahu persis, bahwa waktu kematian-Nya sudah dekat.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/fan-or-follower" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p> PERTOLONGAN TUHAN NYATA2024-01-19T22:31:42+07:002024-01-19T22:31:42+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/pertolongan-tuhan-nyataMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Ayat dari Yesaya 38:16 inilah yang dibacakan oleh Pdt. Santoni tepat sebelum Mama menjalani operasi pada bulan Juni 2017 lalu.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/pertolongan-tuhan-nyata" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Ayat dari Yesaya 38:16 inilah yang dibacakan oleh Pdt. Santoni tepat sebelum Mama menjalani operasi pada bulan Juni 2017 lalu.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/pertolongan-tuhan-nyata" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>SIAP PAKAI2024-01-18T11:32:07+07:002024-01-18T11:32:07+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/siap-pakaiMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Musa tidak pandai bicara. Rahab hanyalah seorang pelacur. Yakub anak mama yang tega menipu ayah dan saudara kembarnya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/siap-pakai" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Musa tidak pandai bicara. Rahab hanyalah seorang pelacur. Yakub anak mama yang tega menipu ayah dan saudara kembarnya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/siap-pakai" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Bunga Teratai2024-01-17T22:08:17+07:002024-01-17T22:08:17+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/bunga-terataiMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Aku lahir di kota Malang, Jawa Timur. Ayah adalah seorang China totok kelahiran Tiongkok yang mendambakan anak sulungnya laki-laki. Tapi ternyata anak sulung yang lahir adalah aku, perempuan. Ia memberiku nama yang berarti “Bunga Teratai”.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/bunga-teratai" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Aku lahir di kota Malang, Jawa Timur. Ayah adalah seorang China totok kelahiran Tiongkok yang mendambakan anak sulungnya laki-laki. Tapi ternyata anak sulung yang lahir adalah aku, perempuan. Ia memberiku nama yang berarti “Bunga Teratai”.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/bunga-teratai" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Komisi Diakonia GKI Gading Serpong 2024-01-17T21:58:12+07:002024-01-17T21:58:12+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/komisi-diakonia-gki-gading-serpongMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Komisi Diakonia adalah kepanjangan tangan gereja (majelis jemaat) yang bertugas memberikan pelayanan diakonos kepada warga jemaat, simpatisan, masyarakat umum, terutama sekitar gereja, gereja-gereja lain, baik yang seazas maupun tidak.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/komisi-diakonia-gki-gading-serpong" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Komisi Diakonia adalah kepanjangan tangan gereja (majelis jemaat) yang bertugas memberikan pelayanan diakonos kepada warga jemaat, simpatisan, masyarakat umum, terutama sekitar gereja, gereja-gereja lain, baik yang seazas maupun tidak.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/komisi-diakonia-gki-gading-serpong" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Rasa Syukur: Sebuah Konteks atau Tindakan Dasar Pengikut Kristus?2023-12-28T19:18:01+07:002023-12-28T19:18:01+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/rasa-syukur-sebuah-konteks-atau-tindakan-dasar-pengikut-kristusMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Kita mudah bersyukur di tengah-tengah berkat yang kita peroleh. Tetapi, barangkali ada juga orang yang tidak pernah bersyukur, meski hanya satu kali pun dalam kehidupannya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/rasa-syukur-sebuah-konteks-atau-tindakan-dasar-pengikut-kristus" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Kita mudah bersyukur di tengah-tengah berkat yang kita peroleh. Tetapi, barangkali ada juga orang yang tidak pernah bersyukur, meski hanya satu kali pun dalam kehidupannya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/rasa-syukur-sebuah-konteks-atau-tindakan-dasar-pengikut-kristus" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Tangan Tuhan Menaungi Kami 2023-12-14T14:53:42+07:002023-12-14T14:53:42+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/xMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Yesus Kristus bagi kamu. (1 Tesalonika 5:18)</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/x" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Yesus Kristus bagi kamu. (1 Tesalonika 5:18)</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/x" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Tak Ada yang Mustahil2023-12-01T18:35:13+07:002023-12-01T18:35:13+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/cMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Ada sebuah ungkapan bijaksana yang mengatakan bahwa satusatunya hal yang mustahil adalah kemustahilan itu sendiri. Seringkali orang menganggap sesuatu sebagai hal yang mustahil hanya karena mereka belum pernah melihat atau mengalaminya sendiri.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/c" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Ada sebuah ungkapan bijaksana yang mengatakan bahwa satusatunya hal yang mustahil adalah kemustahilan itu sendiri. Seringkali orang menganggap sesuatu sebagai hal yang mustahil hanya karena mereka belum pernah melihat atau mengalaminya sendiri.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/c" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>HANS NIELSEN HAUGE: PERINTIS ETOS KERJA KRISTIANI DAN PEMBAHARU SOSIAL NORWEGIA2023-11-29T13:41:02+07:002023-11-29T13:41:02+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/hans-nielsen-hauge-perintis-etos-kerja-kristiani-dan-pembaharu-sosial-norwegiaMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Hans Nielsen Hauge dilahirkan tahun 1771 dari keluarga petani di pedesaan Norwegia, sekitar lima puluh mil dari Ostfold. Hauge dibesarkan dalam keluarga yang takut akan Tuhan. Semasa muda, ia banyak menghabiskan waktu untuk membaca buku dan Alkitab. Berbekal sedikit pendidikan formal, Hauge muda yang menyukai kemandirian, memulai wirausaha pertamanya melalui jasa pembuatan dan perbaikan perabot serta merajut pakaian.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>LAHIR BARU DAN PANGGILAN BARU</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Saat beristirahat dari pekerjaan di ladang ayahnya, Hauge mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus dalam renungannya. Keselamatan dalam diri Kristus pada 5 April 1796 saat ia berusia 25 tahun bermakna begitu dalam baginya. Ia mendapatkan kejelasan panggilan Allah bagi hidupnya untuk membangun sebuah komunitas yang mempraktikkan Injil melalui hidup dan mata pencaharian mereka. Panggilan tersebut membuatnya semakin tekun mempelajari Alkitab dan ia mulai memberanikan diri untuk berkhotbah serta memberitakan Injil dengan menjelajahi desa dan kota di Norwegia dengan berjalan kaki sambil merajut. Hasil rajutannya berupa sarung tangan dan kaus kaki biasa diberikan kepada orang miskin yang membutuhkannya, sebagai bahan latihan agar mereka memiliki keterampilan merajut.</p>
<p style="text-align: justify;">Hukum Norwegia saat itu melarang orang awam untuk berkhotbah atau membuat pertemuan keagamaan kecuali di bawah pengawasan pastor paroki yang sah (undang-undang <em>Konventikkelplakaten</em>). Larangan itu tidak melemahkannya, baginya tugas pemberitaan Injil merupakan tugas setiap orang Kristen dan tidak boleh hanya dikerjakan oleh para imam saja. Hukum tidak seharusnya menghalangi dan memudarkan niat seseorang untuk melakukan kebaikan pada sesama. Baginya ekspresi kasih terhadap Tuhan harus direfleksikan dalam bentuk kasih terhadap sesama (Iman tanpa perbuatan adalah mati). Dalam setiap praktiknya Hauge tidak hanya mengajar dan berkhotbah namun banyak menghabiskan waktu untuk membimbing penduduk lokal agar dapat memiliki usaha mandiri dan mengelola keuangan keluarga mereka lebih bijaksana.</p>
<p style="text-align: justify;">Cara berkhotbah Hauge menjadi populer karena tidak seperti biasanya. Dia mengajarkan Injil dengan menggunakan bahasa dan contoh kehidupan seharihari, berbicara di mana pun orang berkumpul baik di rumah, di tangga gereja, di tangga gudang, di dekat pabrik atau saat dia berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Jiwa pengkhotbah dan kewirausahawannya, membuat setiap kota dan desa yang disinggahinya selalu mengalami perubahan spiritual dan ekonomi. Hanya dalam 4 tahun pelayanannya, lebih kurang 30 kelompok persekutuan dan 30 macam unit usaha rintisannya diteruskan oleh perkumpulan penduduk lokal. Selama periode 1800-1804 Hauge mendirikan banyak industri dari Lista di Selatan hingga Troms di Utara seperti Industri perikanan, tempat pembuatan batu bata, pabrik pemintalan, lapangan pengiriman, tambang garam dan mineral, pemanfaatan air terjun, pabrik kertas dan pabrik percetakan.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>MEMIKUL SALIB </strong></p>
<p style="text-align: justify;">Kenyataan itu membuat kenyamanan beberapa pihak terusik, bagi mereka Hauge seperti “kerikil dalam sepatu bisnis” sehingga harus disingkirkan dengan segala cara. Dengan kehadiran undangundang “Konventikkelplakaten” mereka menemukan cara jitu untuk menyingkirkan Hauge dengan menggunakan isu agama. Pemerintah Norwegia dan Denmark (masa itu bersatu) di Kopenhagen meminta pejabat Norwegia untuk melaporkan kegiatan Hauge. Dalam laporan-laporan, ia dituduh sebagai demagog yang menyebarkan takhayul, merusak kepercayaan dan memperkaya dirinya sendiri. Melalui tangan pihak berwenang dan tanpa ada penyidikan yang memadai Hauge berulang kali ditangkap namun berkat simpatisannya Hauge mendapat pembelaan dan jaminan pembebasan. Sosok 22 Januari 2020 - Juni 2020 Sosok Pada tahun 1804, ia sempat dipenjara untuk waktu yang lama sekitar 5 tahun.</p>
<p style="text-align: justify;">Salah satu alasannya adalah laporan dari Uskup Kristiansand, Peder Hansen kepada Raja Denmark dan Norwegia yang membandingkan Hauge dengan pendiri Wahabisme, Muhammad ibn Abd al-Wahab pendiri sekte yang membawa banyak keresahan di Arab Saudi. Pada tahun 1809, dikarenakan wabah penyakit pemerintahan Norwegia perlu membangun tambang garam dan menyalurkannya ke daerah yang tepat. Keterampilan pengorganisasian Hauge dipandang penting sehingga ia dibebaskan sementara untuk membantu hingga proyek tersebut selesai untuk kemudian dipenjara lagi. Pada tahun 1811 Hauge dibebaskan namun panggilan untuk mengajar, membagikan Injil serta membantu rekan sepelayanannya untuk merintis usaha tetap tak pernah memudar dan membuatnya kembali ditangkap pada tahun 1813, bahkan tahun 1814 pengadilan menyatakan dirinya bersalah serta diperintahkan untuk membayar 2.000 riksdaler atau sekitar 400 juta rupiah. Ia melunasi dendanya melalui sumbangan dari teman dan keluarganya.</p>
<p style="text-align: justify;">Kesehatannya memburuk setelah bertahuntahun dipenjara, Hauge harus menghentikan perjalanan misinya. Ia kembali bekerja di tanah miliknya sendiri di Christiania (Oslo), sambil memberikan bimbingan lanjutan terhadap rekan-rekan sepelayanan yang mengembangkan unit usaha mereka sampai kematian menjemputnya pada tanggal 29 Maret 1824. Semasa hidupnya, Hauge memiliki tiga anak namun ketiganya meninggal pada usia muda.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>PERHIMPUNAN HAUGIAN </strong></p>
<p style="text-align: justify;">Hauge memiliki kebiasaan menulis sejak muda. Saat dipenjara dan sakit, Tuhan menggerakkannya untuk mengabadikan pemikirannya melalui tulisan. Selama hidupnya ia menulis lebih dari 500 surat yang kini tersimpan di arsip nasional Norwegia, menerbitkan 33 buku termasuk menyadur tulisan penulis lain. Hauge memiliki pengetahuan alkitabiah yang luar biasa, dalam surat dan tulisannya, orang menemukan rujukan ayat-ayat Alkitab yang tak terhitung banyaknya. Sebagai contoh, bukunya, “Doktrin Kristen” yang ditulis tahun 1800 memuat 1340 referensi ayat alkitab.</p>
<p style="text-align: justify;">Hauge banyak membaca dan mempelajari Alkitab secara menyeluruh, namun dia masih tetap terkejut dengan pengetahuannya tentang Alkitab. Dia mengamati pada tulisan-tulisan pertamanya, Tuhan mengingatkannya pada banyak ayat yang dia sendiri tidak sadari telah dipelajari. Setelah membaca tulisan Hauge, banyak yang menaruh kekaguman terhadap kedalaman pemikiran teologisnya. Setelah dibebaskan dari penjara, suasana intelektual dan teologis berkembang di sekitar rumahnya sehingga menjadi markas alami dari gerakan Haugian. Hauge sendiri sering dikunjungi oleh para uskup, profesor teologi, rohaniwan dan tokoh penting lainnya untuk terlibat dalam percakapan yang panjang dan mendalam.</p>
