Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 15 Januari 2023

Bacaan Alkitab: Yohanes 1:29-42 ; Yesaya 49:1-7 ; Mazmur 40:1-11 ; 1 Korintus 1:1-9

Dalam Yohanes 1:29-42 Yohanes dan para murid bertemu dengan Yesus dan memberi kesaksian dengan memperkenalkan Yesus sebagai “Anak Domba Allah yang menanggung”,

“lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa manusia” dilatarbelakangi dari dua unsur penting dalam Alkitab Ibrani dan kehidupan beragama orang Yahudi.
1. Yesus ibarat anak domba Paskah yang disembelih pada malam Allah menyelamatkan umat Israel.
2. Yesus dihubungkan dengan sosok hamba Tuhan yang menanggung dosa banyak orang dan ibarat anak domba yang dibawa ketempat pembantaian (Yes. 53:4-7,12).

Yesus sebagai anak domba Allah sebagai anak domba Paskah memiliki makna :
- Simbol pembebasan : pembebasan sebagai karya Allah kepada bangsa terpilih
- Anak domba adalah alat atau sara pembebasan itu. Yaitu Darah Anak domba yang harus mati untuk keselamatan seluruh bangsa.

Apa yang terjadi dengan para murid yang bertemu dengan Sang Anak Domba Allah? Para murid itu mengikut Yesus, lalu Yesus menoleh ke belakang dan berkata “Apakah yang kamu cari? Lalu apa jawab para murid: “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” (Yoh 1:38).

Apa artinya? Artinya “Kami ingin mengenal Engkau dengan begitu baik agar dengan demikian kami dapat menjadi sahabat-sahabat pribadi-Mu.” Yesus mengundang : “Marilah dan kamu akan melihatnya” (Yoh. 1:39). Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia.

Konsekuensi panggilan dan pilihan Yesus :
“Mari dan lihatlah” : “Mari” adalah ajakan atau panggilan kasih Yesus bagi orang yang dikehendakiNya dan “Lihatlah” kata melihat dalam pikiran Yohanes sama dengan tinggal atau berdiam.

Pengalaman tinggal bersama Yesus membuat Andreas terpesona dan mengajak Simon Petrus saudaranya dengan berkata, “Kami telah menemukan Mesias”. Ia pun membawa saudaranya kepada Yesus dan nama baru diperolehnya, “Engkau Simon, anak Yohanes, Engkau akan dinamakan Kefas” (Yoh 1:42).

Pdt. Santoni