Warta jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 13 November 2011
Dalam Perumpamaan Tentang Talenta diceritakan tentang seorang Tuan yang mau bepergian ke luar negeri. Ia memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan kepada mereka sejumlah talenta untuk dijadikan modal selama ia pergi. Yang seorang diberinya lima talenta, yang lain dua talenta, dan yang lain lagi satu talenta, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Setelah itu ia pun berangkatlah.
Kebanyakan penafsir mengatakan bahwa Tuan itu menggambarkan Tuhan Yesus sendiri, sebab perumpamaan ini diceritakan dalam konteks Kerajaan Sorga (Mat. 25:14). Antara keberadaan-Nya yang pertama di dalam dunia dan saat Ia datang kembali kedua kalinya, terbentang masa waktu yang lama. Masa itu mirip dengan suatu periode perjalanan keluar negeri.
Sementara Ia tidak ada, hamba-hambanya harus setia kepada-Nya. Kesetiaan itu perlu dibuktikan dengan spiritualitas yang baik, yaitu mempergunakan karunia yang dipercayakan kepada mereka dengan setia, meskipun tidak ada yang mengawasi. Talenta-talenta yang dipercayakan kepada hamba-hamba itu haruslah mereka pergunakan dengan baik dan benar.
Setelah kembali, Tuhan Yesus akan mengadakan perhitungan dengan hamba-hamba-Nya. Hamba yang sungguh-sungguh mengembangkan talenta milik Tuannya dan menghasilkan sesuatu buat Tuannya, akan dihargai dengan baik. Dan hamba yang jahat pikirannya dan malas mengembangkan talenta milik tuannya tentu juga tidak akan diberikan penghargaan.
Nampak dari perikop tersebut spiritualitas yang baik dari hamba berhasil mengembangkan talenta dan sebaliknya spiritualitas yang buruk dari hamba yang gagal mengembangkan talenta.
Perikop tersebut paling tidak menekankan tiga hal :
1. Hendaknya setiap orang percaya selalu menyadari bahwa Tuhan telah memberikan suatu talenta khusus dalam dirinya. Kesadaran ini penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan berupaya menemukan talenta pada dirinya lalu sungguh-sungguh mengembangkannya.
Ada bermacam-macam talenta yang Tuhan berikan kepada setiap umatNya sebagai hambaNya. Ada yang diberi talenta untuk mengajar, memimpin, menggembalakan, ada yang diberi talenta untuk bernyanyi, memainkan alat musik, memperhatikan yang lemah, talenta untuk menulis, melukis, menggambar, dll.
2. Dalam waktu yang panjang setelah kenaikannya ke sorga, Tuhan Yesus akan datang kembali. Saat itulah setiap hamba-Nya, yaitu umat-Nya, akan dimintai pertanggungan jawab akan kesetiaannya dalam mempergunakan dan mengembangkan talenta yang Tuhan sudah berikan.
3. Talenta yang sudah Tuhan berikan harus dikembangkan secara sungguh-sungguh untuk kepentingan Tuhan, bukan untuk kepentingan diri sendiri atau orang lain bahkan yang lain. Tuhanlah yang perlu menjadi tujuan dari segala talenta yang dimiliki umatNya. Tuhanlah yang seharusnya dimuliakan dari setiap talenta yang dimiliki umatNya.
Dari hal-hal tersebut di atas, semua orang percaya diingatkan untuk menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali dengan spiritualitas yang baik. Wujud spiritualitas yang baik dari umat Tuhan adalah mempergunakan dan mengembangkan talenta yang Tuhan karuniakan untuk memuliakan-Nya. - MNT -