Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 23 Juli 2023

Bacaan Alkitab: Yesaya 44:6-8; Mazmur 86:11-17; Roma 8:12-25; Matius 13:24-30, 36-43

Tuhan Yesus memakai perumpamaan sebagai sarana agar kebenaran yang telah diungkapkan tersebut ditanggapi oleh para murid. Sebab itu setiap sebelum/selesai memberikan perumpamaan, Tuhan Yesus menegaskan, “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” (Matius 13:9, 43). Kebenaran apa yang hendak Tuhan nyatakan melalui perumpamaan tentang lalang di antara gandum?

1. Di tengah himpitan dan kesulitan hidup, Tuhan tetap memerhatikan/menolong kita (ay. 29-30)
Lalang atau gulma adalah sejenis rumput liar yang mengganggu, dan tumbuh di tengah-tengah tuaian jelai dan gandum. Lalang amat mirip dengan gandum pada awal pertumbuhannya. Namun pada waktu panen, barulah kita melihat perbedaan yang jelas karena biji gandum yang berat akan membuat tanaman gandum merunduk. Sedangkan lalang yang tidak berisi, tetap tegak berdiri. Tuhan Yesus mengajarkan agar lalang tersebut dibiarkan hidup bersama dengan gandum (ay. 29)
Selama kita hidup di dunia ini, maka kita harus terus hidup bersama dengan orang yang tidak percaya. Kehadiran lalang (gulma) jelas mengganggu keberadaan gandum. Kita tidak akan bisa menghindari adanya “lalang” atau orang-orang yang jahat di sekitar kita. Kejahatan dan kebaikan akan terus hidup berdampingan hingga waktu-Nya tiba. Namun satu hal penting yang tidak boleh kita lupakan adalah bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam. Di tengah himpitan dan segala kesulitan hidup yang kita alami, Tuhan tetap memerhatikan dan menolong kita tepat pada waktunya. Tuhan terus bekerja dan tidak meninggalkan kita.

2. Di tengah himpitan dan kesulitan hidup, kita tetap harus bertumbuh (ay. 26, 30)
Pertumbuhan adalah tanda kehidupan. Baik gandum maupun lalang, keduanya sama-sama hidup dan bertumbuh. Tuhan Yesus menunjukkan perbedaan kualitas antara gandum dan lalang. Ketika menjelaskan tentang gandum, Tuhan Yesus menggunakan kata “tumbuh” (Yunani: “blastano”), sedangkan ketika menjelaskan tentang lalang, Tuhan Yesus menggunakan kata “nampak” (Yunani: “phaino”).
"Blastano" adalah kata yang berkaitan dengan pertumbuhan, sementara "phaino" adalah kata yang berkaitan dengan penampakan atau munculnya sesuatu. Sedangkan frase “tumbuh bersama” (Yunani: “sunauxano”), Tuhan Yesus mau menegaskan bahwa sekalipun kedua tumbuh bersama, namun pada akhirnya akan nyata jelas perbedaan kualitasnya. Tuhan Yesus dapat membedakan lalang dan gandum, Ia akan memisahkan pada waktu-Nya. Sebagai gandum hendaklah kita bertumbuh dan berdampak, jangan sekadar nampak namun tidak berdampak. Amin

Pdt. Yerusa Maria Agustini