Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 7 Juli 2019
Tuhan Yesus memanggil murid-murid untuk dibentuk-Nya dan kemudian diutus-Nya untuk memuridkan orang-orang lain. Ia memuridkan dengan kasih, pengajaran Firman, keteladanan, dan praktek. Setelah Ia memuridkan mereka, Ia mengutus mereka untuk memuridkan orang-orang lain. Dalam Lukas 10 diterangkan bahwa Tuhan Yesus menunjuk tujuh puluh murid dan mengutus mereka berdua-dua untuk mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya (Luk. 10:1) untuk menyembuhkan dan memberitakan kabar baik bahwa Kerajaan Allah sudah dekat (Luk. 10:9). Mereka dipanggil menjadi murid-murid yang memuridkan.
Tuhan Yesus memperlihatkan urgensi pelayanan pemuridan. Ia mengatakan kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit” (Luk. 10:2a). Memang terdapat potensi yang besar, yaitu adanya tuaian yang banyak. Murid-murid diajak untuk melihat potensi itu, yaitu tuaian di ladang-ladang yang sudah menguning dan siap untuk dituai. Tetapi juga ada problema di depan mata mereka, yaitu pekerja yang jumlahnya sedikit. Di tengah potensi dan problema tersebut ada suatu urgensi, yaitu tuaian yang banyak itu harus segera dituai, sebab jika penuaian terlambat dilakukan maka tuaian itu akan gugur tanpa tertuai.
Tuhan Yesus menghendaki agar murid-murid mendoakan para pekerja pemuridan dan turut mengerjakan pemuridan. Murid-murid diajarkan untuk berdoa kepada Allah dan meminta kepada-Nya agar mengirimkan pekerja-pekerja bagi tuaian itu (Luk. 10:2b). Selain mendoakan para pekerja, murid-murid juga diutus untuk melakukan pekerjaan tersebut (Luk. 10:3a).
Tuhan Yesus mengingatkan murid-murid-Nya bahwa tugas memuridkan itu tidaklah mudah. Ia mengatakan, “Sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala” (Luk. 10:3b). Domba dewasa saja sulit bertahan di tengah-tengah serigala, apalagi anak domba. Ia menggambarkan para murid sebagai anak domba yang diutus ke tengah-tengah serigala. Tetapi syukurlah, bahwa anak-anak domba itu tidak berjalan sendiri, sebab Tuhanlah yang mengutus mereka (Luk. 10:3b) dan Ia tetap beserta mereka (Mat. 28:20b). Dengan penyertaan dan pertolongan Tuhan, mereka dimampukan untuk menghadapi segala tantangan dan kesusahan.
Murid yang memuridkan juga merupakan panggilan Tuhan bagi kita semua. Ia memanggil kita menjadi murid- murid-Nya, dan Ia juga mengutus kita untuk memuridkan orang-orang lain. Marilah kita melakukan pekerjaan memuridkan. Kita dapat memulainya dengan memuridkan keluarga kita, teman-teman kita, dan juga memuridkan orang-orang lain.
AL