<p style="text-align: justify;">Begitu terkenalnya Hauge hingga bukunya disalin dan dicetak lebih dari 200.000 eksemplar serta dibaca lebih dari satu juta orang Norwegia dan menjadikannya penulis yang populer pada masanya. Para peneliti sejarah Norwegia menyimpulkan berkat simpati yang tinggi terhadap kondisi Hauge yang berkali-kali dipenjara, rakyat Norwegia dan Denmark berlomba-lomba untuk mencari, mengoleksi dan membaca karyanya sehingga dalam beberapa dekade masalah buta huruf di Norwegia dan Denmark menurun secara drastis. Simpati terhadap pemikiran Hauge begitu kuat hingga banyak perkumpulan mandiri terbentuk dan menamakan diri dengan sebutan “Perhimpunan Haugian”.</p>
<p style="text-align: justify;">Perhimpunan Haugian ini memiliki perilaku khas di mana mereka hidup dalam tali persaudaraan yang erat, saling membantu baik untuk urusan praktis maupun bimbingan kerohanian. Mereka banyak membahas kitab suci dan menghidupkannya dalam displin dan praktek hidup sehari-hari. Orang-orang Haugian umumnya kaum awam Norwegia, juga perintis organisasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bekerja dengan badan misi asing, perintis pelayanan diakonia seperti pembangunan sekolah dan rumah sakit di Norwegia. Kami bahkan menemukan banyak perguruan tinggi Haugian di Amerika. ”</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>KESIMPULAN</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Hans Nielsen Hauge adalah orang yang istimewa karena membuka jalan baru yang mengintegrasikan iman Kristen dengan dunia usaha di Norwegia. Pengajaran dan tulisannya mempengaruhi banyak orang. Usaha yang dirintisnya mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional Norwegia dan Denmark. Hauge berkontribusi aktif pada pemberdayaan spiritual dan sosial membuat orang lebih mandiri daripada sebelumnya, terutama petani dan pekerja. Pengaruh Gerakan Haugian pada penduduk Norwegia berkontribusi pada pembentukan semangat nasional, yang menjadi salah satu pilar dasar gerakan kemerdekaan Norwegia. Waktu telah membuktikan bahwa teladan Hauge, baik kehidupan pribadinya yang kristiani dan integrasinya ke dalam usaha-usaha ekonomi yang dilakukannya dalam nama Tuhan tidak pernah sia-sia. <a href="https://www.disciplenations.org/"></a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Hans Nielsen Hauge dilahirkan tahun 1771 dari keluarga petani di pedesaan Norwegia, sekitar lima puluh mil dari Ostfold. Hauge dibesarkan dalam keluarga yang takut akan Tuhan. Semasa muda, ia banyak menghabiskan waktu untuk membaca buku dan Alkitab. Berbekal sedikit pendidikan formal, Hauge muda yang menyukai kemandirian, memulai wirausaha pertamanya melalui jasa pembuatan dan perbaikan perabot serta merajut pakaian.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>LAHIR BARU DAN PANGGILAN BARU</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Saat beristirahat dari pekerjaan di ladang ayahnya, Hauge mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus dalam renungannya. Keselamatan dalam diri Kristus pada 5 April 1796 saat ia berusia 25 tahun bermakna begitu dalam baginya. Ia mendapatkan kejelasan panggilan Allah bagi hidupnya untuk membangun sebuah komunitas yang mempraktikkan Injil melalui hidup dan mata pencaharian mereka. Panggilan tersebut membuatnya semakin tekun mempelajari Alkitab dan ia mulai memberanikan diri untuk berkhotbah serta memberitakan Injil dengan menjelajahi desa dan kota di Norwegia dengan berjalan kaki sambil merajut. Hasil rajutannya berupa sarung tangan dan kaus kaki biasa diberikan kepada orang miskin yang membutuhkannya, sebagai bahan latihan agar mereka memiliki keterampilan merajut.</p>
<p style="text-align: justify;">Hukum Norwegia saat itu melarang orang awam untuk berkhotbah atau membuat pertemuan keagamaan kecuali di bawah pengawasan pastor paroki yang sah (undang-undang <em>Konventikkelplakaten</em>). Larangan itu tidak melemahkannya, baginya tugas pemberitaan Injil merupakan tugas setiap orang Kristen dan tidak boleh hanya dikerjakan oleh para imam saja. Hukum tidak seharusnya menghalangi dan memudarkan niat seseorang untuk melakukan kebaikan pada sesama. Baginya ekspresi kasih terhadap Tuhan harus direfleksikan dalam bentuk kasih terhadap sesama (Iman tanpa perbuatan adalah mati). Dalam setiap praktiknya Hauge tidak hanya mengajar dan berkhotbah namun banyak menghabiskan waktu untuk membimbing penduduk lokal agar dapat memiliki usaha mandiri dan mengelola keuangan keluarga mereka lebih bijaksana.</p>
<p style="text-align: justify;">Cara berkhotbah Hauge menjadi populer karena tidak seperti biasanya. Dia mengajarkan Injil dengan menggunakan bahasa dan contoh kehidupan seharihari, berbicara di mana pun orang berkumpul baik di rumah, di tangga gereja, di tangga gudang, di dekat pabrik atau saat dia berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Jiwa pengkhotbah dan kewirausahawannya, membuat setiap kota dan desa yang disinggahinya selalu mengalami perubahan spiritual dan ekonomi. Hanya dalam 4 tahun pelayanannya, lebih kurang 30 kelompok persekutuan dan 30 macam unit usaha rintisannya diteruskan oleh perkumpulan penduduk lokal. Selama periode 1800-1804 Hauge mendirikan banyak industri dari Lista di Selatan hingga Troms di Utara seperti Industri perikanan, tempat pembuatan batu bata, pabrik pemintalan, lapangan pengiriman, tambang garam dan mineral, pemanfaatan air terjun, pabrik kertas dan pabrik percetakan.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>MEMIKUL SALIB </strong></p>
<p style="text-align: justify;">Kenyataan itu membuat kenyamanan beberapa pihak terusik, bagi mereka Hauge seperti “kerikil dalam sepatu bisnis” sehingga harus disingkirkan dengan segala cara. Dengan kehadiran undangundang “Konventikkelplakaten” mereka menemukan cara jitu untuk menyingkirkan Hauge dengan menggunakan isu agama. Pemerintah Norwegia dan Denmark (masa itu bersatu) di Kopenhagen meminta pejabat Norwegia untuk melaporkan kegiatan Hauge. Dalam laporan-laporan, ia dituduh sebagai demagog yang menyebarkan takhayul, merusak kepercayaan dan memperkaya dirinya sendiri. Melalui tangan pihak berwenang dan tanpa ada penyidikan yang memadai Hauge berulang kali ditangkap namun berkat simpatisannya Hauge mendapat pembelaan dan jaminan pembebasan. Sosok 22 Januari 2020 - Juni 2020 Sosok Pada tahun 1804, ia sempat dipenjara untuk waktu yang lama sekitar 5 tahun.</p>
<p style="text-align: justify;">Salah satu alasannya adalah laporan dari Uskup Kristiansand, Peder Hansen kepada Raja Denmark dan Norwegia yang membandingkan Hauge dengan pendiri Wahabisme, Muhammad ibn Abd al-Wahab pendiri sekte yang membawa banyak keresahan di Arab Saudi. Pada tahun 1809, dikarenakan wabah penyakit pemerintahan Norwegia perlu membangun tambang garam dan menyalurkannya ke daerah yang tepat. Keterampilan pengorganisasian Hauge dipandang penting sehingga ia dibebaskan sementara untuk membantu hingga proyek tersebut selesai untuk kemudian dipenjara lagi. Pada tahun 1811 Hauge dibebaskan namun panggilan untuk mengajar, membagikan Injil serta membantu rekan sepelayanannya untuk merintis usaha tetap tak pernah memudar dan membuatnya kembali ditangkap pada tahun 1813, bahkan tahun 1814 pengadilan menyatakan dirinya bersalah serta diperintahkan untuk membayar 2.000 riksdaler atau sekitar 400 juta rupiah. Ia melunasi dendanya melalui sumbangan dari teman dan keluarganya.</p>
<p style="text-align: justify;">Kesehatannya memburuk setelah bertahuntahun dipenjara, Hauge harus menghentikan perjalanan misinya. Ia kembali bekerja di tanah miliknya sendiri di Christiania (Oslo), sambil memberikan bimbingan lanjutan terhadap rekan-rekan sepelayanan yang mengembangkan unit usaha mereka sampai kematian menjemputnya pada tanggal 29 Maret 1824. Semasa hidupnya, Hauge memiliki tiga anak namun ketiganya meninggal pada usia muda.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>PERHIMPUNAN HAUGIAN </strong></p>
<p style="text-align: justify;">Hauge memiliki kebiasaan menulis sejak muda. Saat dipenjara dan sakit, Tuhan menggerakkannya untuk mengabadikan pemikirannya melalui tulisan. Selama hidupnya ia menulis lebih dari 500 surat yang kini tersimpan di arsip nasional Norwegia, menerbitkan 33 buku termasuk menyadur tulisan penulis lain. Hauge memiliki pengetahuan alkitabiah yang luar biasa, dalam surat dan tulisannya, orang menemukan rujukan ayat-ayat Alkitab yang tak terhitung banyaknya. Sebagai contoh, bukunya, “Doktrin Kristen” yang ditulis tahun 1800 memuat 1340 referensi ayat alkitab.</p>
<p style="text-align: justify;">Hauge banyak membaca dan mempelajari Alkitab secara menyeluruh, namun dia masih tetap terkejut dengan pengetahuannya tentang Alkitab. Dia mengamati pada tulisan-tulisan pertamanya, Tuhan mengingatkannya pada banyak ayat yang dia sendiri tidak sadari telah dipelajari. Setelah membaca tulisan Hauge, banyak yang menaruh kekaguman terhadap kedalaman pemikiran teologisnya. Setelah dibebaskan dari penjara, suasana intelektual dan teologis berkembang di sekitar rumahnya sehingga menjadi markas alami dari gerakan Haugian. Hauge sendiri sering dikunjungi oleh para uskup, profesor teologi, rohaniwan dan tokoh penting lainnya untuk terlibat dalam percakapan yang panjang dan mendalam.</p>
<p style="text-align: justify;">Begitu terkenalnya Hauge hingga bukunya disalin dan dicetak lebih dari 200.000 eksemplar serta dibaca lebih dari satu juta orang Norwegia dan menjadikannya penulis yang populer pada masanya. Para peneliti sejarah Norwegia menyimpulkan berkat simpati yang tinggi terhadap kondisi Hauge yang berkali-kali dipenjara, rakyat Norwegia dan Denmark berlomba-lomba untuk mencari, mengoleksi dan membaca karyanya sehingga dalam beberapa dekade masalah buta huruf di Norwegia dan Denmark menurun secara drastis. Simpati terhadap pemikiran Hauge begitu kuat hingga banyak perkumpulan mandiri terbentuk dan menamakan diri dengan sebutan “Perhimpunan Haugian”.</p>
<p style="text-align: justify;">Perhimpunan Haugian ini memiliki perilaku khas di mana mereka hidup dalam tali persaudaraan yang erat, saling membantu baik untuk urusan praktis maupun bimbingan kerohanian. Mereka banyak membahas kitab suci dan menghidupkannya dalam displin dan praktek hidup sehari-hari. Orang-orang Haugian umumnya kaum awam Norwegia, juga perintis organisasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bekerja dengan badan misi asing, perintis pelayanan diakonia seperti pembangunan sekolah dan rumah sakit di Norwegia. Kami bahkan menemukan banyak perguruan tinggi Haugian di Amerika. ”</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>KESIMPULAN</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Hans Nielsen Hauge adalah orang yang istimewa karena membuka jalan baru yang mengintegrasikan iman Kristen dengan dunia usaha di Norwegia. Pengajaran dan tulisannya mempengaruhi banyak orang. Usaha yang dirintisnya mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional Norwegia dan Denmark. Hauge berkontribusi aktif pada pemberdayaan spiritual dan sosial membuat orang lebih mandiri daripada sebelumnya, terutama petani dan pekerja. Pengaruh Gerakan Haugian pada penduduk Norwegia berkontribusi pada pembentukan semangat nasional, yang menjadi salah satu pilar dasar gerakan kemerdekaan Norwegia. Waktu telah membuktikan bahwa teladan Hauge, baik kehidupan pribadinya yang kristiani dan integrasinya ke dalam usaha-usaha ekonomi yang dilakukannya dalam nama Tuhan tidak pernah sia-sia. <a href="https://www.disciplenations.org/"></a></p>MISSION TRIP PEDULI TENJO2023-11-28T21:00:49+07:002023-11-28T21:00:49+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/mission-trip-peduli-tenjoMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Setelah kurang lebih selama sembilan tahun GKI Gading Serpong berbagi berkat dengan masyarakat di Tenjo dalam bentuk bimbel (bimbingan belajar) untuk anak-anak SD s/d SMP, pada 21 September 2019, gereja melakukan <em>Mission Trip</em> Peduli Tenjo, dengan dasar pelayanan: menjadi bagian tubuh Kristus yang turut serta menghadirkan kerajaan Allah di tengah dunia.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/mission-trip-peduli-tenjo" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Setelah kurang lebih selama sembilan tahun GKI Gading Serpong berbagi berkat dengan masyarakat di Tenjo dalam bentuk bimbel (bimbingan belajar) untuk anak-anak SD s/d SMP, pada 21 September 2019, gereja melakukan <em>Mission Trip</em> Peduli Tenjo, dengan dasar pelayanan: menjadi bagian tubuh Kristus yang turut serta menghadirkan kerajaan Allah di tengah dunia.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/mission-trip-peduli-tenjo" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>The Prodigal God: Allah yang Maha Pemurah2023-11-28T20:50:29+07:002023-11-28T20:50:29+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/the-prodigal-god-allah-yang-maha-pemurahMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Mungkin Anda pernah membaca atau mendengar tentang <em>t</em><em>he prodigal son.</em> Bagaimana dengan<em> the prodigal God</em>? <em>The Prodigal God</em> berarti Allah yang sangat boros (sangat murah hati) dalam mengasihi anak-anak-Nya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/the-prodigal-god-allah-yang-maha-pemurah" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Mungkin Anda pernah membaca atau mendengar tentang <em>t</em><em>he prodigal son.