Warta jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 1 Februari 2015
Tuhan Yesus bersama murid-murid-Nya tiba di Kapernaum, suatu tempat tinggal di tepi danau Galilea. Sesudah hari Sabat mulai, Tuhan Yesus segera masuk ke rumah ibadat dan mulai mengajar. Orang-orang di rumah ibadat itu takjub mendengar pangajaran-Nya (Mrk. 1:21-22).
Mengapa mereka takjub pada pengajaran-Nya? Mereka menjadi takjub karena Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Ahli-ahli Taurat biasanya mengutip pandangan rabi-rabi tertentu pada saat mengajar : “Ada yang mengatakan …”, “Demikianlah kata rabi…”, “Ada firman yang mengatakan….” Tetapi Tuhan Yesus mengajar dengan otoritas-Nya sendiri : “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu…”, “Ada firman yang mengatakan ..., tetapi Aku berkata kepadamu…”. Tuhan Yesus mengajar dengan otoritas-Nya sendiri, dan firman yang disampaikan-Nya memiliki kuasa untuk mengubah hati dan kehidupan orang-orang lain.
Mereka semakin takjub pada saat menyaksikan bahwa roh jahatpun taat pada perkataan-Nya. Pada waktu itu di dalam rumah ibadat tersebut ada seorang yang kerasukan roh jahat. Atas kendali roh jahat yang ada di dalamnya orang itu berteriak: “Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang untuk membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah”. Tetapi Tuhan Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya (Mrk. 1:23-26). Tuhan Yesus memperlihatkan kuasa-Nya pada saat Ia mengatakan kepada roh jahat itu apa yang harus ia lakukan, dan roh jahat itupun taat kepada-Nya.
Orang banyak, yang mendengar pengajaran dan perkataan Tuhan Yesus yang penuh kuasa, mulai memperbincangkannya serta menyampaikannya kepada orang-orang lain. Oleh karena itu, kabar tentang Tuhan Yesus dengan cepat tersebar ke segala penjuru di seluruh Galilea (Mrk. 1:27-28).
Tuhan Yesus, yang dapat mengajar dan berkata-kata dengan kuasa, telah memberikan kuasa itu kepada kita, murid-murid-Nya. Ia berkata “kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Mat. 28:18). Lalu Ia memberikan perintah kepada murid-murid-Nya untuk: 1. Menjadikan segala bangsa murid-Nya (Mat. 28:19a); 2. Membabtis mereka (Mat. 28:19b); 3. Mengajar mereka melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka (Mat. 28:20a). Kita tidak dibiarkan-Nya bekerja sendiri, tetapi Ia menyertai mereka sampai kepada akhir zaman (Mat. 28:20b).
Bagaimana kita dapat mengajar dan berkata-kata dengan kuasa? Ada tiga langkah untuk itu, yaitu: 1. Belajar kepada-Nya; 2. Beritakan Injil-Nya; dan 3. Mengajarkan firman-Nya.
Belajar kepada-Nya. Tuhan Yesus tidak saja memanggil kita untuk menjadi orang yang percaya kepada-Nya, tetapi juga untuk menjadi murid-murid-Nya. Untuk bisa mengajar dan berkata-kata dengan kuasa seperti Tuhan Yesus, kita harus terlebih dulu menjadi murid-Nya. Dengan kata lain, kita harus “berguru” kepada-Nya.
Beritakan Injil-Nya. Injil Kristus memiliki kuasa untuk mengubah manusia. Semua manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm. 3:23). Manusia senantiasa berkutat dalam kubangan dosa karena mengikuti jalan dunia, mentaati roh jahat yang sekarang bekerja di antara orang-orang durhaka, serta menuruti keinginan dan hawa nafsu kedagingannya (Ef. 2:2-3). Berita Injil membawa orang-orang untuk menyadari keadaannya yang berdosa dan anugerah keselamatan dari Allah di dalam Yesus Kristus, sehingga mereka dapat bertobat, percaya, diselamatan dan mengalami hidup yang baru. Berita Injil berkuasa memperbaharui manusia dari dalam ke luar.
Mengajarkan firman Tuhan. Firman Tuhan memiliki kuasa untuk : menerangi (Mzm. 119:105) dan menumbuhkan (Mzm. 1:1-3). Firman Tuhan dapat memberi hikmat dan menuntun seseorang kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus (2 Tim. 3:15), serta bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim. 3:16).
Oleh karena itu, untuk dapat mengajar dan berkata-kata dengan kuasa jangan kita lupa untuk BBM. Maksudnya: Belajar kepada-Nya; Beritakan Injil-Nya; dan Mengajarkan firman-Nya.
AL