Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 8 Oktober 2017

Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur merupakan perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus kepada para ahli taurat, imam-imam kepala orang-orang Farisi dan orang banyak. Isinya tidak lain tentang Yesus memberi teguran kepada mereka.

Kenapa Tuhan Yesus ingin menegur mereka? Karena mereka tidak tahu berterima kasih sama seperti para penggarap kebun anggur itu dan mereka tak mau memberikan apa yang menjadi hak dari Allah, sama seperti para penggarap kebun anggur itu tak mau memberikan apa yang menjadi hak dari pemilik kebun anggur.

Yesaya 5 : 1 - 7 Kidung Yesaya yang menggambarkan bangsa Israel sebagai kebun anggur milik Allah telah mengajarkan kepada kita bahwa Allah berhak untuk mengharapkan kasih, penyembahan, dan ketaatan dari orang-orang yang diberkati-Nya. Sayangnya, seperti orang-orang pada zaman Yesaya, banyak di antara kita yang menunjukkan sedikit rasa terima kasih. Sejarah mengungkapkan bahwa apabila sebuah bangsa mengabaikan Allah dan menolak firman-Nya, bangsa itu akan menuai buah yang pahit.

Jadi hak dari Allah adalah :

  1. Menerima penyembahan dari manusia.
  2. Menerima kepercayaan dari manusia.
  3. Menerima ketaatan dari manusia.
  4. Menerima pelayanan dari manusia.
  5. Menerima persembahan dari manusia.

Pertanyaan penting buat kita, apakah kita memberikan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah?

SO