Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 3 Mei 2015

Setiap orang percaya harus terbuka untuk diperbarui oleh Roh Kudus. Terbuka untuk diperbarui oleh Roh Kudus artinya mau menyerahkan diri untuk dipimpin dan dikuasai oleh Roh Kudus. Dengan demikian Roh Kudus dapat bekerja di dalam dia, bagi dia, dan melalui dia. Akibatnya orang percaya itu memiliki hidup yang diperbarui untuk dipakai-Nya memperbarui sesamanya.
Tuhan Yesus menegaskan bahwa pekerjaan Roh Kudus itu sangat penting pada awal kehidupan orang percaya. Seseorang bisa bertobat dan percaya kepada-Nya adalah karena pekerjaan Roh Kudus di dalam dirinya (Yoh. 16 : 8). Ia mengatakan, ”Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yoh. 3:3), dan ”sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yoh. 3:5).
Mengapa pekerjaan Roh Kudus begitu penting pada awal hidup Kristen? Karena manusia telah berdosa (Rom. 3:23) dan sudah mati secara rohani (Rom. 6:23; Ef. 2:1). Manusia itu bukan hanya lemah atau sakit, tetapi sudah mati rohani, sehingga tidak dapat memberikan respon terhadap Kerajaan Allah. Kendatipun Kerajaan Allah sudah hadir di dunia ini melalui kedatangan Kristus yang pertama, tetapi orang yang mati secara rohani itu tidak dapat melihatnya, apalagi masuk ke dalamnya. Jika seseorang tidak dilahirkan kembali oleh Roh Kudus, ia tidak bisa percaya pada Tuhan Yesus dan mendapat keselamatan.

Roh Kudus memiliki peran yang penting di dalam panggilan, kelahiran kembali, percaya, dan pertobatan. Panggilan Tuhan kepada seseorang dapat berupa panggilan dari luar, yaitu melalui hamba Tuhan, teman, atau orang lain yang memberitakan Firman Tuhan; dan panggilan dari dalam, yaitu melalui Roh Kudus yang menginsafkannya (Yoh. 16:8). Hanya kalau kedua macam panggilan ini datang, maka manusia dipersiapkan untuk percaya. Roh Kudus yang bekerja di dalam diri orang itu untuk melahirbarukannya, sehingga ia memiliki hidup baru. Ia yang dulunya mati rohani, beroleh hidup rohani. Kelahiran kembali ini seluruhnya adalah perbuatan Roh Kudus, dari kedaulatan Allah, lahir dari anugerah-Nya (Flp. 2:13). Kelahiran kembali yang tidak dapat dilihat oleh mata menjadi tampak ketika orang itu percaya kepada Tuhan Yesus serta menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Iman percaya kepada Tuhan itu tidak bisa tinggal diam saja, tetapi diikuti oleh pertobatan.

Bertobat artinya menyesali dosa dan berbalik ke jalan Tuhan. Dalam Perjanjian Lama (PL) ada dua kata yang dipakai untuk ”bertobat”. Perkataan pertama adalah ”menyesal” (nakhas), perkataan kedua adalah ”kembali” (syub), yaitu meninggalkan jalan yang dilalui, meninggalkan perbuatan yang dikerjakan. Dalam Perjanjian Baru (PB) ada dua perkataan untuk bertobat. Yang pertama adalah metanoia, artinya: pandangan hidup yang berubah, yaitu apa yang dulu dipandang baik, sekarang terang kejelekannya. Ini mirip dengan perkatan PL yang berarti menyesal (nakhas). Perkataan kedua adalah epistrophe, yang artinya: kembali, berputar, meninggalkan jalan sekarang dan berniat menjalankan hidup baru. Jadi, ada dua unsur yang penting dalam pertobatan, yaitu: 1. Mengetahui, mengakui dan menyesali hidup dulu yang salah/berdosa. 2. Kembali ke jalan Tuhan dan menyelaraskan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Roh Kudus memimpin orang percaya dalam proses pengudusan, dimana hidupnya terus-menerus diperbarui di dalam Tuhan. Dengan pertolongan-Nya orang-orang percaya menanggalkan manusia lama, supaya dibaharui di dalam roh dan pikirannya, serta mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan (Ef. 2:22-24).  
Diperbarui oleh Roh Kudus ditandai dengan hidup yang berubah, sehingga dapat dipakai oleh Tuhan untuk memperbarui orang lain. Contohnya adalah Filipus. Alkitab mengatakan bahwa ia penuh dengan Roh Kudus, terkenal baik, menjadi berkat dalam Gereja setempat, dan menjadi saksi Kristus yang efektif bagi orang-orang lain (Kis. 6:3-7; 8:3-40). Contoh yang lain adalah Petrus, yang pernah menyangkal Yesus tiga kali, namun setelah diperbarui oleh Roh Kudus menjadi berani untuk bersaksi bagi-Nya sehingga ada 3000 orang bertobat. Demikian juga Saulus yang adalah seorang penganiaya jemaat, diubahkan-Nya menjadi Paulus yang setia melayani Tuhan, memberitakan Injil, dan mengajarkan firman-Nya.

AL