Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 31 Januari 2016

Orang-orang beriman dipanggil untuk menghadirkan Kristus dan kasih-Nya. Yesus Kristus meninggalkan surga, berinkarnasi menjadi manusia, dan mati di kayu salib adalah karena kasih-Nya kepada manusia yang berdosa.  Karena kasih, Ia rela berkorban agar manusia yang seharusnya binasa bisa mendapatkan keselamatan. Ia rela mati agar setiap orang yang percaya beroleh hidup yang kekal. Yesus Kristus, yang telah mati dan kini sudah bangkit serta naik ke surga, memberi perintah kepada kita untuk megasihi Tuhan dan sesama (Mat. 22:37-40) dan saling mengasihi (Yoh. 13:34). Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kita adalah murid-murid-Nya, yaitu jika kita saling mengasihi (Yoh. 13:35).

Ia telah memberikan karunia-karunia Roh kepada orang-orang percaya, dan masing-masing orang harus menggunakannya dengan kasih (1Kor. 13:1-3). Tujuan pemberian karunia-karunia Roh adalah untuk kepentingan bersama dan pembangunan tubuh Kristus (1Kor. 12:7; 14:3,5,12,17,26). Untuk itu kita memerlukan kasih.

Rasul Paulus menyebutkan lima karunia Roh yang dikagumi kebanyakan jemaat di Korintus, yaitu: karunia bahasa roh, bernubuat, berkata-kata dengan pengetahuan, iman, dan memberi (berkorban). Ia menunjukkan bahwa tanpa kasih semua karunia yang spektakuler tersebut sama sekali tidak berguna (1Kor. 13:1-3). Ketiadaan kasih, membuat seseorang melakukan segala sesuatu hanya untuk kepentingan, keuntungan, dan kesenangan dirinya sendiri. Tindakan egois seperti itu tidak bernilai di hadapan sesama, apalagi di hadapan Allah. Tanpa kasih, semua karunia itu nilainya nol.

Kasih itulah yang memperkaya segala karunia yang Tuhan berikan dan membuatnya berarti.  Kasih itu dapat diibaratkan dengan angka satu, dan karunia-karunia itu diibaratkan dengan angka nol.  Bila ada angka satu di depan, maka angka nol di belakangnya menjadi bernilai.  Semakin banyak angka nol semakin tinggi nilainya.

Marilah kita menghadirkan Kristus dan kasih-Nya bersama-sama. Kristus yang kita percayai adalah Dia yang telah mengasihi kita dan menghendaki kita memiliki kasih dan membagikan kasih. Dengan mengasihi Allah dan sesama serta hidup saling mengasihi, kita menghadirkan Kristus dan kasih-Nya.

AL