</em> Bagaimana dengan<em> the prodigal God</em>? <em>The Prodigal God</em> berarti Allah yang sangat boros (sangat murah hati) dalam mengasihi anak-anak-Nya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/the-prodigal-god-allah-yang-maha-pemurah" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>SAYA INGIN MEMBERI, TAPI…2023-11-10T22:20:51+07:002023-11-10T22:20:51+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/saya-ingin-memberi-tapiMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">S emenjak pandemi ini melanda Indonesia, hari demi hari kita membaca berbagai berita menyedihkan. Ada seorang ibu yang keburu mati karena kelaparan, tepat ketika bantuan makanan sampai kepadanya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/saya-ingin-memberi-tapi" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">S emenjak pandemi ini melanda Indonesia, hari demi hari kita membaca berbagai berita menyedihkan. Ada seorang ibu yang keburu mati karena kelaparan, tepat ketika bantuan makanan sampai kepadanya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/saya-ingin-memberi-tapi" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>BERLARI DALAM TUJUAN HIDUP2023-11-07T14:44:35+07:002023-11-07T14:44:35+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/berlari-dalam-tujuan-hidupMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Tujuan...</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/berlari-dalam-tujuan-hidup" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Tujuan...</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/berlari-dalam-tujuan-hidup" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>YUK, CARI KOMUNITAS YANG MEMBANGUN!2023-11-07T14:37:47+07:002023-11-07T14:37:47+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/yuk-cari-komunitas-yang-membangunMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Kehadiran suatu komunitas yang membangun menjadi sangat penting, apalagi di tengah situasi pandemi seperti ini.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/yuk-cari-komunitas-yang-membangun" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Kehadiran suatu komunitas yang membangun menjadi sangat penting, apalagi di tengah situasi pandemi seperti ini.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/yuk-cari-komunitas-yang-membangun" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>It is Well 2023-10-17T17:08:39+07:002023-10-17T17:08:39+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/it-is-wellMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Saat itu bulan Maret 2020. Saya masih ingat bagaimana murid-murid sedang mempersiapkan ujian sekolah. Kemudian diumumkan PSBB selama dua minggu. “Dua minggu? Bagaimana saya bisa diam saja di rumah selama dua minggu?” pikir saya saat itu. Waktu berjalan dengan sangat lambat, saya pun menghitung hari dengan menonton film, dan mulai berencana membaca novel A, B, C … untuk menghabiskan dua minggu. Namun ternyata dua minggu itu bersambung ke dua minggu - dua minggu berikutnya. Perasaan <em>was-was</em> dan cemas pun mulai merasuki pikiran saya.</p>
<p style="text-align: justify;">“Kamu mau ikut kelas hidroponik?” tiba-tiba saya mendapatkan <em>chat</em> dari Pdt. Robby Chandra, mentor saya saat mengikuti P321 (pelatihan kepemimpinan saat SMA) lebih dari dua puluh tahun silam. Saya ragu mengiyakannya, karena selama ini saya hampir tidak pernah memperhatikan tanaman. Bahkan ketika almarhum Papa saya menanam pohon mangga di rumah saya pun, saya tidak pernah menyiramnya. Sekian tahun setelah dia berpulang ke rumah Bapa, saya memanennya dan merasa takjub setiap melihat pohon itu berbuah.</p>
<p style="text-align: justify;">“<em>Ehmm .</em>.. boleh, Pak.” Akhirnya saya mengiyakannya. Lalu beberapa <em>zoom meeting</em> pun berjalan. Kami dibagi dalam dua kelompok: kelompok serius dan kelompok santai. Kelompok serius diikutsertakan dalam kelas hidroponik yang ‘ketat’, wajib ikut aturan, dan ada tes tertulisnya. Kelompok santai, peraturannya tentu tidak ketat, tapi isi pelajarannya sama. Tentu saja saya ingin ikut kelompok yang santai.</p>
<p style="text-align: justify;">“Kamu didaftarkan kelas GH (<em>Graceful Hydroponics), ya</em>!” saya membaca <em>chat</em> di <em>WhatsApp.</em> “Kak, … saya ikut kelas yang santai aja <em>deh</em>…” Balas saya kepada admin yang mengurus pembagian kelas. “<em>Yah,</em> nama kamu baru saja saya daftarkan!”</p>
<p style="text-align: justify;">Dari situlah kisah pelajaran baru selama pandemi ini dimulai. Karena diinformasikan bahwa kelasnya serius, pelajaran pun saya terima dengan serius. Sebenarnya pada awalnya, ini karena saya merasa tidak enak hati saja pada Pdt. Robby Chandra, yang sudah mengajak saya belajar. Pada jam-jam tertentu, saya belajar melalui Whatsapp, mengikuti jadwal yang sudah ditentukan.</p>
<p style="text-align: justify;">“Siapkan 10 botol AMDK, … gunting sesuai aturan!” “Potong <em>rockwool</em> dengan metode seperti ini…” “Nanti minggu depan ada tes!” “Tolong fotokan <em>styrofoam box</em> buah yang diminta, ukuran lubangnya harus sekian cm dari sisi kanan dan kiri!”</p>
<p style="text-align: justify;">Rasanya kembali menjadi anak SMA yang sibuk dengan tugas praktikumnya. Kami belajar menyemai benih sawi dan selada. Terus terang untuk pertama kalinya saya melihat, bahwa benih-benih itu begitu kecil. Dengan hatihati saya mengambil beberapa benih, dan memperhatikannya satu per satu. Keesokan harinya, ketika melihat benih itu mulai bertunas, sebersit rasa sukacita mewarnai hati. Satu per satu benih itu dirawat dengan penuh kasih sayang, diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari (bahkan setiap hari saya rajin membaca ramalan cuaca, untuk memprediksi apakah hari itu akan hujan atau tidak), mengoperasi tanaman yang tumbuhnya tidak baik (mengalami etiolasi), memberi nutrisi sesuai dengan jumlah daun (jadi dihitung daunnya satu per satu). Memperhatikan apakah ada hama di tanaman-tanaman tersebut, mengintip satu per satu helai daunnya.</p>
<p style="text-align: justify;">Ketika salah satu anggota mengalami kegagalan dalam pertumbuhan tanamannya, kami saling mengadopsi tanaman teman, agar kami semua bisa lulus bersama.</p>
<p style="text-align: justify;">Orang-orang di sekeliling saya kadang tersenyum melihat kegiatan saya. “Bu, kalau mau kangkung beli saja, sepuluh ribu rupiah sudah dapat banyak!” komentar karyawan saya, ketika saya dengan serius menitipkan tanaman kangkung padanya, ketika saya mau meninggalkan rumah.</p>
<p style="text-align: justify;">Sampai akhirnya saat panen tiba, sungguh bahagia melihat sayur yang harganya tidak seberapa itu siap dipanen, menikmatinya dengan sukacita, melihat keajaiban benih menjadi sayur, dan dengan bangga memasaknya, lalu memamerkan hasilnya juga.</p>
<p style="text-align: justify;">Tiba-tiba rasa cemas itu berganti dengan semangat pagi. Kesibukan harian membuat saya lupa rencana semula untuk membaca berjilid-jilid novel. Setiap pagi ketika bangun, saya langsung menengok pertumbuhan sayur-sayuran itu, mengumpulkan foto yang akhirnya menjadi sebuah rutinitas, sampai kelas berakhir. Sering kali ketika mendengar begitu parahnya pandemi ini, kecemasan itu datang kembali, namun melihat butiran benih sawi, mengingatkan saya pada Matius 17:20, yang mengatakan bahwa iman sebesar biji sesawi pun dapat memindahkan gunung.</p>
<p style="text-align: justify;">Sekarang dalam grup kecil, kami tetap saling berhubungan dan berkomunikasi membahas tanam-tanaman, walaupun kami mengakui setelah kelas berakhir, tanaman sayur yang kami tanam tidak sebagus saat mengikuti kelas dulu (karena dulu semua wajib untuk dilaporkan, jadi selalu terpantau).</p>
<p style="text-align: justify;">Namun ini merupakan dunia yang betul-betul baru bagi saya, yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Melihat satu tahun ke belakang, Tuhan memberikan pelajaran dalam pandemi ini. Tuhan membukakan pada saya sebuah komunitas baru, memberikan kesempatan pada saya untuk bersahabat dengan teman-teman yang berbeda. Dan terutama mengajarkan saya arti pemeliharaan Tuhan. Melalui benih yang kecil, Tuhan mengingatkan saya, bahwa kehidupan adalah sebuah mukjizat. Setiap melihat matahari, saya teringat pada tanaman sayur yang pertumbuhannya sangat bergantung pada sinarnya, melihat pemeliharaan Tuhan kepada manusia melalui proses fotosintesis. Walaupun kelas telah berakhir, dalam komunitas kadang kami mengikuti acara semai jenis tanaman tertentu secara bersama-sama, seperti semai bersama tanaman <em>kale, microgreen,</em> atau selada RZ. Belajar hal-hal lain, seperti membuat tempe, <em>eco-enzyme,</em> kokedama. Yang bisa saya ikuti, saya ikuti, yang tidak bisa, biasanya teman-teman dalam grup kecil akan saling menginformasikan metodenya.</p>
<p style="text-align: justify;">Pandemi ini belum berakhir. Hari ini, saat saya menulis tulisan ini, berita harian menunjukkan angka yang terinfeksi di Indonesia mencapai lebih dari empat belas ribu orang per hari. Beberapa kenalan mengalami kehilangan materi dan orang-orang terkasih. Mungkinkah nanti bisa lebih banyak lagi? Atau vaksinasi yang mulai dilakukan berhasil mengecilkan angka jumlah penderita COVID-19? Kita pun tidak tahu. Harapan dan doa kita semua, pandemi cepat berlalu.</p>
<p style="text-align: justify;">Namun apa pun yang terjadi, sama seperti lirik lagu yang dicatat dalam NKB 195, yang diterjemahkan dari I<em>t is Well,</em> “Kendati hidupku tent’ram dan senang, dan walau derita penuh. Engkau mengajarku bersaksi tegas: S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.” Pengalaman kita semua berbeda dalam pandemi ini, namun pemeliharaan Tuhan sama. Badai kehidupan melanda setiap orang percaya maupun yang tidak percaya. Tapi Tuhan ada dalam badai, mengajar kita tegar, mendampingi kita semua. Marilah kita seperti Horatio Spafford, yang walaupun mengalami kedukaan dalam kisah hidupnya, mengatakan, “<em>Whatever my lot, Thou has taught me to say, it is well, it is well, with my soul."</em></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Saat itu bulan Maret 2020. Saya masih ingat bagaimana murid-murid sedang mempersiapkan ujian sekolah. Kemudian diumumkan PSBB selama dua minggu. “Dua minggu? Bagaimana saya bisa diam saja di rumah selama dua minggu?” pikir saya saat itu. Waktu berjalan dengan sangat lambat, saya pun menghitung hari dengan menonton film, dan mulai berencana membaca novel A, B, C … untuk menghabiskan dua minggu. Namun ternyata dua minggu itu bersambung ke dua minggu - dua minggu berikutnya. Perasaan <em>was-was</em> dan cemas pun mulai merasuki pikiran saya.</p>
<p style="text-align: justify;">“Kamu mau ikut kelas hidroponik?” tiba-tiba saya mendapatkan <em>chat</em> dari Pdt. Robby Chandra, mentor saya saat mengikuti P321 (pelatihan kepemimpinan saat SMA) lebih dari dua puluh tahun silam. Saya ragu mengiyakannya, karena selama ini saya hampir tidak pernah memperhatikan tanaman. Bahkan ketika almarhum Papa saya menanam pohon mangga di rumah saya pun, saya tidak pernah menyiramnya. Sekian tahun setelah dia berpulang ke rumah Bapa, saya memanennya dan merasa takjub setiap melihat pohon itu berbuah.</p>
<p style="text-align: justify;">“<em>Ehmm .</em>.. boleh, Pak.” Akhirnya saya mengiyakannya. Lalu beberapa <em>zoom meeting</em> pun berjalan. Kami dibagi dalam dua kelompok: kelompok serius dan kelompok santai. Kelompok serius diikutsertakan dalam kelas hidroponik yang ‘ketat’, wajib ikut aturan, dan ada tes tertulisnya. Kelompok santai, peraturannya tentu tidak ketat, tapi isi pelajarannya sama. Tentu saja saya ingin ikut kelompok yang santai.</p>
<p style="text-align: justify;">“Kamu didaftarkan kelas GH (<em>Graceful Hydroponics), ya</em>!” saya membaca <em>chat</em> di <em>WhatsApp.</em> “Kak, … saya ikut kelas yang santai aja <em>deh</em>…” Balas saya kepada admin yang mengurus pembagian kelas. “<em>Yah,</em> nama kamu baru saja saya daftarkan!”</p>
<p style="text-align: justify;">Dari situlah kisah pelajaran baru selama pandemi ini dimulai. Karena diinformasikan bahwa kelasnya serius, pelajaran pun saya terima dengan serius. Sebenarnya pada awalnya, ini karena saya merasa tidak enak hati saja pada Pdt. Robby Chandra, yang sudah mengajak saya belajar. Pada jam-jam tertentu, saya belajar melalui Whatsapp, mengikuti jadwal yang sudah ditentukan.</p>
<p style="text-align: justify;">“Siapkan 10 botol AMDK, … gunting sesuai aturan!” “Potong <em>rockwool</em> dengan metode seperti ini…” “Nanti minggu depan ada tes!” “Tolong fotokan <em>styrofoam box</em> buah yang diminta, ukuran lubangnya harus sekian cm dari sisi kanan dan kiri!”</p>
