Mengapa Doa Itu Sangat Penting? Doa merupakan batu bangunan yang penting dalam merencanakan penginjilan. karena doa memberikan sebuah perspektif mengenai siapa yang berkuasa. Doa juga merupakan sebuah alat yang dipakai Allah untuk mengubah kita.

Richard Foster menulis, "Berdoa adalah berubah. Doa adalah jalan raya utama yang digunakan Allah untuk mengubah kita." Bila kita menghadap Tuhan yang empunya tuaian dalam doa, Ia mengubah kita sehingga kita melihat orang lain dan diri kita menurut prioritas-Nya. Pada tahun 1946, 575 mahasiswa berkumpul di Toronto, Ontario, Canada untuk menghadiri Konferensi Penginjilan Mahasiswa yang diadakan oleh Persekutuan Kristen antar Universitas (pelopor Konferensi Misionaris Urbana). Lagu yang mempersatukan mereka adalah "We Come, O Christ, To Thee" (Kami datang, O Kristus, kepada-Mu) ciptaan Margaret Clarkson. Banyak di antara mereka menjadi utusan Injil dan pemimpin Kristen terkenal (termasuk Jim Elliot, David ward, Ralph Winter, J. Christy Wilson), datang bersama-sama dengan semangat doa. Prioritas mereka semata-mata untuk menyembah Allah yang mahabesar, untuk membiarkan Dia mengubah mereka, dan untuk pergi dalam nama-Nya. Bait kelima dari lagu Clarkson merangkumkan visi mereka:

Kami menyembah-Mu, Kristus Tuhan,
Juru Selamat kami dan raja kami,
Kepada-Mu masa muda dan kekuatan kami,
Kami persembahkan,
Oleh sebab itu, isilah hati kami,
Sehingga orang-orang dapat melihat hidup-Mu di dalam kami,
Dan berbalik kepada-Mu.

Doa mengubah hidup kita. Ini adalah kesaksian dari mereka yang dipakai Allah di dalam pengabaran Injil. Hidup Hudson Taylor diubah ketika ia berdoa, dan Allah memakainya secara ajaib di China dan dalam sejarah pengabaran Injil. Taylor belajar dari seorang tokoh iman yang terkenal, George Muller untuk bersandar hanya kepada Allah melalui doa yang terus menerus. Ia berkata, "Allah memilih saya karena saya cukup lemah. Allah tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang besar melalui panitia yang besar. Ia melatih seseorang untuk menjadi cukup diam, cukup kecil, barulah kemudian Ia memakai orang itu."


Doa memaksa Adoniram Judson, utusan Injil untuk Myanmar, masuk ke tingkat rohani yang lebih dalam. Melalui tulisan-tulisan Jeanne Marie Guyon, ia (seperti Taylor) dipengaruhi untuk berdiam diri di hadapan Allah, menyerahkan hasil-hasil pelayanannya ke dalam tangan Allah. Doa mengubah kita karena sebenarnya doa adalah penyerahan diri kita kepada Allah. Doa adalah pengakuan yang dilakukan dengan sadar bahwa kita tidak berkuasa, dan bahwa ada seorang yang kita cari kehendak-Nya karena Ia sangat bijaksana. Dalam doa kita menyerahkan kehendak-kehendak kita kepada kehendak Allah.

Berdoa berarti berubah karena doa merupakan metode Allah untuk mengubah sementara Ia bekerja dalam Roh. Berdoa berarti mengubah karena melalui doa kita menyerahkan kehendak kita kepada Allah. Berdoa berarti mengubah karena doa membentuk kembali cara berpikir kita mengenai dunia. Dalam beberapa hal, berdoa berarti memberontak terhadap kebobrokan akibat dosa di dalam dunia kita, dan berusaha untuk menyelesaikan rencana Allah. Jika kita ingin agar visi dunia kita bertumbuh, kita harus berdoa dengan setia kepada Allah.

Doa yang mengubah dunia, nampak dalam kisah Hudson Taylor. Allah menaruh sebuah beban rohani bagi bangsa China yang besar di hati pemuda ini. Doa merupakan pusat kehidupan Taylor, dan kehidupan seluruh utusan Injil yang dipengaruhinya untuk ikut dalam China Inland Mission. Ketika Taylor mempelajari China dan kebutuhan-kebutuhan setiap provinsi, ia melihat sebuah peta dan sebuah Alkitab yang terbuka. "Doa adalah satu-satunya cara yang dapat memberikan kelegaan kepada hatinya yang sangat terbeban." Doa-doa dan tindakan-tindakan Taylor menolong mengubah sifat misi-misi dunia. Allah memberikan Taylor visi untuk masuk ke pedalaman, tidak hanya mendatangi kota-kota di pesisir pantai saja. Visi ini memengaruhi didirikannya misi-misi seperti Afrika Inland Mission, Sudan Interior Mission, dan lain-lainnya. Taylor juga meninggalkan cara berpakaian orang Inggris pada waktu itu, mengenakan sebuah jubah China, dan mengikat rambutnya, sehingga ia dapat lebih berhasil mendekati orang-orang China. Dengan demikian, Taylor menjadi seorang yang menentukan model dalam adaptasi lintas budaya. SO