Warta jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 20 November 2011
Seorang pembimbing guru-guru Sekolah Minggu mengajukan pertanyaan kepada guru-guru Sekolah Minggu. Pertanyaannya: "Apakah tugas utama kita sebagai guru Sekolah Minggu?" Berbagai jawaban diberikan. Ada yang mengatakan, "Mengajar." Ada yang mangatakan, "Membimbing anak-anak di dalam Tuhan." Ada yang mengatakan, "Mendoakan anak-anak." Ada pula yang mangatakan, "Membangun karakter anak-anak." Tetapi semua jawaban itu belum memuaskan.
Akhirnya sang pembimbing mengatakan bahwa panggilan yang utama bagi guru-guru Sekolah Minggu adalah menggembalakan anak-anak yang Tuhan percayakan di Sekolah Minggu. Dalam rangka menggembalakan itulah mereka mengasihi, menginjili, membimbing, mengajar, memperhatikan dan mendoakan anak-anak. Ya, guru-guru Sekolah Minggu berperan untuk menghadirkan Gembala Agung dengan menggembalakan anak-anak.
Tugas menjadi gembala itu bukan hanya guru-guru Sekolah Minggu, tetapi setiap orang percaya. Setiap orang Kristen diberikan tugas untuk menggembalakan dalam lingkupnya masing-masing. Ada yang lingkupnya kecil, ada yang lingkupnya lebih luas, dan ada yang sangat luas.
Kepada Petrus yang pernah menyangkal Yesus tiga kali, Ia memberikan tugas dan panggilan yang mulia, "Gembalakan domba-domba-Ku." (Yoh. 21: 15-19). Tugas dan panggilan itu kini ditujukan untuk setiap orang percaya.
Sebagaimana kita mengenal Dia sebagai Gembala yang baik, ada tugas dan panggilan yang mulia untuk menjadi Gembala bagi anak-anak kita dan orang-orang yang Tuhan percayakan kepada kita. Para orang tua diberi tugas dan panggilan untuk menggembalakan anak-anaknya. Guru-guru menggembalakan siswa-siswanya. Kepala Sekolah menggembalakan guru-guru, staf dan siswa-siswanya. Pemimpin-pemimpin perusahaan menggembalakan staf dan karyawannya. Pemimpin pemerintahan menggembalakan rakyatnya. Para pendeta dan penatua menggembalakan anggota-anggota jemaatnya dan juga masyarakat di sekitarnya.
Di dalam mengerjakan tugas dan panggilan menggembalakan, kita tidak bekerja sendiri, melainkan Tuhan bekerja bersama kita. Ia telah berkata, "Aku sendiri akan menggembalakan domba-dombaKu, dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikian Firman Tuhan Allah. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya" (Yeh. 34: 15, 16). Pada hakekatnya Tuhanlah yang menggembalakan umat-Nya, tetapi dalam pelaksanaannya Ia mau memakai kita untuk mewakili-Nya mengerjakan tugas penggembalaan itu.
Melalui iman, marilah kita sambut panggilan itu. Dengan meneladani sang Gembala Agung, marilah kita menggembalakan anak-anak kita dan orang-orang yang Tuhan percayakan kepada kita. Di samping itu, hendaklah kita juga mau menerima penggembalaan dari orang-orang yang Tuhan percayakan untuk menggembalakan kita.
Marilah kita menghadirkan Gembala Agung dengan kehidupan yang saling menggembalakan. - AL -