Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 4 Mei 2025
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 9:1-20; Mazmur 30; Wahyu 5:11-14; Yohanes 21:1-19
Dalam Yohanes 21, Yesus yang bangkit memulihkan Petrus dan memerintahkannya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Ini bukan sekadar tugas bagi Petrus, tetapi juga bagi kita semua yang telah menerima kasih karunia-Nya.
Petrus dipulihkan dan dipanggil untuk melayani semata-mata karena kasih karunia-Nya (Yoh. 21:1-19). Petrus pernah menyangkal Tuhan Yesus. Namun kegagalannya tidak menghalangan kasih karunia Tuhan. Di tepi danau Tiberias, Yesus memulihkannya dengan pertanyaan yang penuh kasih: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Tiga kali Ia menanyakan hal itu agar Petrus sungguh-sungguh menggali kedalaman isi hatinya, mengakuinya di hadapan Tuhan, serta mendapatkan pemulihan dari-Nya. Setiap jawaban Petrus, “Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau,” diikuti dengan perintah-Nya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Petrus dipulihkan serta dipanggil melayani dan menggembalakan domba-domba-Nya karena kasih karunia Tuhan semata, namun Ia menghendaki agar Petrus melakukannya dengan dasar kasih.
Paulus ditransformasi dan dipakai untuk melayani karena kasih karunia-Nya (Kis. 9:1-21). Saulus, seorang penganiaya gereja, diubah-Nya menjadi Paulus, pemberita Injil. Di tengah kebenciannya, Tuhan menjumpainya dan mengubah hidupnya secara radikal. Sesudah bertobat, Paulus dipersiapkan untuk melayani. Setelah tiba waktunya, ia diutus pergi ke berbagai tempat untuk memberitakan Injil, memuridkan dan menggembalakan. Pengalaman Paulus menunjukkan bahwa tidak ada orang yang terlalu jahat untuk dipakai oleh Tuhan. Allah sanggup mengubah siapapun, dan pertobatan sejati menghasilkan pelayanan. Seperti Paulus, kita pun dipanggil untuk mengalami transformasi dan dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil, memuridkan dan menggembalakan.
Percayalah akan penyertaan-Nya, sebab Ia adalah Gembala Agung yang memimpin kita. Setelah memberikan Amanat Agung-Nya, Tuhan Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya: “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:20b). Mazmur 30 mengingatkan bahwa di dalam kesesakan pun Tuhan tetap menyertai, menyelamatkan, dan mengangkat orang-orang percaya yang dikasihi-Nya. Orang yang meratap diubah-Nya menjadi orang yang menari-nari, dan kain kabung diganti-Nya dengan ikat pinggang sukacita. Wahyu 5 menunjukkan seluruh surga memuji Anak Domba yang layak menerima penyembahan. Ketika kita melayani dan menggembalakan domba-domba Tuhan, kita tidak sendirian. Tuhan menyertai, dan seluruh sorga bersorak-sorai.
Pdt. Em. Andreas Loanka