Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 11 Desember 2016
Arti kata Yesaya yaitu “Allah adalah keselamatan.” Dia berkarya sebelum Yehuda dibuang ke Babel. Yehuda di mata Yesaya telah berdosa terhadap Allah, sehingga Allah mengutus Yesaya untuk menyampaikan peringatan-peringatan kepada umat-Nya itu. Ibadah-ibadah mereka adalah ibadah yang buruk sehingga Allah jijik dan menolak semua ibadah peringatan hari raya dan persembahan umat-Nya. Yesaya 42:1-9 janji Allah akan Hamba Tuhan yang datang ke dalam dunia, dengan rela menjadi manusia dan menderita demi pembebasan umut manusia.
Dalam Yesaya 42:1-9 'hamba' yang berkenan di hadapan Allah akan menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa, menegakkan hukum di bumi, dia telah dipersiapkan Allah menjadi perjanjian bagi umat-Nya, dia juga menjadi terang bagi bangsa-bangsa, dia berperan membuka mata yang buta dan mengeluarkan tawanan serta orang-orang terpenjara.
1. Hamba Tuhan itu dipilih dan dikaruniakan Roh oleh Tuhan untuk menyatakan hukum atau keadilan.
2. Hamba Tuhan itu menjalankan tugas dengan sopan dan santun. Dalam menghadapi suatu masalah, ia tidak berteriak-teriak apalagi dikatakan memperdengarkan suara di jalan.
3. Hamba Tuhan itu memperhatikan umat yang jauh dari Tuhan. “Buluh yang patah terkulai dan sumbu yang pudar nyalanya” adalah gambaran umat yang kehilangan harapan, gagal dalam hidup dan tanpa masa depan. Tetapi buluh itu belum putus dan pelita itu belum padam, artinya ada harapan. Harapan itu yang dibawa Hamba Tuhan dan menjadi perhatian sang Hamba Tuhan.
SO