Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 24 Mei 2015

Roh Kudus telah berkarya pada saat penciptaan langit dan bumi (Kej. 1:1-2). Ia terus berkarya dalam dunia hingga saat ini. Ia berkarya baik dalam diri orang–orang percaya maupun dalam diri orang-orang yang tidak/belum percaya.

Alkitab menyatakan tentang karya Roh Kudus di antara orang-orang yang tidak/belum percaya kepada Tuhan Yesus. Karya itu adalah: 1. Roh Kudus yang menahan kejahatan sehingga kehendak Allah digenapkan dalam dunia ini. Ia yang menahan dan tidak membiarkan kejahatan digenapkan sampai si pendurhaka menyatakan dirinya (2Tes 2:7). 2. Roh Kudus yang menempelak isi dunia tentang dosa, dan kebenaran dan hukuman (Yoh 16:8-11). 3. Roh Kudus  menyaksikan kebenaran yang ada di dalam Kristus, serta menyatakan kebenaran Injil dan kesaksian tentang Kristus (Yoh 15:26,27; 14:16,17; Kis 5:30-32). Kesaksian ini bukan hanya ditujukan kepada orang percaya, tetapi juga kepada orang-orang yang tidak/belum percaya.

Alkitab banyak berbicara tentang karya Roh Kudus dalam hidup orang-orang percaya. Karya-Nya itu dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, karya Roh Kudus pada awal kehidupan orang-orang itu menjadi percaya. Kedua, karya Roh Kudus dalam pertumbuhan spiritual orang-orang percaya.

Karya Roh Kudus sangat penting pada awal kehidupan orang percaya, karena semua orang telah berdosa (Rm. 3:23 ) dan mati secara rohani (Rm. 6:23; Ef. 2:1). Tuhan Yesus sendiri menegaskan tentang pentingnya karya Roh Kudus tersebut. Pertama, seseorang harus dilahirkan kembali oleh Roh Kudus untuk bisa melihat dan masuk ke dalam Kerajaan Allah (Yoh. 3:3,5). Kedua, seseorang bisa bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus adalah karena karya Roh Kudus yang menginsafkan dirinya akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh. 16:8). Kedua peristiwa itu merupakan awal kehidupan seseorang menjadi Kristen. Dilahirkan kembali adalah awal hidup Kristen dilihat dari sudut pandang Allah. Bertobat dan percaya adalah awal hidup Kristen dilihat dari sudut pandang manusia.

Roh Kudus terus berkarya dalam kehidupan orang-orang percaya untuk pertumbuhan spiritualnya. 1. Roh Kudus bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah (Rm. 8:16; Gal. 4:6). 2. Roh Kudus menguatkan dan meneguhkan batin kita (Ef 3:16), sehingga oleh iman kita Kristus diam di dalam hati kita dan kita berakar dan berdasar di dalam kasih (Ef. 3:17). 3. Roh Kudus  menolong kita supaya kita dapat mengerti kebenaran, hidup dalam kebenaran, dan meneruskan kebenaran (Yoh. 16:8; 2 Tim. 3:16; 4:2). 4. Roh Kudus memberikan kepada kita kuasa untuk menjadi saksi Kristus (Kis. 1:8). 5. Roh Kudus meberikan berbagai macam karunia rohani kepada kita masing-masing seturut dengan kehendak-Nya untuk kita gunakan bagi pembangunan tubuh Kristus (1 Kor. 12:4-31; Rm. 12:3-8). 6. Roh Kudus terus berkarya di dalam kita sehingga kita dapat memancarkan buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5:22-23).

Manusia seringkali tidak taat pada tuntunan Roh kudus dan memberikan respon yang negatif terhadap karya-Nya. Respon negatif yang dilakukan orang-orang tidak percaya adalah menentang Roh Kudus yang  menuntun mereka kepada kebenaran dari Tuhan (Kis. 7:51-57); serta menghujat Roh Kudus (Mat. 12:31-32), yaitu mengatakan pekerjaan besar yang dilakukan Tuhan Yesus dengan kuasa Roh Kudus sebagai dilakukan Iblis, dan tetap mengeraskan hati untuk menolak-Nya. Respon negatif yang dapat dilakukan orang-orang percaya terhadap Roh Kudus ialah: 1. Berdusta terhadap Roh Kudus, seperti yang dilakukan oleh Ananias dan Safira (Kis. 5:3-4); 2. Mendukakan Roh Kudus (Ef. 4:30-31), dengan ketidaktaatan dan perbuatan dosa kita; dan 3. Memadamkan Roh Kudus (1 Tes. 5:19), yaitu terus menerus tidak mengindahkan nasihat dan teguran-Nya sehingga suara-Nya tidak terdengar lagi.

Bila Roh Kudus membimbing kita untuk hidup dalam kesucian, jangan kita mengabaikannya. Pada saat Roh Kudus menegur dosa kita ataupun memanggil kita untuk melakukan suatu pelayanan, jangan kita memadamkannya. Respon kita yang seharusnya  adalah memberi diri untuk dipimpin oleh Roh Kudus (Gal. 5:25; Rm. 8:14).

AL