Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 20 Juni 2021

Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar
dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Perintah Yesus ini mungkin tidak mudah dimengerti oleh orang-orang Yahudi yang mendengarkan Dia. Bagaimana mungkin mereka harus hidup lebih baik dari orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat? Bukankah dua kelompok itu adalah para pemimpin agama dan pakarnya iman Yahudi? Bukankah mereka yang tahu dengan sangat baik hukum dan perintah Tuhan, dan telah melaksanakannya dengan sempurna?

Dalam praktik keagamaan, ahli-ahli Taurat dan orang Farisi memang sangat saleh, mereka tidak melalaikan ritual doa, puasa, sedekah, kurban di Bait Allah, dll. Mereka memang tahu baik tentang aturan agama, tetapi lebih banyak menyalahgunakannya untuk kepentingan sendiri; bahkan mereka salah menafsirkan makna hukum itu dalam praktik hidup yang konkrit. Tentu ini sangat berbahaya, dan inilah yang selalu dikritik dan ditentang oleh Yesus.

Yesus tidak menentang kesalehan mereka dalam menjalankan praktik keagamaan, yang ditentang Yesus adalah penyalahgunaan jabatan dan kemunafikan mereka dalam menjalankan praktik-praktik keagamaan tersebut. Maka Yesus justru mendorong para murid dan umat Yahudi yang mendengarkan Dia untuk meniru kesalehan mereka; yang mencerminkan kecintaan mereka akan Allah dan hukum-Nya, serta mendengarkan pula ajaran mereka. Tetapi janganlah ikuti perbuatan mereka yang menyimpang (bdk. Mat 23:2-3).

SO