<p style="text-align: justify;">Rasanya kembali menjadi anak SMA yang sibuk dengan tugas praktikumnya. Kami belajar menyemai benih sawi dan selada. Terus terang untuk pertama kalinya saya melihat, bahwa benih-benih itu begitu kecil. Dengan hatihati saya mengambil beberapa benih, dan memperhatikannya satu per satu. Keesokan harinya, ketika melihat benih itu mulai bertunas, sebersit rasa sukacita mewarnai hati. Satu per satu benih itu dirawat dengan penuh kasih sayang, diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari (bahkan setiap hari saya rajin membaca ramalan cuaca, untuk memprediksi apakah hari itu akan hujan atau tidak), mengoperasi tanaman yang tumbuhnya tidak baik (mengalami etiolasi), memberi nutrisi sesuai dengan jumlah daun (jadi dihitung daunnya satu per satu). Memperhatikan apakah ada hama di tanaman-tanaman tersebut, mengintip satu per satu helai daunnya.</p>
<p style="text-align: justify;">Ketika salah satu anggota mengalami kegagalan dalam pertumbuhan tanamannya, kami saling mengadopsi tanaman teman, agar kami semua bisa lulus bersama.</p>
<p style="text-align: justify;">Orang-orang di sekeliling saya kadang tersenyum melihat kegiatan saya. “Bu, kalau mau kangkung beli saja, sepuluh ribu rupiah sudah dapat banyak!” komentar karyawan saya, ketika saya dengan serius menitipkan tanaman kangkung padanya, ketika saya mau meninggalkan rumah.</p>
<p style="text-align: justify;">Sampai akhirnya saat panen tiba, sungguh bahagia melihat sayur yang harganya tidak seberapa itu siap dipanen, menikmatinya dengan sukacita, melihat keajaiban benih menjadi sayur, dan dengan bangga memasaknya, lalu memamerkan hasilnya juga.</p>
<p style="text-align: justify;">Tiba-tiba rasa cemas itu berganti dengan semangat pagi. Kesibukan harian membuat saya lupa rencana semula untuk membaca berjilid-jilid novel. Setiap pagi ketika bangun, saya langsung menengok pertumbuhan sayur-sayuran itu, mengumpulkan foto yang akhirnya menjadi sebuah rutinitas, sampai kelas berakhir. Sering kali ketika mendengar begitu parahnya pandemi ini, kecemasan itu datang kembali, namun melihat butiran benih sawi, mengingatkan saya pada Matius 17:20, yang mengatakan bahwa iman sebesar biji sesawi pun dapat memindahkan gunung.</p>
<p style="text-align: justify;">Sekarang dalam grup kecil, kami tetap saling berhubungan dan berkomunikasi membahas tanam-tanaman, walaupun kami mengakui setelah kelas berakhir, tanaman sayur yang kami tanam tidak sebagus saat mengikuti kelas dulu (karena dulu semua wajib untuk dilaporkan, jadi selalu terpantau).</p>
<p style="text-align: justify;">Namun ini merupakan dunia yang betul-betul baru bagi saya, yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Melihat satu tahun ke belakang, Tuhan memberikan pelajaran dalam pandemi ini. Tuhan membukakan pada saya sebuah komunitas baru, memberikan kesempatan pada saya untuk bersahabat dengan teman-teman yang berbeda. Dan terutama mengajarkan saya arti pemeliharaan Tuhan. Melalui benih yang kecil, Tuhan mengingatkan saya, bahwa kehidupan adalah sebuah mukjizat. Setiap melihat matahari, saya teringat pada tanaman sayur yang pertumbuhannya sangat bergantung pada sinarnya, melihat pemeliharaan Tuhan kepada manusia melalui proses fotosintesis. Walaupun kelas telah berakhir, dalam komunitas kadang kami mengikuti acara semai jenis tanaman tertentu secara bersama-sama, seperti semai bersama tanaman <em>kale, microgreen,</em> atau selada RZ. Belajar hal-hal lain, seperti membuat tempe, <em>eco-enzyme,</em> kokedama. Yang bisa saya ikuti, saya ikuti, yang tidak bisa, biasanya teman-teman dalam grup kecil akan saling menginformasikan metodenya.</p>
<p style="text-align: justify;">Pandemi ini belum berakhir. Hari ini, saat saya menulis tulisan ini, berita harian menunjukkan angka yang terinfeksi di Indonesia mencapai lebih dari empat belas ribu orang per hari. Beberapa kenalan mengalami kehilangan materi dan orang-orang terkasih. Mungkinkah nanti bisa lebih banyak lagi? Atau vaksinasi yang mulai dilakukan berhasil mengecilkan angka jumlah penderita COVID-19? Kita pun tidak tahu. Harapan dan doa kita semua, pandemi cepat berlalu.</p>
<p style="text-align: justify;">Namun apa pun yang terjadi, sama seperti lirik lagu yang dicatat dalam NKB 195, yang diterjemahkan dari I<em>t is Well,</em> “Kendati hidupku tent’ram dan senang, dan walau derita penuh. Engkau mengajarku bersaksi tegas: S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.” Pengalaman kita semua berbeda dalam pandemi ini, namun pemeliharaan Tuhan sama. Badai kehidupan melanda setiap orang percaya maupun yang tidak percaya. Tapi Tuhan ada dalam badai, mengajar kita tegar, mendampingi kita semua. Marilah kita seperti Horatio Spafford, yang walaupun mengalami kedukaan dalam kisah hidupnya, mengatakan, “<em>Whatever my lot, Thou has taught me to say, it is well, it is well, with my soul."</em></p>Move On Dalam Keunikan2023-10-16T14:26:31+07:002023-10-16T14:26:31+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/rembrandt-si-anak-terhilang-yang-kembaliMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Apa <em>sih</em> yang terpikir dalam benak kita ketika mendengar kata <em>move on</em>? Di kalangan anak muda, kata move on mungkin identik dengan saat kita sudah tidak lagi cocok dengan pasangan kita, sehingga daripada kita hanya terus bersedih, lebih baik kita melupakan masa lalu, agar dapat melanjutkan kehidupan di masa depan.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/rembrandt-si-anak-terhilang-yang-kembali" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Apa <em>sih</em> yang terpikir dalam benak kita ketika mendengar kata <em>move on</em>? Di kalangan anak muda, kata move on mungkin identik dengan saat kita sudah tidak lagi cocok dengan pasangan kita, sehingga daripada kita hanya terus bersedih, lebih baik kita melupakan masa lalu, agar dapat melanjutkan kehidupan di masa depan.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/rembrandt-si-anak-terhilang-yang-kembali" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Aku Berharga di Mata-Nya 2023-10-16T14:20:27+07:002023-10-16T14:20:27+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/aku-berharga-di-mata-nyaMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: center;">Manusia seringkali menghakimi, menyakiti, melukai, bahkan mencaci sesamanya, karena mereka tidak saling peduli, mengerti, dan memahami sesamanya. Walau telah dianugerahi keselamatan oleh Kristus, sifat yang sudah mendarah daging ini tidak bisa hilang dan lepas begitu saja dari dalam diri manusia. Namun Tuhan Yesus tak henti-hentinya mengajari cara mencintai, menyayangi, dan mengampuni sesama. Sudahkah kita menerima dan menerapkan ajaran-Nya?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/aku-berharga-di-mata-nya" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: center;">Manusia seringkali menghakimi, menyakiti, melukai, bahkan mencaci sesamanya, karena mereka tidak saling peduli, mengerti, dan memahami sesamanya. Walau telah dianugerahi keselamatan oleh Kristus, sifat yang sudah mendarah daging ini tidak bisa hilang dan lepas begitu saja dari dalam diri manusia. Namun Tuhan Yesus tak henti-hentinya mengajari cara mencintai, menyayangi, dan mengampuni sesama. Sudahkah kita menerima dan menerapkan ajaran-Nya?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/aku-berharga-di-mata-nya" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Tujuan Berlari2023-10-15T19:18:58+07:002023-10-15T19:18:58+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/tujuan-berlariMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p>Banyak jalan yang dapat kutempuh</p>
<p>Kumantapkan kaki 'tuk mulai berlari</p>
<p>Selangkah demi selangkah</p>
<p>untuk mencapai suatu tujuan</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/tujuan-berlari" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p>Banyak jalan yang dapat kutempuh</p>
<p>Kumantapkan kaki 'tuk mulai berlari</p>
<p>Selangkah demi selangkah</p>
<p>untuk mencapai suatu tujuan</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/tujuan-berlari" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Siapakah Tuhan Itu Bagimu? 2023-10-02T14:02:26+07:002023-10-02T14:02:26+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/siapakah-tuhan-itu-bagimuMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Banyak orang menganggap Tuhan itu seperti jin dari lampu Aladin. Kita baru datang mencari Tuhan kalau kita menginginkan sesuatu. Jadi kita berdoa layaknya Aladin menggosok lampu itu. Begitukah kita memandang Tuhan?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/siapakah-tuhan-itu-bagimu" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Banyak orang menganggap Tuhan itu seperti jin dari lampu Aladin. Kita baru datang mencari Tuhan kalau kita menginginkan sesuatu. Jadi kita berdoa layaknya Aladin menggosok lampu itu. Begitukah kita memandang Tuhan?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/siapakah-tuhan-itu-bagimu" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kesetiaan Mahal Harganya: Setialah!2023-10-02T13:52:14+07:002023-10-02T13:52:14+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kesetiaan-mahal-harganya-setialahMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Dikatakan bahwa “kesetiaan itu mahal harganya”. Kesetiaan menjadi dambaan dalam menjalani sebuah relasi maupun suatu tugas (tanggung jawab). Bagaimana tidak? Dengan kesetiaan, berarti ada suatu rasa yang membuat kita nyaman, aman, dan senang melakukan atau menjalaninya, bukan? Sebab, setia berarti berpegang teguh pada pendirian, janji, dan sebagainya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kesetiaan-mahal-harganya-setialah" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Dikatakan bahwa “kesetiaan itu mahal harganya”. Kesetiaan menjadi dambaan dalam menjalani sebuah relasi maupun suatu tugas (tanggung jawab). Bagaimana tidak? Dengan kesetiaan, berarti ada suatu rasa yang membuat kita nyaman, aman, dan senang melakukan atau menjalaninya, bukan? Sebab, setia berarti berpegang teguh pada pendirian, janji, dan sebagainya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kesetiaan-mahal-harganya-setialah" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>TAAT DAN RENDAH HATI2023-09-29T19:47:56+07:002023-09-29T19:47:56+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/taat-dan-rendah-hatiMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Ketaatan seseorang seringkali diukur dengan kepatuhan terhadap otoritas yang di atasnya. Seorang anak dikatakan sebagai anak yang taat kalau dia patuh dan mengikuti apa yang dikatakan oleh orangtuanya. Seorang karyawan dikatakan taat jika dia mematuhi semua peraturan di tempat kerjanya. Seorang warganegara dikatakan taat pada pemerintah apabila mengikuti undang-undang negara dan peraturan pemerintah dengan benar.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/taat-dan-rendah-hati" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Ketaatan seseorang seringkali diukur dengan kepatuhan terhadap otoritas yang di atasnya. Seorang anak dikatakan sebagai anak yang taat kalau dia patuh dan mengikuti apa yang dikatakan oleh orangtuanya. Seorang karyawan dikatakan taat jika dia mematuhi semua peraturan di tempat kerjanya. Seorang warganegara dikatakan taat pada pemerintah apabila mengikuti undang-undang negara dan peraturan pemerintah dengan benar.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/taat-dan-rendah-hati" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Satu-Satunya Tiket Keluar dari Dosa (1)2023-09-10T15:01:29+07:002023-09-10T15:01:29+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/satu-satunya-tiket-keluar-dari-dosa-1Monica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Pendeta itu bernama Rob Teagard. Pendeta muda yang baru ditugaskan di sebuah gereja kecil, berpenduduk sedikit, di kota kecil Coal Creek, Virgina Barat. Sebuah kota sunyi di awal tahun 1957. Dikisahkan, Rob Teagard memiliki istri cantik dan masih muda. Ia pendeta yang berkarakter, yang ketika berbicara selalu dikaitkan dengan firman Tuhan. Maklum, baru lulus dari sekolah Alkitab. Seminari telah membentuknya menjadi sosok yang religius.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/satu-satunya-tiket-keluar-dari-dosa-1" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Pendeta itu bernama Rob Teagard. Pendeta muda yang baru ditugaskan di sebuah gereja kecil, berpenduduk sedikit, di kota kecil Coal Creek, Virgina Barat. Sebuah kota sunyi di awal tahun 1957. Dikisahkan, Rob Teagard memiliki istri cantik dan masih muda. Ia pendeta yang berkarakter, yang ketika berbicara selalu dikaitkan dengan firman Tuhan. Maklum, baru lulus dari sekolah Alkitab. Seminari telah membentuknya menjadi sosok yang religius.