Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 19 April 2015

Bacaan kita Lukas 24 : 13 – 35 membahas tentang dua murid  Yesus yang amat mencintai Yesus, berjalan bersama Yesus dan berbicara dengan Yesus tetapi tidak mengenali Yesus. Dalam Lukas 24:16 “tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia”

Apa yang menghalangi mata mereka untuk mengenali Yesus?
Yang menghalangi mereka untuk mengenali Yesus bukan hal-hal dari luar diri mereka tetapi dari dalam diri mereka sendiri, yaitu penderitaan, kesedihan dan kedukaan mereka. Nampak dalam ayat 17 dikatakan bahwa muka muram artinya dalam kondisi sedih.

Kenapa mereka bersedih?? ayat 21 mengatakan "Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi."

Yang menghalangi mereka untuk mengenali Yesus adalah kegagalan, kekecewaan, atau kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Yesus menjadi harapan mereka satu-satunya, kini telah mati, Yesus sudah tamat, tidak bisa berbuat apa apa.

Banyak orang yang bisa menganggap Yesus gagal dan mereka kecewa dengan kenyataan bahwa Yesus kalah! Lihat saja bagaimana kocar-kacirnya para murid Yesus setelah Yesus disalib dan dikubur ... melarikan diri dan mereka semua ... takut ... mereka jadi kehilangan pengharapan untuk melanjutkan perjalanan ... Seperti yang dilakukan oleh 2 orang murid ini yang sedang pulang kampung ke Emaus!

Sebagai umat Tuhan jangan-jangan kita tidak mengenali Yesus atau tidak percaya kepada Yesus  lagi ketika hati kita dipenuhi oleh kekecewaan, kegagalan hidup, penderitaan hidup. Seakan-akan Tuhan sudah mati dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi dalam kehidupan kita.

Apa yang harus kita lakukan?
1. Ayat 25-27, "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Yesus menegur dengan keras para murid dengan kalimat “hai kamu orang bodoh” Yesus melihat para murid hanya mengarahkan diri pada penderitaan, kekecewaan dan kedukaan sehingga lupa bahwa Yesus yang mati akan bangkit dalam kemulianNya.

2. Ayat 30-32, Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Yesus mengingatkan akan pelayanan masa lalu, dan kenangan-kenangan di masa lalu yang bisa membuat "hati kita berkobar-kobar". Apa yang mau dikatakan dari sini untuk kita?? Coba renungkan kebaikan-kebaikan dan pekerjaan-pekerjaan Tuhan dalam kehidupan kita. Ada banyak pekerjaan Tuhan yang dilakukan dalam kehidupan kita, jangan terus larut dalam kekecewaan, kesedihan dan dukacita.

SO