Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 24 Januari 2021
Di dalam Injil Markus 1:16-18 dituliskan bahwa: Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
Simon Petrus dan Andreas memiliki profesi sebagai nelayan di danau Galilea. Mereka sudah biasa menjala ikan. Itulah pekerjaan mereka sehari-hari. Tetapi Tuhan Yesus memanggil mereka untuk “menjadi penjala manusia.” Ia berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Mereka mendengarkan panggilan Tuhan Yesus, mengambil keputusan untuk mengikut Dia, serta siap diperlengkapi menjadi murid Kristus yang menjadikan orang-orang lain murid Kristus.
Apa yang dimaksud dengan penjala manusia? Penjala manusia adalah “murid-murid Tuhan Yesus yang diutus untuk membawa orang-orang datang kepada-Nya dan menjadi murid-murid-Nya.” Langkah pertama adalah mengikut Tuhan Yesus, yaitu percaya kepada-Nya dan menjadi murid yang belajar kepada-Nya. Langkah berikutnya adalah siap diutus untuk menjadikan orang-orang lain percaya kepada-Nya dan menjadi murid- murid-Nya.
Dalam bahasa mandarin ada tiga istilah untuk orang Kristen, yaitu Ciau Thu (orang-orang yang beragama), Sin Thu (orang-orang percaya), dan Men Thu (murid-murid). Ketiga sebutan itu bisa dimaknai sebagai tiga macam orang Kristen. Ada orang-orang Kristen yang hanya sampai taraf beragama Kristen. Mereka menjadi Kristen karena keturunan atau tradisi. Pada golongan inilah ada yang disebut Kristen KTP (orang Kristen tanpa pertobatan) dan Kristen Nawinti (orang Kristen pada saat Natal, kawin/pemberkatan nikah, dan mati/pemakaman). Ada orang-orang Kristen yang sudah mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus secara pribadi, namun enggan untuk memikul kuk yang Tuhan pasang dan belajar kepada-Nya. Mereka mengikuti kebaktian dan acara gereja secara formal, tetapi enggan untuk belajar kepada-Nya dan menjadi murid-murid-Nya. Padahal Tuhan Yesus menghendaki agar orang-orang yang percaya kepada-Nya mau sungguh-sungguh menjadi murid-murid-Nya. Murid-murid Kristus bukanlah sekedar percaya kepada-Nya, tetapi juga sungguh-sungguh mengikut Dia, yaitu belajar kepada-Nya serta melakukan kehendak-Nya.
Salah satu kehendak Tuhan bagi murid-murid-Nya adalah menjadi penjala manusia. Panggilan untuk menjadi penjala manusia, bukan hanya untuk Simon Petrus dan Andreas, melainkan untuk semua murid-murid-Nya. Bukan hanya pendeta dan penatua yang dipanggil menjadi penjala manusia, tetapi semua murid-murid Kristus. Murid-murid menjadi penjala manusia bukan semata-mata untuk melaksanakan kewajiban, atau takut dihukum bila tidak melakukannya, atau untuk mendapatkan insentif/pujian, melainkan kerena kasih, yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia. Dalam 2 Korintus 5:14-15 dan 20-21, Rasul Paulus mengatakan bahwa kasih Kristus yang mengusai dan menggerakan dia sehingga dia menjadi utusan Allah untuk membawa orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus dan diperdamaikan dengan Allah.
Hendaklah setiap murid Kristus senantiasa mengingat panggilan Tuhan Yesus: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
AL