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/satu-satunya-tiket-keluar-dari-dosa-1" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Para Pekerja di Lahan yang Sama 2023-09-10T14:50:03+07:002023-09-10T14:50:03+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/para-pekerja-di-lahan-yang-samaMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p style="text-align: justify;">Apa yang terpikirkan oleh Anda ketika mendengar kata “lahan”? Sebuah hamparan tanah kosong atau ditumbuhi rerumputan? Lahan memiliki kegunaan yang berbeda-beda bagi setiap pemiliknya. Di Indonesia sendiri sebagai negara agraris, ketika mendengar kata “lahan”, tak jarang orang terpikir akan apa yang dapat ditanam dan dipanen kelak. Semakin luas lahan, semakin banyak pula orang yang dibutuhkan untuk mengusahakannya, agar tidak mem-forsir tenaga orang dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/para-pekerja-di-lahan-yang-sama" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p style="text-align: justify;">Apa yang terpikirkan oleh Anda ketika mendengar kata “lahan”? Sebuah hamparan tanah kosong atau ditumbuhi rerumputan? Lahan memiliki kegunaan yang berbeda-beda bagi setiap pemiliknya. Di Indonesia sendiri sebagai negara agraris, ketika mendengar kata “lahan”, tak jarang orang terpikir akan apa yang dapat ditanam dan dipanen kelak. Semakin luas lahan, semakin banyak pula orang yang dibutuhkan untuk mengusahakannya, agar tidak mem-forsir tenaga orang dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/para-pekerja-di-lahan-yang-sama" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Pelayanan yang Benar 2023-09-10T14:44:07+07:002023-09-10T14:44:07+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/pelayanan-yang-benarMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Pelayanan bagi kita bukan sesuatu hal yang asing, dan bisa dilihat dari berbagai aspek. Di Filipi 2:1-11 dikatakan, “… dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/pelayanan-yang-benar" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Pelayanan bagi kita bukan sesuatu hal yang asing, dan bisa dilihat dari berbagai aspek. Di Filipi 2:1-11 dikatakan, “… dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/pelayanan-yang-benar" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Lakukan Bagianmu 2023-09-06T11:23:11+07:002023-09-06T11:23:11+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/lakukan-bagianmuMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p style="text-align: justify;">“Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.” (Roma 12:4-5)</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/lakukan-bagianmu" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p style="text-align: justify;">“Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.” (Roma 12:4-5)</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/lakukan-bagianmu" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Menjadi Pelayan 2023-09-05T12:24:34+07:002023-09-05T12:24:34+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/menjadi-pelayanMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Idealnya, kita melayani sesuai karunia (SHAPE) kita, singkatan dari <em>spiritual gift,</em> yaitu alat/karunia/ kemampuan/talenta yang diberikan Tuhan untuk melayani (1Korintus 12:4-7); <em>heart</em>, yaitu keterbebanan waktu, tenaga, dan semangat (Mazmur 37:4-5); <em>abilities</em>, yaitu kemampuan yang Tuhan berikan melalui suara, keterampilan tangan, dan seni dalam membuat pelayanan menjadi efektif dan produktif (Keluaran 31:3); personal, maksudnya temperamen (<em>choleric, melancholic, sanguine, phlegmatic</em>), atau apakah orang itu lebih suka berada di dalam atau di luar ruangan.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/menjadi-pelayan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Idealnya, kita melayani sesuai karunia (SHAPE) kita, singkatan dari <em>spiritual gift,</em> yaitu alat/karunia/ kemampuan/talenta yang diberikan Tuhan untuk melayani (1Korintus 12:4-7); <em>heart</em>, yaitu keterbebanan waktu, tenaga, dan semangat (Mazmur 37:4-5); <em>abilities</em>, yaitu kemampuan yang Tuhan berikan melalui suara, keterampilan tangan, dan seni dalam membuat pelayanan menjadi efektif dan produktif (Keluaran 31:3); personal, maksudnya temperamen (<em>choleric, melancholic, sanguine, phlegmatic</em>), atau apakah orang itu lebih suka berada di dalam atau di luar ruangan.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/menjadi-pelayan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kesulitan Hidup Anak Muda di Masa Kini2023-09-04T18:59:28+07:002023-09-04T18:59:28+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kesulitan-hidup-anak-muda-di-masa-kiniMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: center;">Narasi ini merupakan hasil dari wawancara penulis dengan William Filix Zadok, Evi Madalena, dan Vika Rosari Sinaga</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kesulitan-hidup-anak-muda-di-masa-kini" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: center;">Narasi ini merupakan hasil dari wawancara penulis dengan William Filix Zadok, Evi Madalena, dan Vika Rosari Sinaga</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kesulitan-hidup-anak-muda-di-masa-kini" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>PERJALANAN BERSAMA TUHAN2023-02-27T20:53:01+07:002023-02-27T20:53:01+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/perjalanan-bersama-tuhanMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: center;"><em>“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” </em></p>
<p style="text-align: center;"><em>Yesaya 41:10 </em></p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/perjalanan-bersama-tuhan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: center;"><em>“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” </em></p>
<p style="text-align: center;"><em>Yesaya 41:10 </em></p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/perjalanan-bersama-tuhan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Merawat Mereka yang Hina2022-09-22T14:30:49+07:002022-09-22T14:30:49+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/merawat-mereka-yang-hinaMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/bga/getty_521047180_186951.jpg" alt="" width="1024" height="576" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: 'Times New Roman', serif;">Mungkin sebagian dari kita tidak asing dengan Amanat Agung yang ada dalam Matius 28:18-20. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: 'Times New Roman', serif;">Berdasarkan</span> ayat ini, umat-Nya masih terus melakukan penginjilan kepada segala suku bangsa<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: 'Times New Roman', serif;">. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pelaksanaan penginjilan atau misi yang dilakukan pada saat ini masih lebih berfokus pada mengasihi sesama, belum sampai kepada peduli terhadap sesama yang mewujud dalam aksi sosial. Apakah kondisi penginjilan seperti ini yang Tuhan inginkan? Bagaimana seharusnya kita perlu bermisi? Hal inilah yang akan kita ketahui lebih lanjut dalam Matius 25:34-40 dengan melihat terlebih dahulu dua fokus penulisan Injil Matius. </span></p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Penulis Injil Matius ialah Matius. Injil Matius ditujukan kepada kaum Yahudi yang telah mengenal Perjanjian Lama. Salah satu aspek yang ditekankan ialah mengenai bermisi. Selain dari Amanat Agung yang menutup Injil Matius, kita dapat menemukan penekanan bermisi lainnya dalam Injil Matius, contohnya adalah pernyataan bahwa Yesus adalah Anak Daud dan Anak Abraham, sebagaimana muncul dalam pembukaan Injil ini. Yang menarik adalah penamaan Yesus sebagai Anak Abraham, secara tidak langsung merujuk kepada orang non-Yahudi. Dalam janji Allah terhadap Abraham dalam Kej. 12:3, disebutkan bahwa seluruh bangsa akan mendapat berkat melalui keturunan (dalam bentuk tunggal, bukan jamak) Abraham. Berkat tersebut ialah pengorbanan-Nya di atas kayu salib yang ditujukan kepada semua orang. Oleh karena itu, kedatangan Yesus termasuk kepada orang nonYahudi (“kabar baik Kerajaan Allah”) perlu diberitakan ke seluruh dunia (selaras dengan Amanat Agung). Hal ini sesuai dengan penulisan Matius, yang kemudian turut mencantumkan keterlibatan orang non-Yahudi yang mendapat anugerah dari Tuhan, seperti kedatangan orang Majus sebagai gambaran bangsa lain yang mengakuiNya sebagai raja (Mat. 2:1-12), iman perwira pasukan Romawi (Mat. 8:5-13), iman wanita Kanaan (Mat. 15:21-28), makna di balik tamutamu dari persimpangan jalan dalam perumpamaan tentang perjamuan kawin (Mat. 22:8-9), dan istri Pilatus yang tahu (sedangkan orang Yahudi tidak) bahwa Yesus tidak bersalah (Mat. 27:19).</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Penekanan lain dalam Injil Matius terkait perihal bermisi ialah pernyataan Yesus sebagai Mesias, yang menggenapi nubuat-nubuat Perjanjian Lama. Hal ini dapat terlihat dari bagian perikop yang dipilih, yakni dalam Mat. 25:31-33 yang menyatakan Yesus sebagai Raja atas seluruh bangsa dan Yesus sebagai Hakim. Perihal yang pertama sesuai dengan Yoel 3:1-12 dan penglihatan Daniel dalam Dan. 7:13-14. Perihal yang kedua sesuai dengan Yeh. 34:17, yakni “dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.” Dari sini, kita akan membahas bagian Alkitab yang telah dipilih. Matius 25:34-40 merupakan bagian dari perikop mengenai perumpamaan Yesus akan kedatangan-Nya yang kedua kali. Perumpamaan ini ditujukan kepada para murid-murid-Nya yang datang saat Ia berada di atas Bukit Zaitun (Mat. 24:3, 26:1). Yesus menyatakan, bahwa akan tiba saatnya Ia datang dengan penuh kemuliaan sebagai raja di hadapan seluruh bangsa, dengan memisahkan antara “domba” dan “kambing”. Para “domba” mendapatkan kehidupan kekal, sedangkan para “kambing” mendapatkan hukuman kekal, berdasarkan apa yang telah mereka perbuat. Para “domba” melayani Dia di saat Ia berada dalam masa kesulitan, sedangkan para “kambing” tidak. Dari sini, artikel ini akan membahas perihal dua poin besar, yakni bukti penekanan umat perlu mengasihi sesama dan hubungan antara penginjilan dan aksi sosial.</p>
<p><strong>Bukti Penekanan Perlunya Umat Mengasihi Sesama</strong></p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Mari kita berpikir sejenak. Bagaimana mungkin Yesus, yang telah dimuliakan, mengalami kesulitan? Contoh-contoh kesulitan yang Ia alami ialah lapar, haus, menjadi orang asing, telanjang, sakit, dan di dalam penjara (ayat 36). Secara kronologis, seharusnya kesulitan yang Ia alami telah Ia lewati selama Ia hidup di dunia. Ia lahir dalam keluarga miskin. Dalam pelayanan-Nya, Ia difitnah dan dikejar-kejar, sampai mau dibunuh. Namun, Ia telah mati disalibkan, bangkit pada hari ketiga, dan telah naik ke surga. Bagaimana bisa? Hal inilah juga yang para “domba” dan “kambing” tanyakan kepada Sang Raja, saat Ia menyatakan hal-hal tersebut. Jawaban Sang Raja? “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40).</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Hal yang ditekankan dalam bagian yang diambil ialah kita, selaku umatNya, perlu mengasihi sesama. Ada tiga alasan mengapa hal ini sampai ditekankan keperluannya. Yang pertama, Tuhan Yesus menyatakan, cara kita memperlakukan orang lain (gambar dan rupa Allah) mencerminkan perlakuan kita terhadap Tuhan. Dengan kata lain, Yesus merujuk kembali pada hukum kasih yang Ia perintahkan (misal dalam Mat. 22:39). Hal ini sangat penting, sebab hal ini sesuai dengan sepuluh hukum Allah, yang hanya memiliki dua inti, yakni bagaimana kita berelasi terhadap Allah juga sesama.</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Yang kedua, penekanan ini juga terlihat dari penempatan perikop yang berada di antara perumpamaan talenta dan pemberitahuan Tuhan Yesus yang keempat kali. Dalam Matius 26, setelah perumpamaan ini diberitahukan, Yesus menyatakan untuk keempat kalinya, bahwa Ia akan disalib. Ini berarti, apa yang baru Ia sampaikan sebelumnya penting untuk disimak, sebab Ia sebentar lagi tidak akan bersama-sama dengan para murid-Nya. Dalam perumpamaan sebelumnya, yakni perumpamaan talenta, Yesus memperingatkan bahwa orang yang diterima Tuhan ialah yang melakukan tanggung jawabnya selama ia hidup di dunia. Dengan kata lain, umatNya perlu bertanggung jawab terhadap apa yang Tuhan berikan (usaha, waktu, dll.) untuk melakukan kehendak-Nya.</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Apa yang dimaksud dengan kehendakNya? Inilah dasar poin ketiga. Dalam Mat. 25:31-45, mengasihi sesama merupakan ciri dari umat-Nya. Hal ini didapatkan dari penggambaran kaum “orang benar” yang mendapatkan kehidupan kekal. Bukan berarti seseorang dapat dibenarkan melalui perbuatannya, sebaik apa pun, karena dosa telah menghilangkan kemuliaan Allah dari manusia (Rom. 3:20, 23). Mereka yang bukan umat-Nya, tidak akan melakukan kehendak-Nya, dan akan mendapat penghukuman kekal. Kesimpulan ini didapatkan dari perbandingan dengan Mat. 7:15-23, yakni orang yang mendapat hukuman kekal merupakan orang yang tidak melakukan kehendak Bapa (Mat. 7:21). Dalam perumpamaan ini, berarti yang tidak mengasihi sesamanya (Mat. 25:41-43).</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Jika dikaitkan secara lebih dalam lagi, didapatkan bahwa apa yang diimani umat-Nya akan menghasilkan buah yang sesuai. Dalam Mat. 7:15-23, Yesus sedang memperingatkan orang banyak dan para murid-Nya perihal pengajar sesat. Ia menyatakan, bahwa dari buahnyalah orang tersebut dapat dibedakan. Yesus memberikan gambaran, bahwa tidak mungkin pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang baik, dan pohon ini nantinya akan dibuang ke dalam api. Ia kemudian membahas mengenai siapa yang akan mendapat kehidupan kekal. Dengan kata lain, umat-Nya (pohon yang baik) yang akan mendapatkan kehidupan kekal dan menghasilkan buah yang baik, yakni melaksanakan kehendak Bapa, di mana salah satu kehendak-Nya ialah mengasihi sesama. Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah melaksanakan kehendak Tuhan, yakni bermisi dalam aksi kita terhadap sesama?</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><strong>Hubungan antara Penginjilan dan Aksi Sosial</strong></p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Mungkin sampai di sini, beberapa di antara kita akan mempertanyakan, apa hubungan antara penginjilan dengan aksi sosial. Menurut John Stott, terdapat tiga hubungan perihal hal ini. Yang pertama, aksi sosial sebagai sarana untuk penginjilan, yakni menyelubungi penginjilan yang dilakukan, di mana Mahatma Gandhi secara pribadi tidak menyetujuinya. Yang kedua, aksi sosial sebagai perwujudan dari penginjilan, yakni merupakan manifestasi iman yang memunculkan “tanda-tanda kerajaan Allah,” sehingga selaras dengan “kabar baik kerajaan Allah” yang disampaikan. Kekurangannya ialah, jika aksi sosial hanya sekadar “kasih yang terlihat,” penekanan bermisi di dalamnya bisa sangat minim. Yang terakhir, aksi sosial sebagai rekan pelayanan dari penginjilan, yang berarti keduanya lahir dari kasih, untuk memenuhi kekurangan orang lain dalam bentuk apa pun (misal rohani, materi, pendidikan, dll.). </p>
