Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 4 Agustus 2019
Bacaan pagi ini mengingatkan kita, orang percaya untuk berhati-hati kepada ketamakan karena hidup manusia pada hakekatnya tidak tergantung kepada kekayaan, tetapi bergantung hanya kepada Tuhan.
Dalam bacaan kita, Yesus sangat tegas mengungkapkan kesalahan orang kaya itu. Yesus menganggap orang itu sebagai orang bodoh? Mengapa? Dan apa yang salah dari orang kaya itu? Dalam Perjanjian Lama, kata “bodoh” punya makna seseorang yang bertindak tanpa Allah atau tanpa kebijaksanaan dan menghadapi sebuah ancaman kehancuran.
Orang itu bukan hanya bertindak tanpa Allah, tetapi dianggap bodoh karena tidak menyadari bahwa hidupnya tidak tergantung pada hartanya yang berlimpah. Dia merasa aman dengan banyak makanan di lumbungnya sebagai kebutuhan hidupnya bertahun-tahun, sehingga tidak membutuhkan Tuhan.
Apa yang terjadi? Allah punya rencana lain. Malam itu juga jiwa orang itu akan diambil oleh Allah. Allahlah yang menguasai manusia. Orang bisa berlimpah harta, tetapi hidupnya tergantung pada Allah, bukan pada hartanya yang banyak. Maka tidak cukuplah orang menjadi kaya, tetapi orang harus kaya di hadapan Allah.
SO