Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 4 Juni 2017

Hari ini sebagai gereja kita merayakan Pentakosta, Pentakosta dirayakan sebagai hari turunnya Roh Kudus dan hari lahirnya gereja atau ulang tahun gereja. Pada saat itulah pencurahan Roh Kudus terjadi sebagaimana dicatat dalam Kisah Para Rasul 2:1-13. Peristiwa Pentakosta peristiwa yang luar biasa yang mengoncang Yerusalem. Hari itu jika dihitung dari kebangkitan Tuhan Yesus juga hampir sama yakni hari ke-50 (Pentakosta, hari kelima puluh).

Sebelum peristiwa Pentakosta, Yesus naik ke Surga, para murid hidup dalam ketakutan dan tidak tahu apa yang mereka akan lakukan. Dengan peristiwa turunnya Roh Kudus terjadi perubahan yang luar biasa dimana mereka menjadi berani.  Mereka harus berani bersaksi tentang Yesus, keluar dari rasa takut dan keluar dari Yerusalem untuk mewartakan karya keselamatan Yesus bagi segala bangsa.

Jadi Pentakosta merupakan peristiwa ketika orang percaya diberi perlengkapan terakhir oleh Tuhan, yakni Roh Kudus. Fungsi Roh Kudus yang paling utama adalah membekali orang untuk bekerja dan berjuang. Roh Kudus adalah Allah yang bekerja di dalam kita.

Gereja Kristen Indonesia (GKI) memilikI tradisi yang indah untuk merayakan Hari Pentakosta. Di setiap Hari Pentakosta jemaat GKI menyerahkan persembahan syukur tahunan. Itu sebabnya kita diajak menyiapkan persembahan syukur tahunan dengan dilandasi dengan motivasi yang benar, yakni : bahwa dari Tuhanlah datangnya segala yang boleh kita nikmati. Maka wajarlah kalau kita mempersembahkan milik kita untuk pekerjaan pelayanan Tuhan di gereja-Nya.

Setiap kali kita mempersiapkan dan kemudian menyerahkan persembahan syukur tahunan, kita diingatkan ulang akan pengakuan iman kita bahwa hidup hanya karena anugerah Tuhan dan bahwa segala milik kita berasal dari Tuhan. “Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan…….adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya” (1 Tawarikh 29:16).

SO