Warta jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 18 Maret 2012
Allah yang maha besar dengan kasih yang besar telah melakukan perbuatan yang besar untuk manusia berdosa yang seharusnya binasa. Inilah kabar baik yang dinyatakan dalam Alkitab (baca: Yohanes 3:16).
Semua manusia adalah orang yang telah berbuat dosa (Rm. 3:23). Upah dosanya adalah maut (Rm. 6:23). Karena dosa manusia harus mengalami kematian, yaitu kematian jasmani, kematian rohani dan kematian kekal. Semua orang, tanpa terkecuali, adalah orang berdosa dan oleh karena itu layak untuk menerima murka Allah dan dihukum binasa. Tetapi karena kasih Allah yang besar kepada umat-Nya, Ia telah menyediakan jalan keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kritus.
Sebagaimana Musa meninggikan patung ular tembaga di atas tiang di padang belantara, demikian juga Tuhan Yesus harus ditinggikan, supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup yang kekal.
Peristiwa itu mengacu pada peristiwa yang dialami oleh umat Israel di jalan yang menuju ke Teluk Akaba. Di tengah perjalanan itu bangsa itu melawan Allah dan Musa. Mereka berkata, "Mengapa engkau membawa kami keluar dari Mesir? Apakah untuk membunuh kami di padang gurun ini? Di sini tak ada makanan, dan air pun tak ada. Kami muak dengan makanan yang hambar ini!" Maka TUHAN mendatangkan ular-ular tedung yang berbisa di tengah-tengah bangsa itu. Banyak orang Israel mati dipagut ular-ular itu.
Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Maka Musa mendoakan bangsa itu. Lalu TUHAN menyuruh Musa membuat seekor ular dari logam dan menaruhnya di atas sebuah tiang. Tuhan mengatakan bahwa setiap orang yang dipagut ular, akan sembuh kalau melihat ular dari logam itu.
Perintah Tuhan itu sepertinya tidak sesuai nalar manusia. Bagaimana mungkin orang yang dipagut ular berbisa bisa sembuh hanya karena memandang kepada ular tembaga yang digantung di atas tiang. Tetapi itulah jalan yang Allah sediakan bagi mereka, dan kenyataan yang terjadi memang seperti itu.
Sesuai dengan perintah Tuhan, Musa membuat ular dari tembaga dan menaruhnya di atas sebuah tiang. Setiap orang yang dipagut ular-ular berbisa, asal mereka memandang kepada ular tembaga itu, maka mereka menjadi sembuh. Sungguh ajaib! Peristiwa itu merupakan gambaran dari apa yang akan terjadi kemudian di dalam Kristus Yesus. Yesus Kristus rela mati di atas kayu salib untuk menggenapkan karya keselamatan dari Allah.
Bagaimana kita bisa mendapatkan keselamatan itu? Melalui percaya kepada Tuhan Yesus yang telah ditinggikan di atas kayu salib.
Tuhan Yesus ditinggikan di atas kayu salib, supaya umat manusia beroleh keselamatan. Alkitab menuliskan: "Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yoh. 3:14-16). - AL -