Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 2 Oktober 2016
Zakeus mendasari kehidupan keluarganya dengan materi. Dia berpikir bahwa kebahagiaan keluarga jika memiliki segala - galanya dan harta benda bisa membuatnya aman dan tenang. Ternyata apa yang dimiliki tidak mendatangkan kebahagiaan dan ketenangan, bahkan zakeus tidak merasa puas akan hidupnya. Ada yang kosong dalam dirinya. Dia dibenci oleh orang - orang sebangsanya karena pekerjaannya sebagai pemungut cukai. Harta benda telah menguasai dan merebut hatinya sehingga tidak ada belas kasihan dan dengan kejam menindas rakyat.
Zakeus ingin memulai hidup keluarganya dengan cara baru. Dia mendengar tentang Yesus, itu sebabnya dia ingin berjumpa dengan Yesus agar keluarganya dan dirinya mengalami perubahan. Apa yang dilakukannya? Zakeus mencari dan ingin berjumpa Yesus dengan penuh perjuangan. Perjuangannya tidak mengenal lelah, terbukti sampai naik ke atas pohon ara. Prinsip yang kita dapatkan : Jangan menyerah mencari Tuhan apapun rintangan dan hambatannya.
Perjumpaan dengan Yesus membuat Zakeus mengalami perubahan yang radikal. Perubahan seperti apa? Pertama-tama Zakeus merasa bersalah karena telah melakukan sesuatu yang melanggar perintah Tuhan. Dia sadar apa yang dilakukan tidak berkenan kepada Tuhan. Dosa diakui dengan jujur di hadapan Tuhan dan ini mendatangkan pemulihan dari Allah. Dia mengembalikan hak - hak orang lain dan berbagi dengan sesamanya. Zakeus mengalami perubahan luar biasa dari keluarga yang dicaci maki masyarakat menjadi keluarga dan pribadi yang menjadi berkat dengan bersaksi dan berbagi.
SO