Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2:10) Kehidupan manusia tidak ubahnya seperti sebuah perjalanan.

Tidaklah heran jika ada yang mengatakan bahwa hidup manusia adalah sebuah ziarah. Dan perjalanan itu pasti memiliki tujuan yang pasti. Ke manakah tujuan akhir dari perjalanan kita? Sama seperti sebuah organisasi memiliki visi dan misi, demikian juga sebuah kehidupan. Visi yang harus dicapai, misi yang akan dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang mendukung misi tersebut. Dalam kehidupan penulis, masa-masa mencari arah dan tujuan mulai terasa saat memasuki SMA. Kegiatan sekolah, prestasi yang menjadi target, pemilihan jurusan dan tempat kuliah.

PR apa yang harus dikumpulkan minggu ini? Materi apa yang harus dipelajari untuk test mendatang? Catatan pelajaran apa yang harus dilengkapi? Setelah masuk masa perkuliahan, kegiatan organisasi mulai memberikan warna dalam kehidupan. Dan setelah memasuki dunia kerja, target-target dalam pekerjaan juga menjadi sesuatu yang harus dicapai. Namun diantara semuanya itu, apakah target hidup sesungguhnya yang harus dicapai?

Tujuan Akhir

Menjadi seorang Kristen, adalah sebuah titik balik dalam kehidupan. Mungkin sebagian besar dari kita pernah merasakan bagaimana kesulitan-kesulitan yang dihadapi, ketika menjadi seorang Kristiani. Dalam pergaulan, pekerjaan, atau aspek sosial yang lain, seseorang yang hidup sebagai kaum minoritas, tentu ada sisi yang harus disisihkan karena kepentingan sosial kaum yang lebih besar. Dan itu tidak hanya karena faktor kepercayaan.

Namun ketika kita memutuskan diri untuk menerima Kristus, tidak hanya keselamatan yang kita terima, juga status sebagai anak Allah. Ketika penulis pertama kali berkecimpung dalam majalah Sepercik Anugerah GKI Gading Serpong, seorang teman memberikan input, majalah seperti apakah Sepercik Anugerah? Apakah tujuan adanya Sepercik Anugerah? Apa saja yang menjadi payung di dalamnya? Apa yang diharapkan para penyusun majalah ini untuk para pembacanya? Tentunya semua itu akan tercermin dari tulisan-tulisan yang disajikan di dalam majalah ini.

Bagaimana jika ternyata ada penulis yang memberikan tulisan yang tidak sesuai dengan payung dalam majalah ini? Tentunya hal ini memerlukan saringan agar tulisan-tulisan yang disajikan mencerminkan tujuan dan harapan majalah ini. Dan jika majalah ini memerlukan saringan tulisan, terlebih lagi dengan kehidupan kita.

Apakah tujuan hidup kita? Apakah payung kegiatan yang ada dalam hidup kita? Pekerjaan, rumah tangga, pelayanan, sosial. Apakah semuanya sesuai dengan tujuan dan status kita sebagai anak Allah. Misalnya sebagai seorang pelajar Kristen, mendapatkan nilai bagus dengan cara menyontek, atau sebagai pedagang, menjual barang dagangannya dengan mutu yang tidak sesuai. Apakah semua itu lolos dalam saringan kehidupan anak-anak Allah? Penutup Perjalanan yang dimulai, tentu suatu saat akan berakhir.

Dan saat itu, tidak ada sesuatu yang bisa diulang kembali. Karena itu, marilah kita mulai memikirkan perjalanan hidup kita, siapa dan apapun kita, sebagai pelajar, pekerja, atasan, ibu rumah tangga, karyawan, wirausaha, memberikan saringan dan batasan yang jelas sesuai Firman Tuhan. Biarlah semua orang yang membaca hidup kita sama seperti pembaca membaca majalah Sepercik Anugerah, melihat Kristus di dalamnya.