Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 11 Oktober 2020

Keluarga adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Demikian juga dengan keluarga rohani. Di dalam segala perbedaan dan permasalahan yang ada, bagaimana membangun keluarga yang sehati?

1. Berdiri teguh di dalam Tuhan (Filipi 4 : 1)
Jemaat Filipi dianaya oleh Romawi dan ditekan kaum Yudais yang belum percaya, terjadi perpecahan di antara jemaat. Itulah sebabnya Paulus katakan “berdirilah teguh” menghadapi pencobaan yang menyakitkan di dalam kebenaran Firman Tuhan. Firman Tuhan yang akan memberikan kekuatan bagi orang-orang percaya di dalam menghadapi tantangan dari dalam dan dari luar.

2. Membangun dan mengupayakan relasi yang harmoni (Filipi 4 : 2 - 3)
Jemaat Filipi mengalami beberapa masalah yang kontroversial, terjadi relasi yang penuh konflik. Ketika hal ini terjadi, maka masing-masing pihak harus mau tunduk hidup dalam harmoni di dalam Kristus Tuhan. Yesus adalah Tuhan, setiap jemaat harus melakukan apa yang Kristus katakan dan kehendaki. Jadi tunduklah pada Yesus sang Guru dan berhentilah berselisih. Berfokuslah pada Kristus sebagai Tuhan, bukan dengan siapa berkonflik.

3. Bersukacita di dalam Tuhan (Filipi 4 : 4)
“Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan : bersukacitalah!
Sukacita karena anugerah yang Allah telah berikan dengan melimpah, jauh melampaui segala kesulitan yang mereka alami sehingga mereka tidak boleh berdukacita. Apapun yang terjadi tetap harus bersukacita dan mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah-Nya. Semakin merenungkan anugerah keselamatan yang Tuhan berikan, semakin bersukacita. Karena kasih Tuhan jauh melampaui kesulitan yang kita alami.

4. Jangan Kuatir (Filipi 4 : 6a)
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga”. Paulus ingin umat selalu mengingat siapa Tuhan. Hidup tanpa rasa kuatir diawali dengan pandangan yang benar siapa Tuhan buat kita. Kuatir adalah pikiran yang merusak, menghancurkan dan mengurangi iman kita kepada Tuhan. Khotbah Yesus di Bukit mengatakan dalam Matius 6 : 25 - 26, “Janganlah kuatir akan hidupmu. . . 26 Lihatlah burung-burung di udara, yang tidak mereka tabur, tidak juga mereka tuai, atau dikumpulkan ke dalam lumbung, namun Bapak surgawimu memberi mereka makan. Apakah kamu tidak lebih berharga dari mereka?” Percayalah pada Tuhan karena Dia mengatur hidupmu dan memegang kendali.

Dengan keempat prinsip di atas, marilah kita sebagai anggota keluarga Allah membangun keluarga yang sehati dan mempermuliakan Dia dalam setiap aspek hidup kita.

SO