<p>Sikap kita terhadap ketiga pemaparan ini ialah melihat apa kebutuhan sesama kita. Apakah yang sedang dibutuhkan sesama kita? Pendidikan? Atau juga keselamatan kekal? Bisa saja mereka berkekurangan dari segi kekekalan dan juga saat ini. Oleh karena itu, apakah kita mengasihi sesama hingga sama seperti Tuhan, yang rela berbelas kasih kepada kita dalam memenuhi aspek kebutuhan kekal dan saat ini, hingga kita juga berbelas kasih kepada mereka? Jika kita menghayati dengan sungguh akan hal ini, maka poin hubungan yang pertama dan kedua dapat dilihat dengan lebih mudah.</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Jika kita memiliki keinginan untuk dipakai-Nya memenuhi kebutuhan orang lain (termasuk dalam segi rohani), maka dalam bermisi kita perlu memiliki daya tarik misioner. Hal ini diungkapkan oleh Christopher J. Wright dalam bukunya Misi Umat Allah. Memiliki daya tarik misioner dilandasi oleh peran kita selaku umat-Nya, menjadi penarik orang lain kepada-Nya, sesuai dengan kerinduan-Nya. Ada lima ciri dari orang yang memiliki daya tarik misioner: (1) memancing keingintahuan (Ul. 4:5-8), (2) menarik para pencari (1 Raj. 8:41- 43, 60-61), (3) mengundang kekaguman (Yer. 13:1-11), (4) mengundang ibadah (Yes. 60), dan (5) mengundang persetujuan. Yang pertama, kita perlu terbuka untuk dilihat, dibandingkan, dan ditantang untuk menghidupi berita Injil ini oleh pandangan sesama. Yang kedua, kita perlu hidup memelihara Firman Tuhan sehingga membuat orang lain tertarik akan kehidupan kita (pintu untuk tertarik akan Allah), dengan mempercayai bahwa Allah berkenan mencari orang-orang untuk percaya kepada-Nya, sesuai dengan janji-Nya kepada Abraham dan Daud. Yang ketiga, kita perlu bertanggung jawab atas kepercayaan yang Ia berikan kepada kita, yakni sebagai perwakilan-Nya di dunia, yang dapat mendatangkan kemuliaan/ hinaan bagi-Nya. Yang keempat, kita perlu menyembah-Nya dan mengajak orang lain, dalam hal ini sebagai respons atas apa yang Tuhan telah lakukan, termasuk karya penebusan-Nya terhadap orang berdosa, mengakibatkan semakin banyak bangsa-bangsa akan datang kepada-Nya, dan semakin tampaknya “tanda-tanda kerajaan Allah”. Yang terakhir, kita perlu tetap bersatu sebagai tubuh Kristus dalam menjadi terang dunia, walaupun kondisi tidak mudah.</p>
<p style="text-align: justify;">Kelima hal ini dapat kita terapkan dalam konteks aksi sosial kepada mereka yang hina. Salah satunya ialah kaum miskin. Alkitab mengonotasikan kaum miskin sebagai orang yang menderita secara ekonomi karena malapetaka/eksploitasi kehidupan. Sama seperti dalam Mat. 25:40, Allah juga menempatkan diriNya sebagai orang yang berkekurangan dalam Ams. 14:31 dan 19:17. Dengan kata lain, peran gereja dalam hal ini ialah memperjuangkan keadilan bagi kaum miskin. Gereja mula-mula perlu mengenal Allah, Sang Mahaadil yang menginginkan umat-Nya berlaku adil juga (misal dalam Yer. 7:3-10 dengan penekanan dalam ayat 5-7). Setelah itu, gereja perlu memberitakan Injil dengan menyuarakan keadilan, dan memilih untuk merawat kaum miskin (Mat. 25:40; Luk. 4:18-19).</p>
<p style="text-align: justify;">Dalam merawat kaum miskin, kita perlu memperhatikan bukan hanya kebutuhan dasar mereka, namun juga faktorfaktor yang menyebabkan mereka tidak dapat terlepas dari jerat kemiskinan, atau tetap berada dalam “lingkaran setan” kemiskinan, yaitu: pendidikan, kesehatan, dan produktivitas. Kurang baik jika kaum miskin mendapat bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, namun ketiga hal ini tidak teratasi, karena dengan demikian, kaum miskin akan tetap berada dalam jerat kemiskinan. Oleh karena itu, sebagai contoh, kita dapat menyediakan pendidikan dan pelatihan yang relevan, lingkungan yang mendukung kesehatan, hikmat menjalankan kehidupan, dan hak untuk ikut memutuskan jaminan keadilan. Dengan kata lain, kita memperjuangkan keadilan hak asasi manusia kaum miskin, agar mereka dapat keluar dari jerat kemiskinan dan mempertahankan kemerdekaan mereka dari kaum-kaum yang tidak adil terhadap mereka. Jadi kita memberikan perhatian khusus kepada kaum miskin, dengan cara tetap menghormati dan memberikan apa yang menjadi hak mereka.</p>
<p><strong>Kesimpulan</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Dalam Matius 25:34-40, kita selaku umat-Nya perlu serius dalam berbuat kasih terhadap sesama, seserius perbuatan tersebut kita lakukan untuk Tuhan. Hal ini selaras dengan salah satu hukum kasih (inti dari taurat), bahwa hal ini merupakan kehendak Tuhan yang perlu kita laksanakan selaku umat-Nya. Kita perlu melihat aksi sosial sebagai rekan pelayanan penginjilan, sehingga keduanya dapat berjalan beriringan, dan keduanya lahir dari kasih untuk memenuhi kebutuhan yang berkekurangan (termasuk segi rohani), sama seperti apa yang telah Yesus lakukan. Jika kita ingin dipakaiNya dalam hal ini, maka kita perlu memiliki daya tarik misioner, yang dapat kita terapkan dalam merawat mereka yang hina, salah satunya adalah dengan menegakkan keadilan hak asasi bagi kaum miskin.</p>
<p style="text-align: justify;">Sebagai penutup, apa yang kita miliki nanti dalam kekekalan dan saat ini, hanya kita miliki karena belas kasihan Tuhan. Kita juga perlu mengingat karya penebusan yang Allah telah lakukan kepada kita yang dahulu juga hina. Bapa menghendaki agar manusia yang senang memberontak diselamatkan. Anak rela menanggung hukuman dosa manusia sendirian, hingga mengalami penderitaan dalam dunia. Walaupun sulit, Ia setia memberitakan “kabar baik Kerajaan Allah” dan menghadirkan “tanda-tanda Kerajaan Allah” (berbuat kasih, menegakkan kebenaran, dll.).</p>
<p style="text-align: justify;">Apa respons kita terhadap hal ini? Sama seperti perumpamaan ini, yang ditujukan kepada para murid, hal ini juga ditujukan kepada kita selaku murid-Nya. Ia telah merencanakan dan menghendaki sejak kekekalan, agar kebutuhan kita selaku umat-Nya dicukupi dari segi kekekalan (kehidupan kekal) dan saat ini (pemeliharaan-Nya). Mau dan relakah kita melaksanakan Amanat Agung, seperti Kristus yang mau dan rela mengikuti kehendak Bapa, yaitu memenuhi kebutuhan manusia seluruh dunia, terkhusus merawat mereka yang hina, dalam segi kekekalan (penginjilan) dan saat ini (aksi sosial)?</p>
<p style="text-align: center;"><em> Jadi kita memberikan perhatian khusus kepada kaum miskin, dengan cara tetap menghormati dan memberikan apa yang menjadi hak mereka.</em></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org//images/bidang/bga/getty_521047180_186951.jpg" alt="" width="1024" height="576" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: 'Times New Roman', serif;">Mungkin sebagian dari kita tidak asing dengan Amanat Agung yang ada dalam Matius 28:18-20. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: 'Times New Roman', serif;">Berdasarkan</span> ayat ini, umat-Nya masih terus melakukan penginjilan kepada segala suku bangsa<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: 'Times New Roman', serif;">. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pelaksanaan penginjilan atau misi yang dilakukan pada saat ini masih lebih berfokus pada mengasihi sesama, belum sampai kepada peduli terhadap sesama yang mewujud dalam aksi sosial. Apakah kondisi penginjilan seperti ini yang Tuhan inginkan? Bagaimana seharusnya kita perlu bermisi? Hal inilah yang akan kita ketahui lebih lanjut dalam Matius 25:34-40 dengan melihat terlebih dahulu dua fokus penulisan Injil Matius. </span></p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Penulis Injil Matius ialah Matius. Injil Matius ditujukan kepada kaum Yahudi yang telah mengenal Perjanjian Lama. Salah satu aspek yang ditekankan ialah mengenai bermisi. Selain dari Amanat Agung yang menutup Injil Matius, kita dapat menemukan penekanan bermisi lainnya dalam Injil Matius, contohnya adalah pernyataan bahwa Yesus adalah Anak Daud dan Anak Abraham, sebagaimana muncul dalam pembukaan Injil ini. Yang menarik adalah penamaan Yesus sebagai Anak Abraham, secara tidak langsung merujuk kepada orang non-Yahudi. Dalam janji Allah terhadap Abraham dalam Kej. 12:3, disebutkan bahwa seluruh bangsa akan mendapat berkat melalui keturunan (dalam bentuk tunggal, bukan jamak) Abraham. Berkat tersebut ialah pengorbanan-Nya di atas kayu salib yang ditujukan kepada semua orang. Oleh karena itu, kedatangan Yesus termasuk kepada orang nonYahudi (“kabar baik Kerajaan Allah”) perlu diberitakan ke seluruh dunia (selaras dengan Amanat Agung). Hal ini sesuai dengan penulisan Matius, yang kemudian turut mencantumkan keterlibatan orang non-Yahudi yang mendapat anugerah dari Tuhan, seperti kedatangan orang Majus sebagai gambaran bangsa lain yang mengakuiNya sebagai raja (Mat. 2:1-12), iman perwira pasukan Romawi (Mat. 8:5-13), iman wanita Kanaan (Mat. 15:21-28), makna di balik tamutamu dari persimpangan jalan dalam perumpamaan tentang perjamuan kawin (Mat. 22:8-9), dan istri Pilatus yang tahu (sedangkan orang Yahudi tidak) bahwa Yesus tidak bersalah (Mat. 27:19).</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Penekanan lain dalam Injil Matius terkait perihal bermisi ialah pernyataan Yesus sebagai Mesias, yang menggenapi nubuat-nubuat Perjanjian Lama. Hal ini dapat terlihat dari bagian perikop yang dipilih, yakni dalam Mat. 25:31-33 yang menyatakan Yesus sebagai Raja atas seluruh bangsa dan Yesus sebagai Hakim. Perihal yang pertama sesuai dengan Yoel 3:1-12 dan penglihatan Daniel dalam Dan. 7:13-14. Perihal yang kedua sesuai dengan Yeh. 34:17, yakni “dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.” Dari sini, kita akan membahas bagian Alkitab yang telah dipilih. Matius 25:34-40 merupakan bagian dari perikop mengenai perumpamaan Yesus akan kedatangan-Nya yang kedua kali. Perumpamaan ini ditujukan kepada para murid-murid-Nya yang datang saat Ia berada di atas Bukit Zaitun (Mat. 24:3, 26:1). Yesus menyatakan, bahwa akan tiba saatnya Ia datang dengan penuh kemuliaan sebagai raja di hadapan seluruh bangsa, dengan memisahkan antara “domba” dan “kambing”. Para “domba” mendapatkan kehidupan kekal, sedangkan para “kambing” mendapatkan hukuman kekal, berdasarkan apa yang telah mereka perbuat. Para “domba” melayani Dia di saat Ia berada dalam masa kesulitan, sedangkan para “kambing” tidak. Dari sini, artikel ini akan membahas perihal dua poin besar, yakni bukti penekanan umat perlu mengasihi sesama dan hubungan antara penginjilan dan aksi sosial.</p>
