Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 17 Januari 2021
Saat Dave Thomas meninggal di awal tahun 2002, ia tidak hanya mewariskan ribuan restoran Wendy's-nya, tetapi juga mewariskan pengalaman pelayanan dan kerja keras yang dihargai karena nilai-nilainya yang membumi. Di antara nasihat-nasihat bijak yang ia jalani semasa hidupnya, wiraswastawan yang murah senyum ini memberi pandangan bagaimana seharusnya orang Kristen mengisi hidupnya. Dalam bukunya yang berjudul Well Done (Bagus Sekali!), Thomas berkata, "Orang Kristen yang mau menyingsingkan lengan bajunya adalah orang yang melihat kekristenan sebagai iman dan perbuatan. Mereka meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan Allah melalui doa, mempelajari Kitab Suci dengan khidmat, aktif di gereja, dan melayani sesamanya untuk mewartakan Kabar Baik." Pernyataan itu lebih berisi daripada burger Wendy's yang berlapis tiga.
Kehidupan Kristen seharusnya bersifat aktif dan berinisiatif, karena Tuhan yang kita percaya adalah Tuhan yang aktif dan berinisiatif. Tuhan yang berinisiatif dan aktif menemukan Filipus dan memanggilnya menjadi murid-Nya. Demikian juga dengan Filipus, setelah mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus dan menjadi murid-Nya, ia tidak pasif dan berdiam diri saja. Ia aktif dan berinisiatif untuk melakukan sesuatu yang menjadi berkat bagi orang lain. Ia memulainya dengan pergi mencari saudaranya, Natanael, dan memberitakan Kabar Baik tentang Tuhan Yesus kepadanya. Ia menginginkan agar orang lain, khususnya saudaranya Natanael, dapat mengenal dan percaya kepada-Nya serta menjadi murid-Nya.
Memberitakan Kabar Baik seringkali menghadapi tantangan dan tentangan, tapi jangan cepat kecewa dan patah semangat. Pada saat Filipus aktif memberitakan tentang Tuhan Yesus kepada Natanael, mula-mula ia tidak menerima respon yang positif dan membesarkan hati. Justru respon sebaliknya yang ia terima. Filipus memberitahukan bahwa ia telah menemukan sang Mesias, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret. Tetapi Natanael menolaknya dan berkata, “Adakah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Meskipun ditolak, Filipus tidak kecewa dan patah semangat. Ia tetap berantusias mengajak Natanael, “Mari dan lihatlah!” Ia mau agar Natanael mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan Yesus. Perjumpaan dengan Tuhan Yesus itulah yang kemudian membuat Natanael percaya kepada Tuhan Yesus dan menyerahkan diri untuk mengikut Dia.
Mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus, tidak saja membuat Filipus percaya kepada-Nya dan menjadi murid-Nya, tetapi juga aktif dan berinisiatif melakukan sesuatu untuk Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain. Ia memulainya dengan memberitakan Kabar Baik kepada saudaranya, Natanael. Kemudian, ia juga memberitakan Injil dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Mengalami perjumpaan dengan Tuhan membuat Filipus aktif dan berinisiatif untuk melakukan sesuatu yang baik. Bagaimana respon Saudara?
AL