Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 31 Maret 2019

Anak bungsu adalah anak yang hilang. Ia menuntut harta warisan dari bapanya, meninggalkan bapanya, hidup berfoya-foya dan berpetulangan di dalam dosa. Setelah beberapa waktu maka uangnya habis, teman-temannya meninggalkannya, dan ia pun hidup melarat.

Si bungsu sadar betapa buruk keadaannya dan ia memutuskan untuk kembali kepada bapanya. Ia mengetahui dan menyesali kesalahannya. Ia mau mengakuinya: “Aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa…” (Luk. 15:18). Ia bangkit dan meninggalkan kehidupan dosa yang telah menyengsarakannya serta pulang ke rumah bapanya. Bapanya dengan penuh kasih dan anugerah menyambutnya, mengampuninya, dan memulihkan keadaannya.

Perumpamaan tentang anak yang hilang (Luk. 15:8-32) menggambarkan tentang keadaan orang-orang berdosa yang terhilang, jauh dari Allah, hidup menuruti hawa nafsu daging serta berpetualangan dosa. Hal itu membuat hidupnya merana. Manusia harus bertobat dan kembali kepada Allah. Jika tidak, ia akan sengsara di dunia dan di akhirat.

Bertobat artinya menyadari dosa, menyesali dosa, mengakui dosa dan meninggalkan dosa serta berbalik kepada Allah. Ia telah menyediakan jalan keselamatan di dalam Tuhan Yesus (Kis. 4:12) dan hanya melalui Tuhan Yesus kita mendapatkan jalan untuk datang kepada Bapa (Yoh. 14:6). Ia mau orang-orang berdosa bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus untuk mendapatkan hidup kekal dan hidup baru (Yoh. 3:16; 2Kor. 5:17).

Di dalam Tuhan Yesus orang-orang percaya menjadi ciptaan baru (2Kor. 5:17; Ef. 2:10). Ada peran Allah dan peran manusia di dalam proses menjadi ciptaan baru. Peran Allah adalah melalui karya Kristus di atas kayu salib dan karya Roh Kudus di dalam hati manusia. Peran manusia adalah bertobat, percaya kepada Tuhan Yesus, serta menyerahkan dirinya untuk dipimpin oleh Roh Allah. Roh Kudus menolong orang-orang percaya untuk menanggalkan manusia lama serta mengenakan manusia baru (Gal. 5:15-26; Kol. 3:5-17).

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5:17)

AL