
- Details
- Lydia Kurniawati By
- Dibaca: 2553 kali
- Penulis: Tornado Gregorius Silitonga
”Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN” (Yos. 24:15). Yosua mengakui bahwa komitmen dan kesetiaan kepada Allah adalah hal penting di dalam keluarga. Akan tetapi, tepat pada permulaan bukunya, Aku dan Seisi Rumahku, Ajith Fernando menyampaikan dengan begitu lantang bahwa ada hal yang jauh lebih penting dan mendasar dibandingkan komitmen keluarga kepada Allah, yakni komitmen Allah kepada keluarga.
Berbeda dengan kebanyakan buku keluarga lainnya, buku ini lebih menyerupai buku tafsiran Alkitab. Sebab, ketimbang banyak menyampaikan nasihat praktis tentang bagaimana mengelola keluarga Kristen, Ajith lebih banyak menggali tiap bagian Alkitab dan membukakan kebenaran firman Allah kepada pembaca. Ajith begitu konsisten dengan argumentasinya sejak awal bab bahwa Allah peduli dan berkomitmen terhadap keluarga. Sehingga tiap bab selanjutnya begitu sarat dengan firman Allah yang semakin meneguhkan keterlibatan Allah dalam setiap persoalan keluarga.
Ada tiga tema besar yang menjadi pokok pembahasan Ajith dalam buku ini. Pertama, komitmen Allah bagi keluarga Kristen yang dibahas sepanjang empat bab pertama (Allah, Menyalibkan Diri, Kasih, dan Rencana Allah yang Indah). Bagian kedua, Ajith menyoroti dinamika keluarga Kristen di dalam ikatan perkawinan (Cinta Seksual, Sukacita, Kekecewaan dan Rasa Sakit, Kesatuan, dan Perselisihan Kasih). Pada bagian ketiga, Ajith menutup dengan empat bab terakhir terkait dengan pengasuhan anak (Bersukacita Karena Anak-anak, Kegembiraan, Tradisi, Rasa Aman Bagi Anak-anak, Mendisiplinkan Anak-anak, dan Mendidik Anak).
Dari satu generasi berlanjut kepada generasi lainnya, Allah terus memelihara kasih dan kesetiaan-Nya dengan menetapkan keluarga sebagai mitra utama di dalam mewujudkan kerajaan-Nya di muka dunia. Namun, faktanya tidak semua keluarga sadar dan meyakini penuh akan panggilan ini. ”Boro-boro sadar akan panggilan Allah, menjaga keluarga tidak bubar di tengah jalan saja sudah bagus. Jauh dari surga dunia, keluarga lebih serupa dengan neraka dunia,” keluh banyak orang.
Allah hadir bagi manusia berdosa, demikian juga Allah peduli bagi keluarga yang hancur. Ia tidak pernah menyuntik mati keluarga yang sudah hilang harapan. Namun, Ia mengembuskan napas kehidupan bagi keluarga yang sudah kehilangan napas panjang untuk berjuang.
Ada begitu banyak kisah keluarga ”berantakan”yang dibagikan di dalam buku ini. Jauh dari kesempurnaan, kisah tersebut malah datang dari sosok pahlawan iman yang sering kali kita idam-idamkan. Semua fakta ini sesungguhnya berbicara jelas bahwa kesetiaan keluarga kepada Allah adalah kemustahilankarena ada begitu banyak kerikil,bahkan batu besar,yang sanggup membuat kita tidak setia lagi.
Lain halnya dengan kesetiaan Allah yang faktanya adalah satu kepastian. Allah setia atas janji-Nya untuk memelihara keluarga kita. Kejatuhan dan kegagalan adalah keniscayaan. Namun,tangan Allah selalu setia menopang entah seberapa sering kita terjatuh.
Dan semua itu dimulai dengan sebuah pengakuan iman: ”Aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!”
Family Life of Christian Leader (Aku dan Seisi Rumahku: Kehidupan Keluarga Pemimpin Kristiani)
Ajith Fernando, published by Crossway
Edisi Bahasa Indonesia
Alih Bahasa: Elvi Adelina T. Tambunan
Cetakan Pertama: 2019
ISBN: 978-602-0904-56-6

- Details
- Lydia Kurniawati By
- Dibaca: 1493 kali
- Penulis: Indra Putra
Saat berdoa, apakah kita hanya mengatakan hal yang itu-itu saja? Apakah kehidupan doa kita terasa menjemukan dan membosankan? Donald S Whitney dalam pengalamannya sebagai pendeta lebih dari empat puluh tahun telah memperhatikan banyak jemaat mengalami kehidupan doa yang monoton, yang sering membawa keengganan untuk terus berdoa.

- Details
- Gusjan Friedrich Nanlohy By
- Dibaca: 2850 kali
by ; Timothy Keller
Apa itu berhala? Berhala adalah segala sesuatu yang dianggap lebih penting dari Allah. Demikian yang ditulis Timothy Keller dalam bukunya Counterfeit Gods.
Berhala memiliki kedudukan yang mengontrol hati. Berhala bisa berupa keluarga dan anak-anak, karier, uang atau pengakuan dan status sosial. Berhala bisa berupa hubungan romantis, penerimaan dari sesama, kompetensi dan keahlian, keamanan dan keadaan yang nyaman, kecantikan atau kepintaran, tujuan politik atau sosial, moralitas dan nilai-nilai, atau bahkan keberhasilan dalam pelayanan Kristen.

- Details
- Gusjan Friedrich Nanlohy By
- Dibaca: 6109 kali
Pengarang: Donald S. Whitney
Dewasa ini, kesehatan mulai beralih dari tindakan penyembuhan dan rehabilitasi, menuju ke arah pencegahan dan promosi kesehatan. Maka dari itu, istilah “Medical Check-Up” bukanlah istilah yang asing bagi khalayak masyarakat. Sering kali masyarakat memeriksakan dirinya yang merasa sehat ke dokter umum dengan harapan tetap sehat dan jika terdapat suatu masalah kesehatan dapat segera diatasi. Biasanya, pada praktek dilakukan berbagai pemeriksaan mulai dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh dokter maupun pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan.

- Details
- Winardi Santoso By
- Dibaca: 1056 kali
Bagaimana mengerti pimpinan Tuhan dan bersyukur saat menghadapi kesulitan.
Bagaimana memandang berkat Tuhan dengan benar.
Ada beberapa alasan :

- Details
- Winardi Santoso By
- Dibaca: 808 kali
Apa itu KELUARGA yang sehat ?
Banyak keluarga yang disfungsional atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Seringkali keluarga adalah tempat dimana seseorang merasakan luka batin yang begitu dalam. Namun keluarga pun dapat menjadi sumber rasa nyaman dan kekuatan yang tiada tandingannya.
Semua orang menginginkan keluarga yang fungsional, tetapi keluarga fungsional tidak diciptakan oleh satu orang saja, melainkan semua anggota yang terlibat di dalamnya sebagai satu kesatuan.
Ada 5 ciri khas yang menandakan bahwa suatu keluarga dapat dikatakan “SEHAT” :