Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 19 April 2015
Dalam Lukas 24:36–39 memiliki latar belakang kondisi murid-murid yang mengalami keterkejutan dan ketakutan saat Yesus yang bangkit tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan menyangka Yesus adalah hantu. Mengapa itu bisa terjadi? Tentu masih berbekas di hati mereka peristiwa penyaliban dan penderitaan serta kematian Yesus. Sehingga mereka hanya mengurung diri (selain takut dengan kondisi Yerusalem pasca penyaliban).
Peristiwa-peristiwa itu bukan hanya memupus harapan tetapi kehancuran iman mereka kepada Yesus. Apa yang masih berbekas dalam benak mereka:
- Harapan yang sirna karena Yesus yang menjadi harapan untuk masa depan mereka hancur berantakan karena Yesus mati.
- Penyesalan karena mereka tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolong guru mereka, apalagi mereka melihat dengan mata kepala sendiri penderitaan Yesus.
- Perasaan dan tekanan yang terjadi pada Petrus yang melakukan penyangkalan terhadap Yesus yang dicintainya.
Keraguan dan kehancuran hati serta hidup tanpa pengharapan para murid ditepis oleh Yesus oleh kehadiran Yesus di tengah mereka, dengan menunjukkan bahwa IA Bangkit dan Hidup, bukan hanya Roh belaka. Yesus telah menang dan bangkit memberi harapan dan masa depan yang penuh pengharapan. Masa depan yang penuh harapan seperti apa?
1. Kisah Para Rasul 10:40–43 TUGAS PERUTUSAN : Yesus yang menampakkan diri kepada para murid bukan hanya melenyapkan kebimbangan dan keraguan para murid, tapi untuk menyiapkan mereka untuk memberitakan Injil tentang Yesus. Yesus yang adalah hakim atas orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati.
Merayakan kebangkitan bukan hanya mengingat peristiwa Paskah atau hari Paskah saja tetapi setiap saat merayakan Paskah melalui melaksanakan tugas perutusan kita. Dengan “pergilah” artinya keluar dari mengurung diri, pergi keluar membawa Injil kabar baik ke tengah-tengah dunia.
2. Yakobus 1:2–8 ada tantangan berupa pencobaan dan tantangan yang akan dihadapi oleh para murid dalam menghadapi tugas panggilan di tengah-tengah dunia. Orang percaya diminta menghadapi semua itu tanpa mundur. Hadapi semua, masalah datang pantang mundur, penderitaan datang, pantang putus asa, tetapi terus beriman kepada Yesus yang bangkit dan menang tanpa ragu ragu dan bimbang, Jika bimbang dan ragu maka kita tidak akan mendapat apa apapun dari Tuhan. Kita akan terus hidup dalam kebimbangan dan keraguan.
3. I Korintus 15:35–42 Paulus berbicara tentang kebangkitan karena Paulus memiliki keyakinan yang tinggi akan fakta kebangkitan Yesus, dan kondisi jemaat Korintus yang bertanya-tanya tentang kebangkitan (ayat 35). Paulus katakan "Hai orang bodoh!" (ayat 36) ini adalah teguran keras untuk membuka wawasan jemaat yang dangkal tentang kebesaran Tuhan dalam dunia ciptaan.
Gambaran yang Paulus berikan diharap dapat membuka pengertian mereka yang dangkal (ayat 35–38). Akan ada kebangkitan dengan Kemuliaan tubuh sorgawi lebih dari tubuh duniawi ( ayat 40).
Tubuh jasmani alamiah kita seiring berjalannya waktu akan semakin lemah, manusia lahiriah kita akan semakin merosot dan mengalami kematian, dan manusia batiniah, yang menjadi persiapan tubuh yang tidak kelihatan itu, bersifat mulia ( ayat 42). Jadi yang mau dikatakan Paulus adalah kehidupan saat ini tidak hanya berakhir sampai saat ini, tapi ada kehidupan yang kekal dan panjang setelah kematian nanti. Orang percaya diajak untuk berjaga-jaga dan melakukan Firman Tuhan.
SO