Warta jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 03 Juli 2011

Masing-masing orang memiliki beban hidup yang tak terhindarkan, yaitu beban dosa. Beban dosa ini pula yang membuat hidup dan segala persoalannya menjadi semakin berat dan melelahkan. Banyak orang yang letih lesu dan berbeban berat karena dosa, permasalahan hidup, pergumulan keluarga, sakit-penyakit, tantangan atau masa depan yang tidak pasti.

Tuhan Yesus memanggil orang yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepada-Nya. Ia berseru, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kepadamu." Namun Ia juga melanjutkan panggilan itu dengan berkata, "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Dalam panggilan Tuhan Yesus itu ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama-tama, Tuhan Yesus memanggil setiap orang untuk datang kepada-Nya. Ini adalah langkah yang paling mendasar, yaitu datang kepada Yesus.

Datang kepada Kristus artinya percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi serta hidup di dalam Dia. Hal ini merupakan tindakan yang menentukan dan bersifat pribadi. Keputusan itu harus Anda dan saya ambil sendiri, bukan diputuskan oleh orang lain. Keputusan itu sangat menentukan konsekuensi yang akan Anda terima. Alkitab berkata, "Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yoh. 3:16b). Datang kepada Dia juga berarti tetap tinggal di dalam Dia. Orang yang telah menerima Kristus harus tetap tinggal di dalam Dia (Kol. 2:6-7) sehingga hidupnya berbuah (Yoh. 15:5).

Kedua, Tuhan Yesus memanggil setiap orang percaya untuk memikul kuk yang Ia pasang dan belajar kepada-Nya. Yesus tidak saja mengajak kita untuk datang kepada-Nya, tetapi Ia juga menyuruh memikul Kuk-Nya sehingga dapat belajar kepada-Nya. Kedua tindakan ini, datang kepada-Nya dan memikul Kuk-Nya, merupakan dua tingkat penyerahan diri berbeda yang harus diambil setiap orang percaya. Selama berabad-abad, berjuta-juta orang telah datang kepada Kristus dan telah menerima keselamatan yang dijanjikan-Nya. Tetapi banyak diantara mereka yang gagal memikul kuk penyerahan diri dan belajar kepada-Nya.

Hanya dengan tunduk kepada Kristus dan memikul kuk-Nya kita dapat belajar kepada-Nya. Sebagaimana seorang petani yang punya dua ekor lembu. Kedua lembu itu tidak dapat mengetahui keinginan pak tani dan selalu hendak berjalan menurut kehendaknya sendiri. Tetapi setelah lembu-lembu itu mimikul kuk yang dipasang pak tani, maka pak tani dapat dengan mudah menuntun dan mengarahkan kedua lembu itu. Dengan tunduk kepada kuk itulah kedua lembu itu dapat mengerti keinginan pak tani. Begitu juga dengan kita, dengan kesediaan memikul kuk yang Tuhan pasang kita akan mengerti kehendak-Nya dan dengan demikian kita baru bisa belajar kepada-Nya. Dengan memikul kuk yang Tuhan pasang kita baru bisa bekerja dan melayani sesuai dengan isi hati Tuhan.

Ketiga, Tuhan memanggil kita untuk mendapat syalom. Yesus menjanjikan kelegaan dan ketenangan. Ia berkata, "Aku akan memberikan kelegaan kepadamu… dan jiwamu akan mendapat ketenangan" (Mat. 11: 28b dan 29b). Orang yang letih lesu dan berbeban berat justru dipanggil untuk memikul kuk Kristus, dan hasilnya adalah kelegaan dan ketenangan! Ajaib bukan?

Mengapa hal ini bisa berhasil? Sebab damai sejahtera yang sesungguhnya adalah hasil ketaatan sempurna pada kehendak Tuhan. Hal itu tidak dapat dicari secara langsung, tetapi datang sebagai hasil nyata dari penyerahan diri kepada Tuhan. Kita diciptakan untuk memuliakan Allah dan melaksanakan kehendak-Nya, maka jika mengikut Dia dan mentaati kehendak-Nya kita akan mengalami kehidupan yang indah, selaras, harmonis dan bahagia.

Kuk yang Tuhan Yesus berikan itu sangat cocok bagi kita masing-masing, sehingga kita dapat merasa enak dan ringan dalam memikulnya (Mat. 11:30). Berjalan di bawah tuntunan Tuhan, kita akan mengalami ketenangan dan kelegaan. Bekerja bersama Tuhan, baik lancar maupun penuh tantangan, kita akan tetap bersukacita.

Saudara, apakah berat beban hidupmu? Apakah Anda letih lesu dan kecewa akan kehidupanmu yang hampa? Dengarkanlah panggilan Tuhan Yesus, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan "(Mat. 11:28-30).

Bagaimana respon Saudara? Datanglah kepada Tuhan Yesus. Pikullah kuk Kristus dan belajarlah kepada-Nya. Dapatkanlah damai sejahtera sejati di dalam Tuhan!- AL -

Ketiga, Tuhan memanggil kita untuk mendapat syalom. Yesus menjanjikan kelegaan dan ketenangan. Ia berkata, "Aku akan memberikan kelegaan kepadamu… dan jiwamu akan mendapat ketenangan" (Mat. 11: 28b dan 29b). Orang yang letih lesu dan berbeban berat justru dipanggil untuk memikul kuk Kristus, dan hasilnya adalah kelegaan dan ketenangan! Ajaib bukan?