Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 07 Februari 2016

Peristiwa Transfigurasi Yesus di Gunung Tabor memberi pesan  dua hal, yaitu :
1. Kemuliaan Gunung Tabor adalah tujuan akhir dari orang yang sudah berjuang seperti Musa dan Elia, yang hidup mereka di dunia telah mengusahakan berbagai kebaikan bagi orang lain, meskipun dengan berbagai kesulitan, jatuh bangun, dan penderitaan yang hebat.

Kemuliaan Yesus di Gunung Tabor direnungkan oleh kita untuk memasuki minggu prapaskah minggu depan. Bukankah kita harusnya mempersiapkan bagaimana merenungkan misteri Salib Yesus dengan mengikuti Jalan Salib-Nya??

Perikop ini mau mengatakan bahwa kemuliaan atau kemenangan sejati tidak didapat Musa dan Elia dengan mudah tapi membutuhkan pengorbanan, apalagi Yesus harus merelakan tubuh-Nya disalib dan menyerahkan nyawa-Nya bagi manusia. Belajar dan mentaati Kristus yang mulia berarti belajar melakukan penyangkalan diri, kesediaan untuk mematikan keakuan dan pementingan diri sendiri.

2. Kemuliaan Yesus di Gunung Tabor juga meneguhkan umat beriman untuk tidak memimpikan kebahagiaan hidup yang instan, mudah, gampang dan cepat. Manusia harus berjuang, harus turun dari dunia cita-cita dan angan-angan serta melumuri tangan dan tubuhnya dengan perjuangan hidup dan melihat bahwa penderitaan hidup ini adalah  sesuatu yang perlu.

Dunia modern sekarang ini cenderung menggoda orang untuk menikmati hidup yang gampang dan enak, tanpa memberitahu bagaimana caranya untuk sampai ke situ. Gaya hidup sinetron sudah mewarnai kehidupan manusia sekitar kita, lewat gaya hidup. Membuat manusia tidak mau lagi berjuang (Dari berbagai sumber).

SO