Ada dua ekor anjing yang sempat ditampung di sebuah penampungan hewan. Mereka berdua memiliki ciri-ciri fisik yang sama. Setelah beberapa waktu di tempat penampungan, keberadaan mereka memikat hati sepasang suami-istri yang sedang mencari hewan peliharaan.

Mereka segera dibawa pulang. Kedua anjing itu sekarang tinggal di sebuah rumah yang bagus dan dirawat dengan penuh kasih sayang. Mereka diberi nama Dogi dan Digo. Beberapa bulan kemudian, sifat mereka terlihat jelas. Dogi terlihat aktif, ramah, patuh dan rapi. Dia anjing yang baik dan disukai orang-orang. Namun, Digo adalah kebalikan saudaranya. Dia malas, kotor, kasar dan menjengkelkan. Dia menjadi anjing yang buruk dan dibenci orang-orang. Setelah beberapa kali menerima keluhan dari tetangga sebelah, si istri bertanya kepada suaminya, “Apa yang harus kita lakukan terhadap Digo? Dia menyusahkan kita semua!” Dengan tenang si suami berkata, “Berikan aku waktu sampai akhir tahun. Aku akan melatih Digo untuk bersikap baik seperti saudaranya, Dogi. Jika pada waktu itu Digo dapat merubah sikapnya, kita akan terus memeliharanya. Tetapi jika tidak, aku akan mengembalikan Digo ke tempat penampungan lagi.” Yesus memberikan perumpamaan yang mirip di Lukas 13: 6-9.

Ada seseorang yang menanam pohon ara untuk menikmati buahnya. Sebuah pohon membutuhkan waktu untuk berbuah, namun pohon ara ini masih belum juga berbuah ketika waktunya tiba. Sang pemilik sudah menunggu sekitar tiga tahun dan sekarang dia ingin menebang pohon itu karena tidak kunjung menghasilkan buah. Akan tetapi, tukang kebun meminta tuannya, sang pemilik itu, untuk menunggu satu tahun lagi. Dia akan memberikan perawatan yang baik bagi pohon ara tersebut. Jika berbuah, pohon itu akan dibiarkan terus hidup, tetapi jika tidak, pohon itu akan ditebang. Melalui perumpamaan itu, Yesus meminta pendengarnya untuk berbuah. Memang sih, membutuhkan proses "Seorang yang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya." Lukas 13:6-9 yang cukup lama untuk berbuah, tetapi kalau terlalu lama tidak berbuah, seperti halnya pohon ara itu, pasti akan ditebang. Salah satu wujud berbuah adalah berbagi kebaikan dengan orang lain.

Tuhan menginginkan kita menjadi saluran kebaikan untuk orang-orang di sekitar kita. Hal-hal sederhana seperti membantu teman yang sulit mengerti pelajaran, berbagi bekal makanan, membantu ayah ibu mengurus pekerjaan rumah tangga dan sebagainya, adalah contoh buah-buah yang baik. Tuhan telah mengaruniakan kasih-Nya kepada kita. Yuk teman-teman, kita meresponi kasih dan kebaikan Tuhan ini dengan melakukan hal yang menyenangkan orang-orang di sekitar kita. Itulah buahbuah yang bisa kita hasilkan setiap hari