Warta jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 19 Juni 2011
Pemahaman tentang Allah yang terus berkarya dan mendatangkan kebaikan bagi umatNya merupakan suatu prinsip yang sangat penting dalam kekristenan. Sebab orang-orang Deisme memiliki pandangan sendiri tentang hal ini yang sangat bertentangan dengan Firman Tuhan.
Mereka berpandangan bahwa Allah memang ada dan Allah juga adalah sang Pencipta dunia dan segala isinya. Namun bagi Deisme, Allah adalah Pencipta yang meninggalkan ciptaannya, Allah adalah Pencipta yang tidak peduli dengan ciptaanNya. Argumentasi mereka adalah, jika Allah peduli mengapa ada begitu banyak kesusahan, penyakit, kesulitan, kejahatan, dan penderitaan yang harus dialami manusia ciptaanNya? Benarkah Allah sesungguhnya saat ini sedang asyik dengan “alamnya” sendiri dan membiarkan kita?
Itu sebabnya melalui tema: “Allah Yang Terus Berkarya Bagi UmatNya” kita akan melihat bagaimana peran serta Allah yang maha besar, maha kuasa, maha kudus tetapi juga Allah yang maha sabar, tekun, konsisten dan penuh pengorbanan berkarya membawa kembali milik kepunyaanNya dari kegelapan dunia ini.
Pertama, Allah Tritunggal Terus Berkarya. (Yoh 5:17).
Allah menciptakan manusia serupa dan segambar denganNya. Namun manusia justru memberontak kepada Allah dan jatuh ke dalam dosa. Pasca kejatuhan manusia, Allah sendirilah yang justru berinisiatif mencari manusia. Selanjutnya bukankah Allah juga memberi Adam dan Hawa pakaian dari kulit binatang untuk menutupi ketelanjangan dan rasa malu mereka? (Kej 1-3). Darah binatang yang tertumpah karena kulitnya yang diambil adalah lambang dari pencurahan darah yang telah digenapkan oleh Oknum Kedua dari ketritunggalan Allah. Dialah Yesus Kristus Tuhan yang telah berkorban menutupi ketelanjangan kita karena dosa. (Yoh 1:29; Rom 5:1-11). Dan Roh Kudus Oknum ketiga dari ketritunggalan Allah selanjutnya berkarya membawa kembali manusia kepada Bapa dan membaharuinya sehingga menjadi serupa segambar dengan Kristus (Rom 8:28-29). Inilah intervensi Ilahi yang di luar jangkauan pikiran kita. Bagaimana mungkin Dia yang menciptakan kita, kita adalah milikNya, namun untuk memiliki kita Dia harus membayar dengan harga yang sangat mahal yaitu dengan darah Anak TunggalNya (Yoh 3:16). Itulah demonstrasi kasih Allah yang tiada bandingnya.
Kedua, Allah dalam KaryaNya Selalu Membawa Kebaikan Bagi UmatNya dan Kemuliaan bagi NamaNya. (Pengkh 3:11a; Yer 29:11;Yoh 9:1-3; Rom 8:28-29).
Dunia ini sudah jatuh ke dalam dosa, seiring dengan itu penderitaan pun menjadi bahagian dari hidup manusia. Namun Tuhan juga mengizinkan dan dapat memakai penderitaan atau pergumulan bahkan segala hal untuk memurnikan serta membuat sesuatu yang indah untuk kemuliaan NamaNya. Joni Earekson Tada, mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah oleh karena sebuah kecelakaan. Secara manusia sulit untuk menerimanya. Seolah-olah Allah membiarkannya, melalui hidup dengan kecacatan dan penderitaan. Tetapi melalui tragedi itu Tuhan memulihkan jiwanya dan memakai Joni untuk menjadi saksiNya bagi seluruh dunia. Lewat pelayanannya yang luar biasa, Joni and Friends menjangkau banyak orang cacat bagi kemuliaan nama Tuhan. Sungguh Allah kita adalah Allah yang kreatif dan berkuasa sehingga Dia sanggup mengubah penderitaan menjadi berkat, kelemahan menjadi kekuatan, ratap tangis menjadi sorak sorai.
Ketiga, Allah dalam KaryaNya Bekerja Sama dengan Manusia (1 Pet 2:9-10).
Sebuah penghargaan yang istimewa di mana Tuhan mau bekerja sama dengan manusia untuk menggenapkan rencanaNya. Bahkan Dia mau memakai kita menjadi partner kerjaNya. Di zaman PL, Alkitab menyaksikan Tuhan bekerja sama dengan Musa untuk mengeluarkan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Dan ada banyak tokoh-tokoh lain baik zaman PL mau pun PB di mana Allah memakai anak-anakNya untuk menjadi saluran berkatNya. Mulai dari raja sampai orang-orang yang sederhana sekali pun dipakai Allah untuk mengubah dunia ini sesuai dengan rencanaNya. Itu sebabnya Paulus dalam 1 Kor 3:9a, mengatakan: “…….. kami adalah kawan sekerja Allah;…….” Dan dalam Mat 28:16-20. Tuhan Yesus dengan segala kuasa dan otorirasNya mengutus murid-muridNya untuk menyampaikan karya keselamatan Allah bagi dunia ini. Kini kita pun diutus bahkan dalam hal status dan keberadaan kita pun juga adalah garam dan terang dunia ini! (Mat 5:13-16). Betapa berharganya kita di mata Tuhan sehingga, Dia mau memanggil dan memilih kita untuk menjadi kawan sekerjaNya.
Karena itu, marilah kita mengucap syukur sebab Allah tidak pernah lelah untuk berkarya terus sampai saat ini. Dan yang menghibur, semua karyaNya indah bagi kita. Dalam kemurahanNya, marilah kita juga mempersembahkan diri agar dapat dipakaiNya menggenapkan rencanaNya supaya terpujilah Kristus Tuhan, segala kemuliaan bagi Dia selama-lamanya. Amin. - RR -