Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 7 Mei 2017
Karya keselamatan yang dikerjakan Yesus Kristus tidak hanya berhenti sampai kepada kematian-Nya di bukit Golgota, tetapi juga diikuti dengan kebangkitan-Nya pada hari yang ketiga. Kebangkitan Kristus bukan hanya penting, tetapi “sangat penting” bagi orang-orang percaya, karena iman Kristen bergantung pada Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit kembali (bdg. 1 Kor. 15:14-21).
Kebangkitan Kristus membawa makna yang sangat besar bagi orang-orang percaya. Oleh kebangkitan-Nya semua pengakuan Tuhan Yesus tentang diri-Nya disahkan dan diteguhkan. Oleh kebangkitan-Nya orang yang percaya dibenarkan serta diterima Allah. Oleh kebangkitan-Nya seorang Imam Besar ditetapkan untuk kita di sorga. Oleh kebangkitan-Nya orang-orang percaya memilki persekutuan rohani yang baru. Oleh kebangkitan-Nya orang-orang percaya mendapat kuasa untuk hidup dan bekerja. Oleh kebangkitan-Nya orang-orang percaya memiliki iman, pengharapan dan kasih yang hidup.
Kebangkitan Kristus memberi kepastian bahwa kelak seluruh umat-Nya akan mengalami kebangkitan. Pada hari kedatangan Kristus yang kedua kali, semua orang yang telah mati dalam Tuhan akan dibangkitkan. Mereka dibangkitkan dengan tubuh yang mulia. Orang-orang percaya yang masih hidup pada hari itu akan diubahkan dan memakai rupa dari yang surgawi (1 Kor. 15:49-52).
Kebangkitan Kristus mengubah kehidupan. Kristus yang telah bangkit menampakkan diri kepada murid-murid untuk menguatkan iman mereka, memperbaharui hidup mereka, dan mempersiapkan mereka untuk pergi menjadikan semua bangsa murid-Nya. Petrus yang pernah menyangkal Yesus diubah menjadi pengkhotbah yang mempertobatkan 3000 orang dalam satu kali khotbah. Thomas yang peragu diubah menjadi misioner yang beriman teguh. Pertemuan dengan Kristus yang telah bangkit itu mengubah Saulus si penganiaya jemaat menjadi Paulus sang pemberita Injil yang merintis banyak gereja.
AL