Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 5 Maret 2017

Orang fasik adalah orang yang jahat dan berdosa. Dia seharusnya mendapat hukuman dan murka dari Allah. Tetapi ada satu kemujuran yang dimilikinya, yaitu ia diberikan kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada Allah, sehingga Ia memberikan pengampunan dengan limpahnya (Yes. 55:7).

Orang fasik itu adalah manusia yang berdosa. Saudara dan saya termasuk di dalamnya, sebab Alkitab menyatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm. 3:23). Dosa itu membawa manusia kepada krisis yang sangat dahsyat. Dosa bukan hanya membawa kesengsaraan bagi kehidupan manusia pada saat ini, tetapi juga mengakibatkan penghukuman kekal.

Orang berdosa harus mengalami kebinasaan kekal, tetapi Allah yang kaya dengan kasih dan rahmat telah menyediakan jalan keselamatan di dalam Yesus Kristus yang sudah menjadi kurban penebusan bagi kita. Keselamatan dan hidup yang kekal diberikan dengan cuma-cuma kepada kita. Itu adalah suatu kemujuran yang kita dapatkan dari Allah.

Keselamatan yang dikaruniakan Allah secara cuma-cuma harus kita terima dengan percaya kepada-Nya. Ibarat sebuah kado yang sudah diberikan kepada kita, bila kita tidak mau menerimanya maka kado itu tidak akan menjadi milik kita. Respon yang benar adalah menerima-Nya, yaitu percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

Karena kasih karunia Allah kita diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukan hasil usaha dan perbuatan kita, sehingga kita tidak bisa memegahkan diri. Keselamatan itu adalah anugerah Allah, marilah kita menerima anugerah Allah itu dengan iman sambil mengucapan syukur kepada-Nya.

Dia tidak hanya menyelamatkan manusia dari maut, tetapi juga melahir-barukannya di dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan yang baik. Pekerjaan baik tidak punya kekuatan untuk menyelamatkan, tetapi orang yang diselamatkan punya kekuatan untuk melakukan pekerjaan baik.  Itu adalah suatu kemujuran yang kita terima dari Allah, maka janganlah disia-siakan.

AL