<p><strong>Bukti Penekanan Perlunya Umat Mengasihi Sesama</strong></p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Mari kita berpikir sejenak. Bagaimana mungkin Yesus, yang telah dimuliakan, mengalami kesulitan? Contoh-contoh kesulitan yang Ia alami ialah lapar, haus, menjadi orang asing, telanjang, sakit, dan di dalam penjara (ayat 36). Secara kronologis, seharusnya kesulitan yang Ia alami telah Ia lewati selama Ia hidup di dunia. Ia lahir dalam keluarga miskin. Dalam pelayanan-Nya, Ia difitnah dan dikejar-kejar, sampai mau dibunuh. Namun, Ia telah mati disalibkan, bangkit pada hari ketiga, dan telah naik ke surga. Bagaimana bisa? Hal inilah juga yang para “domba” dan “kambing” tanyakan kepada Sang Raja, saat Ia menyatakan hal-hal tersebut. Jawaban Sang Raja? “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40).</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Hal yang ditekankan dalam bagian yang diambil ialah kita, selaku umatNya, perlu mengasihi sesama. Ada tiga alasan mengapa hal ini sampai ditekankan keperluannya. Yang pertama, Tuhan Yesus menyatakan, cara kita memperlakukan orang lain (gambar dan rupa Allah) mencerminkan perlakuan kita terhadap Tuhan. Dengan kata lain, Yesus merujuk kembali pada hukum kasih yang Ia perintahkan (misal dalam Mat. 22:39). Hal ini sangat penting, sebab hal ini sesuai dengan sepuluh hukum Allah, yang hanya memiliki dua inti, yakni bagaimana kita berelasi terhadap Allah juga sesama.</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Yang kedua, penekanan ini juga terlihat dari penempatan perikop yang berada di antara perumpamaan talenta dan pemberitahuan Tuhan Yesus yang keempat kali. Dalam Matius 26, setelah perumpamaan ini diberitahukan, Yesus menyatakan untuk keempat kalinya, bahwa Ia akan disalib. Ini berarti, apa yang baru Ia sampaikan sebelumnya penting untuk disimak, sebab Ia sebentar lagi tidak akan bersama-sama dengan para murid-Nya. Dalam perumpamaan sebelumnya, yakni perumpamaan talenta, Yesus memperingatkan bahwa orang yang diterima Tuhan ialah yang melakukan tanggung jawabnya selama ia hidup di dunia. Dengan kata lain, umatNya perlu bertanggung jawab terhadap apa yang Tuhan berikan (usaha, waktu, dll.) untuk melakukan kehendak-Nya.</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Apa yang dimaksud dengan kehendakNya? Inilah dasar poin ketiga. Dalam Mat. 25:31-45, mengasihi sesama merupakan ciri dari umat-Nya. Hal ini didapatkan dari penggambaran kaum “orang benar” yang mendapatkan kehidupan kekal. Bukan berarti seseorang dapat dibenarkan melalui perbuatannya, sebaik apa pun, karena dosa telah menghilangkan kemuliaan Allah dari manusia (Rom. 3:20, 23). Mereka yang bukan umat-Nya, tidak akan melakukan kehendak-Nya, dan akan mendapat penghukuman kekal. Kesimpulan ini didapatkan dari perbandingan dengan Mat. 7:15-23, yakni orang yang mendapat hukuman kekal merupakan orang yang tidak melakukan kehendak Bapa (Mat. 7:21). Dalam perumpamaan ini, berarti yang tidak mengasihi sesamanya (Mat. 25:41-43).</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Jika dikaitkan secara lebih dalam lagi, didapatkan bahwa apa yang diimani umat-Nya akan menghasilkan buah yang sesuai. Dalam Mat. 7:15-23, Yesus sedang memperingatkan orang banyak dan para murid-Nya perihal pengajar sesat. Ia menyatakan, bahwa dari buahnyalah orang tersebut dapat dibedakan. Yesus memberikan gambaran, bahwa tidak mungkin pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang baik, dan pohon ini nantinya akan dibuang ke dalam api. Ia kemudian membahas mengenai siapa yang akan mendapat kehidupan kekal. Dengan kata lain, umat-Nya (pohon yang baik) yang akan mendapatkan kehidupan kekal dan menghasilkan buah yang baik, yakni melaksanakan kehendak Bapa, di mana salah satu kehendak-Nya ialah mengasihi sesama. Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah melaksanakan kehendak Tuhan, yakni bermisi dalam aksi kita terhadap sesama?</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><strong>Hubungan antara Penginjilan dan Aksi Sosial</strong></p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Mungkin sampai di sini, beberapa di antara kita akan mempertanyakan, apa hubungan antara penginjilan dengan aksi sosial. Menurut John Stott, terdapat tiga hubungan perihal hal ini. Yang pertama, aksi sosial sebagai sarana untuk penginjilan, yakni menyelubungi penginjilan yang dilakukan, di mana Mahatma Gandhi secara pribadi tidak menyetujuinya. Yang kedua, aksi sosial sebagai perwujudan dari penginjilan, yakni merupakan manifestasi iman yang memunculkan “tanda-tanda kerajaan Allah,” sehingga selaras dengan “kabar baik kerajaan Allah” yang disampaikan. Kekurangannya ialah, jika aksi sosial hanya sekadar “kasih yang terlihat,” penekanan bermisi di dalamnya bisa sangat minim. Yang terakhir, aksi sosial sebagai rekan pelayanan dari penginjilan, yang berarti keduanya lahir dari kasih, untuk memenuhi kekurangan orang lain dalam bentuk apa pun (misal rohani, materi, pendidikan, dll.). </p>
<p>Sikap kita terhadap ketiga pemaparan ini ialah melihat apa kebutuhan sesama kita. Apakah yang sedang dibutuhkan sesama kita? Pendidikan? Atau juga keselamatan kekal? Bisa saja mereka berkekurangan dari segi kekekalan dan juga saat ini. Oleh karena itu, apakah kita mengasihi sesama hingga sama seperti Tuhan, yang rela berbelas kasih kepada kita dalam memenuhi aspek kebutuhan kekal dan saat ini, hingga kita juga berbelas kasih kepada mereka? Jika kita menghayati dengan sungguh akan hal ini, maka poin hubungan yang pertama dan kedua dapat dilihat dengan lebih mudah.</p>
<p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Jika kita memiliki keinginan untuk dipakai-Nya memenuhi kebutuhan orang lain (termasuk dalam segi rohani), maka dalam bermisi kita perlu memiliki daya tarik misioner. Hal ini diungkapkan oleh Christopher J. Wright dalam bukunya Misi Umat Allah. Memiliki daya tarik misioner dilandasi oleh peran kita selaku umat-Nya, menjadi penarik orang lain kepada-Nya, sesuai dengan kerinduan-Nya. Ada lima ciri dari orang yang memiliki daya tarik misioner: (1) memancing keingintahuan (Ul. 4:5-8), (2) menarik para pencari (1 Raj. 8:41- 43, 60-61), (3) mengundang kekaguman (Yer. 13:1-11), (4) mengundang ibadah (Yes. 60), dan (5) mengundang persetujuan. Yang pertama, kita perlu terbuka untuk dilihat, dibandingkan, dan ditantang untuk menghidupi berita Injil ini oleh pandangan sesama. Yang kedua, kita perlu hidup memelihara Firman Tuhan sehingga membuat orang lain tertarik akan kehidupan kita (pintu untuk tertarik akan Allah), dengan mempercayai bahwa Allah berkenan mencari orang-orang untuk percaya kepada-Nya, sesuai dengan janji-Nya kepada Abraham dan Daud. Yang ketiga, kita perlu bertanggung jawab atas kepercayaan yang Ia berikan kepada kita, yakni sebagai perwakilan-Nya di dunia, yang dapat mendatangkan kemuliaan/ hinaan bagi-Nya. Yang keempat, kita perlu menyembah-Nya dan mengajak orang lain, dalam hal ini sebagai respons atas apa yang Tuhan telah lakukan, termasuk karya penebusan-Nya terhadap orang berdosa, mengakibatkan semakin banyak bangsa-bangsa akan datang kepada-Nya, dan semakin tampaknya “tanda-tanda kerajaan Allah”. Yang terakhir, kita perlu tetap bersatu sebagai tubuh Kristus dalam menjadi terang dunia, walaupun kondisi tidak mudah.</p>
<p style="text-align: justify;">Kelima hal ini dapat kita terapkan dalam konteks aksi sosial kepada mereka yang hina. Salah satunya ialah kaum miskin. Alkitab mengonotasikan kaum miskin sebagai orang yang menderita secara ekonomi karena malapetaka/eksploitasi kehidupan. Sama seperti dalam Mat. 25:40, Allah juga menempatkan diriNya sebagai orang yang berkekurangan dalam Ams. 14:31 dan 19:17. Dengan kata lain, peran gereja dalam hal ini ialah memperjuangkan keadilan bagi kaum miskin. Gereja mula-mula perlu mengenal Allah, Sang Mahaadil yang menginginkan umat-Nya berlaku adil juga (misal dalam Yer. 7:3-10 dengan penekanan dalam ayat 5-7). Setelah itu, gereja perlu memberitakan Injil dengan menyuarakan keadilan, dan memilih untuk merawat kaum miskin (Mat. 25:40; Luk. 4:18-19).</p>
<p style="text-align: justify;">Dalam merawat kaum miskin, kita perlu memperhatikan bukan hanya kebutuhan dasar mereka, namun juga faktorfaktor yang menyebabkan mereka tidak dapat terlepas dari jerat kemiskinan, atau tetap berada dalam “lingkaran setan” kemiskinan, yaitu: pendidikan, kesehatan, dan produktivitas. Kurang baik jika kaum miskin mendapat bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, namun ketiga hal ini tidak teratasi, karena dengan demikian, kaum miskin akan tetap berada dalam jerat kemiskinan. Oleh karena itu, sebagai contoh, kita dapat menyediakan pendidikan dan pelatihan yang relevan, lingkungan yang mendukung kesehatan, hikmat menjalankan kehidupan, dan hak untuk ikut memutuskan jaminan keadilan. Dengan kata lain, kita memperjuangkan keadilan hak asasi manusia kaum miskin, agar mereka dapat keluar dari jerat kemiskinan dan mempertahankan kemerdekaan mereka dari kaum-kaum yang tidak adil terhadap mereka. Jadi kita memberikan perhatian khusus kepada kaum miskin, dengan cara tetap menghormati dan memberikan apa yang menjadi hak mereka.</p>
<p><strong>Kesimpulan</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Dalam Matius 25:34-40, kita selaku umat-Nya perlu serius dalam berbuat kasih terhadap sesama, seserius perbuatan tersebut kita lakukan untuk Tuhan. Hal ini selaras dengan salah satu hukum kasih (inti dari taurat), bahwa hal ini merupakan kehendak Tuhan yang perlu kita laksanakan selaku umat-Nya. Kita perlu melihat aksi sosial sebagai rekan pelayanan penginjilan, sehingga keduanya dapat berjalan beriringan, dan keduanya lahir dari kasih untuk memenuhi kebutuhan yang berkekurangan (termasuk segi rohani), sama seperti apa yang telah Yesus lakukan. Jika kita ingin dipakaiNya dalam hal ini, maka kita perlu memiliki daya tarik misioner, yang dapat kita terapkan dalam merawat mereka yang hina, salah satunya adalah dengan menegakkan keadilan hak asasi bagi kaum miskin.</p>
<p style="text-align: justify;">Sebagai penutup, apa yang kita miliki nanti dalam kekekalan dan saat ini, hanya kita miliki karena belas kasihan Tuhan. Kita juga perlu mengingat karya penebusan yang Allah telah lakukan kepada kita yang dahulu juga hina. Bapa menghendaki agar manusia yang senang memberontak diselamatkan. Anak rela menanggung hukuman dosa manusia sendirian, hingga mengalami penderitaan dalam dunia. Walaupun sulit, Ia setia memberitakan “kabar baik Kerajaan Allah” dan menghadirkan “tanda-tanda Kerajaan Allah” (berbuat kasih, menegakkan kebenaran, dll.).</p>
<p style="text-align: justify;">Apa respons kita terhadap hal ini? Sama seperti perumpamaan ini, yang ditujukan kepada para murid, hal ini juga ditujukan kepada kita selaku murid-Nya. Ia telah merencanakan dan menghendaki sejak kekekalan, agar kebutuhan kita selaku umat-Nya dicukupi dari segi kekekalan (kehidupan kekal) dan saat ini (pemeliharaan-Nya). Mau dan relakah kita melaksanakan Amanat Agung, seperti Kristus yang mau dan rela mengikuti kehendak Bapa, yaitu memenuhi kebutuhan manusia seluruh dunia, terkhusus merawat mereka yang hina, dalam segi kekekalan (penginjilan) dan saat ini (aksi sosial)?</p>
<p style="text-align: center;"><em> Jadi kita memberikan perhatian khusus kepada kaum miskin, dengan cara tetap menghormati dan memberikan apa yang menjadi hak mereka.</em></p>Beritakanlah Injil!2022-09-22T11:37:50+07:002022-09-22T11:37:50+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/beritakanlah-injilMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: center;"><em>“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun yang mematikan, mereka tidak akan mendapat celaka; merek akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Markus 16:15-20a</em></p>
<p style="text-align: justify;">Seperti Kristus, kita juga harus berjalan melalui dunia kematian, agar kita dapat ikut ambil bagian dalam kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga. Kita telah dipanggil kepada suatu pengharapan besar dalam Kristus. Dalam Dia, kodrat manusia yang lemah telah dibangkitkan kepada kemuliaan. Pada suatu hari, warisan-Nya yang mulia akan menjadi milik kita juga.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/beritakanlah-injil" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: center;"><em>“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun yang mematikan, mereka tidak akan mendapat celaka; merek akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Markus 16:15-20a</em></p>
<p style="text-align: justify;">Seperti Kristus, kita juga harus berjalan melalui dunia kematian, agar kita dapat ikut ambil bagian dalam kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga. Kita telah dipanggil kepada suatu pengharapan besar dalam Kristus. Dalam Dia, kodrat manusia yang lemah telah dibangkitkan kepada kemuliaan. Pada suatu hari, warisan-Nya yang mulia akan menjadi milik kita juga.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/beritakanlah-injil" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kisah & Inspirasi dari Tokoh dalam Sejarah Kristen berkaitan dengan Alkitab - WILLIAM TYNDALE2012-04-27T22:12:52+07:002012-04-27T22:12:52+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kisah-inspirasi-dari-tokoh-dalam-sejarah-kristen-berkaitan-dengan-alkitab-william-tyndaleWeb Masterwebmaster@gkigadingserpong.org<p>William Tyndale - memberikan Alkitab bahasa Inggris yang pertama kepada kita.</p>
<p>Seorang berkebangsaan Inggris, William Tyndale menghadapi sebuah masalah dimana ia tinggal di sebuah bangsa yang memiliki sedikit mesin pencetak, dan mereka yang memiliki percetakan, memproduksi buku-buku dengan kualitas yang rendah. Tidak hanya buku-buku dari Martin Luther (yang membela Alkitab sebagai sumber di mana seluruh orang Kristen harus berbalik kepada kebenaran) dilarang di negaranya pada awal abad keenam belas, tetapi merupakan ilegal untuk seseorang menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris pada masa itu.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kisah-inspirasi-dari-tokoh-dalam-sejarah-kristen-berkaitan-dengan-alkitab-william-tyndale" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>William Tyndale - memberikan Alkitab bahasa Inggris yang pertama kepada kita.</p>
