Warta jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 17 Maret 2013
Apakah artinya melayani??? Melayani bukan hanya sekedar atau identik dengan sekedar aktif dalam berbagai kegiatan di gereja. Walaupun kadang kala melayani berarti aktif dalam kegiatan gereja. Misalnya sebagai guru Sekolah Minggu, aktivis, pelawat, atau jadi penatua. Melayani adalah melakukan sesuatu sebagai tanda pemberian cinta kepada Tuhan. Ibu Teresa mengubah sebuah puisi tentang DOA
DOA
Tuhan buatlah kami berharga untuk melayani sesama kami
Di seluruh dunia yang hidup dan mati dalam kemiskinan atau kelaparan.
Berikan kepada mereka melalui tangan kami hari ini
Roti mereka sehari-hari
Dan dengan pengertian kami tentang kasih
Berikan damai sejahtera dan sukacita.
Ya Tuhan yang maha Penyembuh, aku berlutut di hadapanMu
Karena semua pemberian yang baik hanya berasal dari Mu
Penglihatan yang jelas di pikiranku
Kebaikan dan kelembutan di hatiku
Berikan kepadaku satu tujuan, kekuatan untuk mengangkat beban
Sesama kami yang menderita
Dan suatu realisasi yang benar dari hak istimewa kami
Ambilah dari hatiku semua tipu muslihat dan hal-hal duniawi
Dan dengan iman sederhana dari seorang anak kecil aku bersandar hanya padaMu
Aku siap melayaniMu.
Puisi gubahan Ibu Teresa, mengambarkan makna pelayanan yang mendalam, pelayanan mendatangkan kebaikan bagi orang.
Yohanes 12:1–8 mengambarkan 3 pribadi yang masing-masing memberikan cinta Tuhan dengan cara yang berbeda.
1. Karakter Martha
Martha menjadi pelayan meja untuk makan. Dia mengasihi Yesus, sebagai seorang yang praktis, ia hanya dapat menyatakan kasihnya melalui pekerjaan tangannya. Martha selalu memberikan apa yang dapat ia berikan.
Di mata Tuhan, melayani di dalam rumah tangga, di dapur maupun di mimbar untuk umum sama baik di hadapan Allah asal motivasi untuk melayani Tuhan tak ada perbedaan status dan jabatan. Di dalam melayani Tuhan anda dan saya tidak dapat menghakimi pelayanan orang dalam status dan jabatannya.
2. Karakter Maria
Maria adalah seorang wanita yang mengasihi Yesus di atas segala sesuatu. Nampak dalam sikapnya :
1. Memberikan miliknya yang terbaik
Maria memberikan yang terbaik, sangat mahal, yang paling berharga, 300 dinar kurang lebih gajinya 10 bulan. Kasihnya kepada Kristus membuat dia memberikan yang terbaik ketimbang untuk dirinya sendiri. Ini adalah tanda bahwa Maria : menyerahkan dirinya, merendahkan dirinya dan mengambil sikap sebagai pelayan dengan mengurapi Yesus.
Memberikan yang terbaik bagi Maria juga tidak merasa terlalu banyak memberi. Ini saatnya memberi buat Yesus tanpa memperhitungkan untung rugi atau pujian atau imbalan. Semua tidak lain sebagai respon dari pekerjaan Yesus yang telah diterimanya dengan luar biasa.
Demikian juga dalam Yesaya 43:16–21, Yesaya meminta Israel untuk Israel tidak terus mengenang masa lalu saja tetapi memandang harapan masa depan yang bermuara pada sikap yang memberitakan dan memuliakan kemasyuran Allah lewat penyerahan diri, menyerahkan diri dan setia pada Tuhan.
Bagi orang yang mengasihi Yesus tidak ada istilah terlalu banyak memberi tapi terus memberi yang terbaik. Itu sebabnya sangat mengherankan bila ada pendeta, penatua, aktivis yang berkata bahwa saya sudah terlalu banyak melayani, memberi buat Tuhan di gereja.
2. Kerendahan hatinya
Suatu kehormatan untuk mengurapi Yesus, bagi Maria tindakannya adalah tindakan yang melayani secara total sebagai tanda hormat dan kagum kepada Yesus yang dengan rela merendahkan diri baginya. Demikian juga dalam Filipi 3:4b–14, Paulus menggambarkan siapa dirinya sesungguhnya. Pribadinya dimata orang Yahudi adalah suatu kebanggan yang tak terkira. Tetapi perjumpaan dengan Kristus merubah secara total pandangan Paulus dan sikap hidup pelayanannya. Ia belajar terus meneladan pada penderitaan Kristus.
Ketika anda dan saya melayani sebagai apapun baik sebagai pendeta, penatua, apakah itu suatu kehormatan atau beban buat anda????? Yesus rela menderita, disiksa, disalib dan mati untuk menyelamatkan manusia, itu tidak dirasakan sebagai beban. Apa balas kita???
3. Tidak mengutamakan rasa harga dirinya
Kasih Maria kepada Yesus sampai menyeka kaki Yesus dengan rambutnya. Padahal tabu mengurai rambut di depan umum ini adalah gambaran dari Maria yang rela dicela, rela dipergunjingkan, siap menanggung resiko asal dapat melayani Tuhan. Apakah anda siap seperti Kristus????? Apakah rela melayani tanpa pujian, bintang jasa atau penghargaan?????
3. Karakter Yudas
Yudas menempatkan diri sebagai pribadi yang suka menghakimi, pengkritik atau lebih suka mencela pelayanan orang lain ketimbang berbuat nyata. Lebih suka mempersalahkan orang lain ketimbang mendoakan orang lain. Ia memiliki sifat yang tidak jujur atau tidak tulus, terbukti dengan ucapan seakan-akan ia peduli terhadap orang miskin padahal ia berharap uang dari minyak itu dapat digunakan olehnya. Ia tidak dapat mengendalikan lidahnya, tidak dapat melihat perbuatan baik, dan dengan cepat ia mencela perbuatan atau pelayanan orang lain. SO