Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 31 Desember 2017

Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2017. Ketika jam berdenting dua belas kali, Anda dan saya akan meninggalkan tahun 2017 dan memasuki tahun yang baru 2018. Kita perlu merenungkan Mazmur 90.

Latar belakang Mazmur 90 adalah perjalanan bangsa Israel di padang gurun setelah mengalami masalah karena pemberontakan kepada Tuhan. Sebuah doa yang mengakui bahwa manusia hidupnya terbatas dan berada dalam murka Allah dan kasih Allah.

Karena hidup ini terbatas, maka manusia harus menghitung hari-hari atau berjaga-jaga. Kita sangat pandai menghitung harta benda, kebaikan-kebaikan diri sendiri dan menghitung kesalahan orang lain. Bahkan, kita sering tergoda memiliki hati yang cenderung penuh dengan keangkuhan, kesombongan, kemunafikan, kepentingan diri sendiri, kebohongan dan kehidupan yang dikuasai hawa nafsu.

Itu sebabnya seperti Mazmur 90 : 12, orang percaya diajak untuk menaikkan doa agar diberi kemampuan untuk menjalani hari-hari dengan bijaksana. Hidup yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan. Hidup yang benar bukan yang sembrono, semaunya, dan seenaknya karena tanpa Tuhan, hidup sia-sia.

Memasuki tahun baru, mari “berjalan bersama dengan Kristus” (Kolose 2 : 6 - 7) yaitu berakar dalam Kristus, dibangun dalam Kristus, bertambah teguh dalam iman dan hati yang berlimpah dengan ucapan syukur. Biarlah di tengah dunia yang penuh tantangan dan godaan, kita memiliki hati yang bijaksana.

SO