Bersekutu adalah berhubungan sebagai sesama anggota keluarga Allah.

Kita menjadi keluarga manusia melalui kelahiran biologis pertama, dan menjadi anggota keluarga Allah melalui kelahiran kedua. Keluarga kita di dunia bersifat sementara, sementara keluarga rohani berlanjut sampai kekekalan (Yoh 3:3; Yoh 1: 12-13).

Bersekutu bukanlah sekedar saling berhubungan, saling kenal, berkumpul, dan berinteraksi tanpa arah, melainkan sebuah hubungan yang terarah. Sejalan dengan ini, kita dapat melihat pada Ibrani 10: 24-25, di mana ketika menjadi anak Tuhan, kita tidak bergaya lone ranger, dan pada Efesus 4: 11-16, bahwa kita tumbuh bersama-sama. Ketika Anda mulai meninggalkan ibadah bersama, biasanya Anda pun sedang mulai meninggalkan komitmen-komitmen lainnya sebagai anak Allah.

Selanjutnya, bagaimana kita bersekutu? Kehidupan Kristen lebih dari sekedar komitmen kepada Tuhan di dalam Kristus, tapi juga meliputi komitmen pada keluarga Allah. Di sini kita perlu bercermin: apakah tingkat komitmen kita dalam persekutuan (keluarga, KK, PIN, gereja) menunjukkan, bahwa kita mengasihi dan berkomitmen terhadap keluarga Allah?

Ada lingkaran-lingkaran /tingkattingkat jemaat/individu dalam komitmen bersekutu menurut program Kambium*:

1. Lihat

2. Datang

3. Tumbuh

4. Layani

Dalam program ini, dianjurkan agar kita tidak hanya melakukan kencan mingguan dengan datang ke gereja saja, melainkan seharusnya kita belajar mencintai keluarga Allah, dengan memperdalam kontak kita dengannya. Untuk membangun komunitas / persekutuan keluarga Allah (keluarga, gereja, dll.) perlu adanya: - Kejujuran dan keterbukaan (di dalam komunitas).

- Tidak sombong, rendah hati, saling mengampuni

- Pray, care and share

- Ada waktu kebersamaan

Statusnya, kita dilahirkan kembali dalam keluarga Allah (Yoh 3:3; Yoh 1: 12-13). Ketika kita beriman di dalam Kristus, Tuhan menjadi Bapa kita. Kita menjadi anak-anak-Nya. Orang-orang percaya lain menjadi saudara dan saudari kita, dan gereja menjadi keluarga rohani kita. Keluarga Allah mencakup semua orang percaya pada masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kalau ditanya, mengapa perlu bersekutu? Kita melihat teladan jemaat mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:42- 47. Di situ tampak adanya:

- Persaudaraan yang saling mendorong dan meneguhkan: dalam persekutuan, selalu berkumpul, tetap bersatu, segala kepunyaan, bersama dengan sehati memecah roti, bersama-sama dengan gembira dan tulus hati.

. - Pengajaran yang mengubah dan menumbuhkan: bertekun dalam pengajaran.

- Penyembahan bersama dalam Roh dan Kebenaran: memecah roti dan berdoa ketakutan, banyak mujizat dan tanda dengan bertekun berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah dan memuji Allah.

Pelayanan yang memenuhi kebutuhan dan menjadi kesaksian: selalu ada dari mereka, untuk keperluan masing-masing, disukai semua orang yang diselamatkan.

Gereja adalah suatu wadah bersekutu yang cukup besar dan merupakan kesatuan Tubuh Kristus, di mana setiap anggota merupakan bagian dari persekutuan tersebut, sedangkan Yesus adalah kepalanya, yang mengendalikan semuanya. Masing-masing dari kita diperlukan dan ada untuk saling melengkapi, sekaligus dijiwai oleh Roh Kudus yang mempersatukan. Bagaimana sekarang dengan gereja kita?

Setidaknya, GKI Gading Serpong sudah menyediakan wadah bersekutu bagi jemaatnya, yaitu Persekutuan Wilayah, yang sekarang mulai bervariasi kegiatannya: bukan hanya bersekutu, tetapi ada nonton bareng, retret, kebersamaan, dsb. Tentunya, ini perlu pengembangan lebih lanjut, mengingat tantangan dan perubahan sosial yang ada seiring dengan berubahnya waktu, tanpa mengesampingkan tujuan dan maksud persekutuan yang mula-mula. Memang ada kendala dalam bersekutu, mengingat keterlibatan yang kental sebagian jemaat/aktivis dalam organisasiorganisasi (misalnya tim, komisi, dsb.) yang ada di gereja, yang rupanya lebih menarik para anggota jemaat (alam kegiatan di organisasi lebih mempererat hubungan/menciptakan chemistry di antara para anggota jemaat), dibanding dengan Persekutuan Wilayah yang dilakukan sebulan sekali. Di masa mendatang, gereja kita sudah mencanangkan program yang lebih menarik, yang dikaitkan dengan pemuridan yang lebih intensif. 

Keterangan: *Kambium adalah Komunitas Iman untuk Menjadi Murid Kristus. Pelajarannya dituangkan dalam buku seri pemuridan yang diterbitkan Penerbit Gloria, tersedia di perpustakaan GKI Gading Serpong.