Kyle Idleman adalah seorang Pendeta Pengajar di Southeast Christian Church - Louisville, salah satu gereja terbesar di Amerika, dengan 20.000 kehadiran jemaat setiap minggunya.

Idleman adalah pencipta beberapa proyek dibawah naungan “City on a Hill Prductions”, diantaranya menghasilkan video seperti A Journey of Faith, The Easter Experience, and The Christmas Experience. Buku “Not a Fan” telah terjual lebih dari 1 juta buku.

It may seem that there are many followers of Jesus, but if they were honestly to define the relationship they have with Him, I am not sure it would be accurate to describe them as followers. It seems to me that there is a more suitable word to describe them. They are not followers of Jesus, they are fans of Jesus.

Tampaknya ada banyak orang yang menjadi pengikut Yesus, tetapi jika mereka jujur untuk mendefinisikan hubungan yang mereka miliki dengan Yesus, saya tidak yakin hal itu akan tepat untuk menggambarkan bahwa mereka adalah seorang pengikut. Tampaknya ada kalimat yang lebih cocok untuk menjelaskan hal tersebut : Mereka bukan pengikut Yesus, tapi penggemar Yesus.

Buku ini diawali dari kegelisahan Kyle Idleman ketika akan mempersiapkan kotbah Paskah bagi sekitar 30.000 jemaat gerejanya. Pergumulannya untuk mencari kotbah yang dapat menarik perhatian jemaat, menimbulkan pertanyaan “Apa yang Yesus ajarkan setiap kali Ia menghadapi orang banyak?”. Pertanyaan ini menghantar Idleman membuka Yohanes pasal 6 dimana Yesus memberi makan 5000 orang, dan diakhiri dengan tantangan Yesus agar orang-orang mengikut Dia. Namun Yohanes 6 ayat 66 mencatat “Mulai dari waktu itu banyak muridmuridNya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Dia”. Apa yang terjadi? Banyak penggemar Yesus kecewa dan kembali ke rumah masing-masing. Namun Yesus tidak mengejar mereka dan melembutkan pesanNya agar terdengar lebih memikat. Yesus tidak menghiraukan fakta bahwa popularitasNya semakin anjlok. Yesus hanya mencari orang yang mau menjadi pengikut dan bukan mencari para penggemar. Idleman prihatin dimana sebagian gereja di Amerika telah berubah fungsi dari tempat ibadah menjadi sebuah stadion.

Setiap minggu, ribuan penggemar (fans) datang ke stadion dan bersorak-sorai untuk Yesus, tapi tidak tertarik untuk mengikut Yesus. Idleman secara lugas menyatakan “Salah satu ancaman terbesar bagi gereja saat ini adalah para penggemar yang menyebut diri mereka Kristen, tetapi tidak benar-benar tertarik untuk mengikut Yesus”. Idleman tidak ingin menjadi seorang penggemar Yesus, dia ingin berkomitmen penuh dan menjadi seorang pengikut Yesus. Tapi bagaimana kita dapat beralih dari seorang penggemar menjadi pengikut? Buku “Not a Fan” menggunakan contoh-contoh alkitabiah untuk menjelaskan bagaimana orang-orang yang telah bertemu dengan Yesus, akan diperhadapkan dengan pilihan menjadi “penggemar” atau “pengikut”.

Menjadi pengikut tidak sekedar berarti bahwa kita pergi ke gereja setiap minggu, atau sibuk dengan pelayanan dan kegiatan sosial. Hal-hal tersebut umumnya juga dilakukan oleh para penggemar. Idleman menggambarkan dalam kalimat sederhana “Kita tidak bisa mengatakan ‘ya’ untuk mengikut Yesus, kecuali jika kita berani mengatakan ‘tidak’ terhadap diri kita sendiri”. “Not a Fan” memanggil kita untuk mempertimbangkan tuntutan menjadi seorang murid sejati. Menjadi seorang murid sejati membutuhkan penyangkalan diri, pengorbanan dan komitmen total untuk mengikuti Yesus; hidup dengan gaya hidup yang Yesus ajarkan, serta mengasihi dengan cara Dia mengasihi. Meskipun sebagian pesan dalam buku “Not a Fan” merupakan tantangan langsung terhadap pembaca, Idleman menuliskannya dalam pendekatan yang halus diselingi dengan humor, bukan dengan gaya bahasa penghakiman yang membuat kita tersudut dan merasa bersalah. Buku setebal 239 halaman ini juga banyak diisi dengan kesaksian hidup yang sangat kontekstual dengan kehidupan sehari-hari. “Not a Fan” membantu kita untuk mengetahui apakah kita adalah seorang penggemar atau pengikut, mengenali panggilanNya, serta bagaimana mengikuti Yesus