Warta jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 8 Februari 2015
Markus 1 : 29 – 39 menggambarkan sisi lain dari penderitaan : Yesus datang untuk mengangkat semua penderitaan manusia. Markus 1 : 29 – 39 memberi gambaran 3 sisi yang berbeda dari kehidupan Yesus.
- Penyembuhan ibu mertua Petrus (Markus 1 : 31) memperlihatkan betapa Yeus dalam persekutuan yang akrab bersama murid-murid-Nya. - Ketika melayani orang-orang sakit dan kerasukan setan (Markus 1 : 34), Yesus tampil sebagai sosok yang peduli kepada kebutuhan orang banyak. - Sesudah pelayanan yang melelahkan dan menguras tenaga, Yesus menyingkir ke tempat sunyi dan berdoa disana (Markus 1 : 35)
Yesus menjauh dari orang banyak bahkan murid-murid-Nya untuk menyatu dalam doa dengan Bapa-Nya di sorga. Keakraban dengan murid-murid-Nya, kepedulian terhadap penderitaan orang-orang yang mengalami kemalangan dan dibelenggu kuasa roh-roh jahat tanda kedekatan Yesus dengan Bapa di sorga. Kita sering bertanya :
Mengapa ada penderitaan di bumi? Apa Allah tidak menyayangi manusia ciptaan-Nya? Tapi seharusnya apa yang harus kita perbuat untuk mengatasi atau mengurangi penderitaan? Markus 1 : 29 – 39 memberi jawaban bagaimana mengurangi dan mengatasi penderitaan (Markus 1 : 30):
- Orang-orang segera menyampaikan kepada Yesus apa kebutuhan ibu mertua Simon Petrus yakni dibebaskan dari sakit demam. - Yesus mengunjungi dia, dan sambil memegang tangannya, Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya (Markus 1 : 31)
Melanjutkan misi Tuhan lebih dari mukjizat ketika kita membantu orang untuk bangun dari penderitaan, ketakutan, kecemasan, kemiskinan dan keterpurukan hidup. (Piet Timang, Memahami Makna Bacaan Hari Minggu, hal. 32 – 35).
SO