
- Details
- Monica Horezki By
- Dibaca: 105 kali
- Penulis: Monica Horezki
Detik demi detik berlalu
Hari demi hari bergulir
Kalender pun telah berubah
Jam telah berbunyi dua belas kali
Satu manusia lahir, satu pula gugur
Pergi meninggalkan dunia fana ini
Cerita dan kesan telah terukir abadi dalam kenangan tiap insan
Fajar senantiasa menyingsing dari ufuk timur
Langkah kaki mewarnai kehidupan
Tangis dan tawa silih berganti
Ada memori yang masih bergulir, ada pula yang kian terlupakan
Melangkah maju
Menyongsong terangnya mentari
Terasa hangat
Berharap kami segera bertemu
Dengan wujud harapan nyata
Selamat Tahun Baru 2023

- Details
- Monica Horezki By
- Dibaca: 83 kali
- Penulis: Liga Manggala John
Pada suatu ketika di Kerajaan Kasparian, hiduplah seseorang bernama Willow. Ia bekerja sebagai pelayan raja. Pada suatu hari, setelah menyelesaikan tugasnya untuk membawakan makanan bagi raja, Willow berencana untuk pergi ke air terjun di tepi hutan. Ia pun mengambil tasnya, lalu pergi ke sana.
Di tengah perjalanan, Willow mendengar suara kuda dari arah kanan. Pikirnya, “Jika aku berjalan menuju suara itu, mungkin saja sesuatu yg buruk terjadi padaku, tetapi bisa saja ada orang yang membutuhkan bantuan. Willow pun memutuskan untuk berjalan ke arah suara tersebut.
Benar saja. Ternyata ada seorang ksatria yg terjatuh dari kudanya. Willow pun segera menolongnya. Tiba-tiba terdengar suara. Sepertinya ada yang mengejar ksatria itu. Willow pun segera membawanya ke balik pohon, dan menunggu sampai suara para pengejar itu hilang. Setelah situasi dirasa aman, Willow pun membawa ksatria itu untuk diobati .
Setelah selesai mengobatinya, Willow bertanya, “Siapa namamu, dan mengapa engkau dikejar oleh banyak orang?” Ksatria itu pun menjawab, “Nama saya Edra. Mereka mengejar saya, karena saya membocorkan keburukan raja di kerajaan tempat saya tinggal. Terima kasih telah menolong saya tadi.” Kemudian Edra pun pergi.
Beberapa hari setelah kejadian itu, Willow ditugasi oleh raja untuk mengambil tanaman obat yg ada di tengah hutan, untuk menyembuhkan penyakit putranya yg sudah parah. Awalnya ia takut, karena konon tengah hutan itu dihuni oleh banyak penjahat, makhluk aneh, dan banyak hal menyeramkan lainnya. Tapi pada akhirnya, ia pun memberanikan diri untuk melaksanakan misi tersebut. Raja juga mengirimkan dua orang ksatria untuk menemani Willow. Mereka pun berangkat dengan mengendarai kuda.
Setelah beberapa saat, mereka pun menemukan tanaman itu, lalu mengambil dan membawanya pulang. Di tengah perjalanan, ada beberapa penjahat bertubuh besar menghadang mereka. Para ksatria yg ditugaskan raja untuk menjaga Willow kewalahan melawan para penjahat itu. Willow pun tertinggal sendirian. Tiba-tiba terdengar suara teriakan, “Hei! Jangan ganggu dia!“ Para penjahat bertubuh besar itu menoleh ke belakang dan langsung pergi dari sana dengan ketakutan. Ternyata itu adalah Edra. “Terima kasih Edra!” kata Willow.
“Iya, tidak apa-apa. Anggap saja itu sebagai balas budi atas kebaikanmu,” sahut Edra. Lalu Edra pun menemani Willow hingga sampai di wilayah kerajaan tempat tinggalnya, dan mereka pun berberpisah.
Sesampainya di istana, Willow langsung turun dari kudanya, dan mengantarkan tanaman itu kepada raja. Beberapa waktu kemudian, putra raja pun sembuh dari penyakitnya, setelah meminum obat dari tanaman tersebut.
Setelah itu, Willow berencana untuk menemui Edra, tetapi walaupun ia telah mencari di seputar hutan itu, Willow tidak dapat menemukannya. Ketika ia menanyakan kepada orang setempat yang ia temui, orang itu berkata, bahwa tidak ada orang bernama Edra di daerah situ. Willow pun terkejut mendengarnya.

- Details
- Monica Horezki By
- Dibaca: 92 kali
- Penulis: Indrasta Daniel
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”
(Yohanes 15:13)

- Details
- Monica Horezki By
- Dibaca: 266 kali
- Penulis: Indrasta Daniel
Alkisah adalah sebuah pohon raksasa di dalam sebuah hutan hujan yang luas. Di antara semua pohon di hutan tersebut, pohon itu merupakan pohon terbesar dan tertinggi. Ia mudah terlihat dari segala penjuru hutan. Suatu hari, pohon tersebut berbuah. Ratusan hewan dari segala penjuru hutan pun datang menghampiri pohon itu untuk menikmati buahnya. Karena buah yang dihasilkan sangat banyak, hewan-hewan itu tidak perlu saling berebut.
Sepanjang hari, terlihat berbagai aktivitas hewan. Ada sekeluarga monyet yang menikmati buah dengan begitu lahap; burung-burung mematuknya; terlihat pula tupai menyimpan banyak biji di dalam mulutnya. Ada sekerumunan kalong yang terbang menghampiri; terlihat juga semut, kumbang, dan lalat mengerumuni sisa-sisa buah yang berjatuhan. Saat matahari terbenam, semua hewan pun meninggalkan pohon raksasa tersebut. Sudah banyak buah yang mereka nikmati.
Silakan download untuk membacanya..

- Details
- Monica Horezki By
- Dibaca: 226 kali
- Penulis: Liga Manggala John
Pada suatu waktu hiduplah seorang anak bernama Zack, yang tinggal di sebuah gubuk kecil bersama neneknya. Setiap hari, Zack rajin membantu dan belajar memasak bersama neneknya. Zack bermimpi menjadi koki saat ia besar nanti. Pada suatu sore, Zack sedang memasak di dapur, saat ia tanpa sengaja melihat sebuah botol berisi kertas, yang sepertinya tidak ada di situ sebelumnya. Zack pun mengambil kertas itu dan membacanya. Kertas itu bertuliskan "Resep ini hanya boleh dipakai sekali setahun untuk acara SONG."
Silakan downoload untuk membacanya..

- Details
- Monica Horezki By
- Dibaca: 216 kali
- Penulis: Redaksi Anugerah
GKI Gading Serpong mengadakan Retreat Youth pada 2-3 Juli 2022 di The Pelangi Hotel & Resort Bogor. Dengan tema Not a Fan, retreat ini bertujuan agar para peserta menjadi murid Kristus yang sesungguhnya. Para pembicara pada retreat ini adalah Ev. Jason Rey dan Sdr. Hebron Winter Pemasela, dihadiri oleh seratus empat puluh dua peserta dan majelis pendamping.
Silakan download untuk membacanya..