<p>Seorang berkebangsaan Inggris, William Tyndale menghadapi sebuah masalah dimana ia tinggal di sebuah bangsa yang memiliki sedikit mesin pencetak, dan mereka yang memiliki percetakan, memproduksi buku-buku dengan kualitas yang rendah. Tidak hanya buku-buku dari Martin Luther (yang membela Alkitab sebagai sumber di mana seluruh orang Kristen harus berbalik kepada kebenaran) dilarang di negaranya pada awal abad keenam belas, tetapi merupakan ilegal untuk seseorang menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris pada masa itu.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kisah-inspirasi-dari-tokoh-dalam-sejarah-kristen-berkaitan-dengan-alkitab-william-tyndale" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kisah & Inspirasi dari Tokoh dalam Sejarah Kristen berkaitan dengan Alkitab - JOHN WYCLIFFE2012-04-14T21:00:40+07:002012-04-14T21:00:40+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kisah-inspirasi-dari-tokoh-dalam-sejarah-kristen-berkaitan-dengan-alkitab-john-wycliffeWeb Masterwebmaster@gkigadingserpong.org<p>John Wycliffe adalah orang terpelajar yang terkemuka pada zamannya. Seluruh Inggris menghormati kebijakannya. Pendidikan di universitas masih merupakan fenomena baru ketika itu, dan peranan Wycliffe sungguhlah besar bagi reputasi Oxford tempat Wycliffe belajar dan mengajar.</p>
<p>John Wycliffe sebagai tokoh yang memberi waktu hidupnya untuk menerjemahkan Alkitab. Menurut Wycliffe, setiap orang harus diberi keleluasaan membaca Kitab Suci dalam bahasanya sendiri. "Oleh karena Alkitab berisikan Kristus, yang diperlukan untuk mendapatkan keselamatan, Alkitab sangat diperlukan bagi semua orang, bukan bagi para imam saja," tulisnya. Maka meskipun Gereja tidak setuju ketika itu, Wycliffe bekerja bersama sarjana lain untuk menerjemahkan Alkitab Inggris pertama yang lengkap.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kisah-inspirasi-dari-tokoh-dalam-sejarah-kristen-berkaitan-dengan-alkitab-john-wycliffe" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>John Wycliffe adalah orang terpelajar yang terkemuka pada zamannya. Seluruh Inggris menghormati kebijakannya. Pendidikan di universitas masih merupakan fenomena baru ketika itu, dan peranan Wycliffe sungguhlah besar bagi reputasi Oxford tempat Wycliffe belajar dan mengajar.</p>
<p>John Wycliffe sebagai tokoh yang memberi waktu hidupnya untuk menerjemahkan Alkitab. Menurut Wycliffe, setiap orang harus diberi keleluasaan membaca Kitab Suci dalam bahasanya sendiri. "Oleh karena Alkitab berisikan Kristus, yang diperlukan untuk mendapatkan keselamatan, Alkitab sangat diperlukan bagi semua orang, bukan bagi para imam saja," tulisnya. Maka meskipun Gereja tidak setuju ketika itu, Wycliffe bekerja bersama sarjana lain untuk menerjemahkan Alkitab Inggris pertama yang lengkap.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kisah-inspirasi-dari-tokoh-dalam-sejarah-kristen-berkaitan-dengan-alkitab-john-wycliffe" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Visualisasi = Rahasia Kesuksesan2012-03-04T15:26:01+07:002012-03-04T15:26:01+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/visualisasi-rahasia-kesuksesanWinardi SantosozK5O_webmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="Visualisasi" src="https://gkigadingserpong.org/images/blog/motivasi/visual.jpg" width="200" height="133" />Tahukah Anda, bahwa memvisualisasikan kesuksesan di dalam pikiran cara yang sangat efektif untuk meraih kesuksesan? Menciptakan gambaran kesuksesan di benak pikiran kita secara terus menerus akan memotivasi diri kita untuk dapat mencapai kesuksesan seperti yang kita harapkan. Ada bukti yang sangat kuat bahwa kita akan memiliki performa maksimal dalam pekerjaan jika kita memprogram pikiran kita secara maksimal juga. Kita harus bisa melihat hasil akhir dari apa yang kita inginkan di dalam mental atau pikiran, sebelum kita melakukannya secara nyata. Itulah yang membuat latihan visualisasi menjadikan kita sangat efektif saat kita mulai bertindak secara nyata.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/visualisasi-rahasia-kesuksesan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="Visualisasi" src="https://gkigadingserpong.org/images/blog/motivasi/visual.jpg" width="200" height="133" />Tahukah Anda, bahwa memvisualisasikan kesuksesan di dalam pikiran cara yang sangat efektif untuk meraih kesuksesan? Menciptakan gambaran kesuksesan di benak pikiran kita secara terus menerus akan memotivasi diri kita untuk dapat mencapai kesuksesan seperti yang kita harapkan. Ada bukti yang sangat kuat bahwa kita akan memiliki performa maksimal dalam pekerjaan jika kita memprogram pikiran kita secara maksimal juga. Kita harus bisa melihat hasil akhir dari apa yang kita inginkan di dalam mental atau pikiran, sebelum kita melakukannya secara nyata. Itulah yang membuat latihan visualisasi menjadikan kita sangat efektif saat kita mulai bertindak secara nyata.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/visualisasi-rahasia-kesuksesan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Pelayan Hotel : Wiliam Waldorf Astor2012-03-04T15:23:00+07:002012-03-04T15:23:00+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/pelayan-hotel-wiliam-waldorf-astorWinardi SantosozK5O_webmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="William Waldorf Astor" src="https://gkigadingserpong.org/images/blog/motivasi/william-waldorf-astor.jpg" width="200" height="133" />Bertahun-tahun dahulu, pada malam hujan badai, seorang laki-laki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobby hotel kecil di Philadelphia. Mencoba menghindari hujan, pasangan ini mendekati meja resepsionis untuk mendapatkan tempat bermalam.</p>
<p>“Dapatkan anda memberi kami sebuah kamar disini ?” tanya sang suami. Sang pelayan, seorang laki-laki ramah dengan tersenyum memandang kepada pasangan itu dan menjelaskan bahwa ada tiga acara konvensi di kota. “Semua kamar kami telah penuh,” pelayan berkata.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/pelayan-hotel-wiliam-waldorf-astor" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="William Waldorf Astor" src="https://gkigadingserpong.org/images/blog/motivasi/william-waldorf-astor.jpg" width="200" height="133" />Bertahun-tahun dahulu, pada malam hujan badai, seorang laki-laki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobby hotel kecil di Philadelphia. Mencoba menghindari hujan, pasangan ini mendekati meja resepsionis untuk mendapatkan tempat bermalam.</p>
<p>“Dapatkan anda memberi kami sebuah kamar disini ?” tanya sang suami. Sang pelayan, seorang laki-laki ramah dengan tersenyum memandang kepada pasangan itu dan menjelaskan bahwa ada tiga acara konvensi di kota. “Semua kamar kami telah penuh,” pelayan berkata.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/pelayan-hotel-wiliam-waldorf-astor" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Mewujudkan Impian Kita atau Membantu Mewujudkan Impian Orang Lain?2012-03-04T15:20:01+07:002012-03-04T15:20:01+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/mewujudkan-impian-kita-atau-membantu-mewujudkan-impian-orang-lainWinardi SantosozK5O_webmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="Mewujudkan Impian kita atau Membantu mewujudkan Impian orang lain" src="https://gkigadingserpong.org/images/blog/motivasi/dream.jpg" width="200" height="133" />Tenzing Norgay?…..apaan sih…..atau. ..siapa sih….<br />Tenzing Norgay adalah nama orang, mungkin buat kebanyakan dari kita akan mengatakan nama yang aneh…..dari negara mana nama tersebut berasal?…. .<br />Mungkin Anda pernah membaca atau mendengar namanya…mungkin juga belum…bagaimana kalau saya sebutkan nama Sir Edmund Hillary…ya kalau yang ini sih saya sering dengar atau pernah baca biografinya atau pernah<br />mendapatkan kisah hidupnya dalam sebuah artikel atau sewaktu mengikuti seminar. Ya, Sir Edmund Hillary adalah orang pertama di dunia yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi dunia Puncak Gunung Everest.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/mewujudkan-impian-kita-atau-membantu-mewujudkan-impian-orang-lain" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="Mewujudkan Impian kita atau Membantu mewujudkan Impian orang lain" src="https://gkigadingserpong.org/images/blog/motivasi/dream.jpg" width="200" height="133" />Tenzing Norgay?…..apaan sih…..atau. ..siapa sih….<br />Tenzing Norgay adalah nama orang, mungkin buat kebanyakan dari kita akan mengatakan nama yang aneh…..dari negara mana nama tersebut berasal?…. .<br />Mungkin Anda pernah membaca atau mendengar namanya…mungkin juga belum…bagaimana kalau saya sebutkan nama Sir Edmund Hillary…ya kalau yang ini sih saya sering dengar atau pernah baca biografinya atau pernah<br />mendapatkan kisah hidupnya dalam sebuah artikel atau sewaktu mengikuti seminar. Ya, Sir Edmund Hillary adalah orang pertama di dunia yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi dunia Puncak Gunung Everest.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/mewujudkan-impian-kita-atau-membantu-mewujudkan-impian-orang-lain" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kisah Stanford University2012-03-04T15:16:44+07:002012-03-04T15:16:44+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kisah-stanford-universityWinardi SantosozK5O_webmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="Kisah Stanford University" src="https://gkigadingserpong.org/images/blog/motivasi/stanford.jpg" width="200" height="133" />Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian<br />sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University.</p>
<p>Sesampainya disana sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kisah-stanford-university" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="Kisah Stanford University" src="https://gkigadingserpong.org/images/blog/motivasi/stanford.jpg" width="200" height="133" />Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian<br />sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University.</p>
<p>Sesampainya disana sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/kisah-stanford-university" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Dermawan Rahasia2012-03-04T15:13:41+07:002012-03-04T15:13:41+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/dermawan-rahasiaWinardi SantosozK5O_webmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="Dermawan Rahasia" src="https://gkigadingserpong.org/images/blog/motivasi/money.jpg" width="200" height="133" />Sebagai seorang supir selama beberapa tahun di sekitar awal tahun 1910-an, ayahku menyaksikan majikannya yang kaya raya secara diam-diam memberikan uang kepada banyak orang, dan sadar bahwa mereka tidak akan pernah mampu mengembalikan uang itu.</p>
<p>Ada satu cerita yang menonjol dalam kenanganku di antara banyak cerita yang disampaikan ayahku kepadaku. Pada suatu hari, ayahku mengantar majikannya ke sebuah kotalain untuk menghadiri sebuah pertemuan bisnis. Sebelum masuk ke kotaitu, mereka berhenti untuk makan sandwich sebagai ganti santap siang.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/dermawan-rahasia" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="Dermawan Rahasia" src="https://gkigadingserpong.org/images/blog/motivasi/money.jpg" width="200" height="133" />Sebagai seorang supir selama beberapa tahun di sekitar awal tahun 1910-an, ayahku menyaksikan majikannya yang kaya raya secara diam-diam memberikan uang kepada banyak orang, dan sadar bahwa mereka tidak akan pernah mampu mengembalikan uang itu.</p>
<p>Ada satu cerita yang menonjol dalam kenanganku di antara banyak cerita yang disampaikan ayahku kepadaku. Pada suatu hari, ayahku mengantar majikannya ke sebuah kotalain untuk menghadiri sebuah pertemuan bisnis. Sebelum masuk ke kotaitu, mereka berhenti untuk makan sandwich sebagai ganti santap siang.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/dermawan-rahasia" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Gembok dan Anak Kunci2012-03-04T15:08:36+07:002012-03-04T15:08:36+07:00https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/gembok-dan-anak-kunciWinardi SantosozK5O_webmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="Kunci dan Gembok" src="https://gkigadingserpong.org/images/blog/motivasi/kunci-gembok.jpg" width="200" height="123" />Apakah ada diantara Anda yang memiliki profesi seorang guru, dosen, atau pengajar? Pada saat Anda menguji anak didik Anda dalam sebuah tes, saya yakin bahwa ketika Anda memberikan pertanyaan, Anda pastinya sudah memiliki jawabannya juga. Tidak mungkin Anda memberikan soal kepada mereka sementara Anda sendiri tidak tahu jawaban dari soal yang Anda berikan tersebut.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/gembok-dan-anak-kunci" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="Kunci dan Gembok" src="https://gkigadingserpong.org/images/blog/motivasi/kunci-gembok.jpg" width="200" height="123" />Apakah ada diantara Anda yang memiliki profesi seorang guru, dosen, atau pengajar? Pada saat Anda menguji anak didik Anda dalam sebuah tes, saya yakin bahwa ketika Anda memberikan pertanyaan, Anda pastinya sudah memiliki jawabannya juga. Tidak mungkin Anda memberikan soal kepada mereka sementara Anda sendiri tidak tahu jawaban dari soal yang Anda berikan tersebut.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://gkigadingserpong.org/artikel/inspirasi/gembok-dan-anak-kunci" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>