Warta jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 27 Mei 2012
Minggu ini kita merayakan hari raya PENTAKOSTA, Pentakosta adalah mahkota perayaan Paskah. Lima puluh hari lamanya gereja bersukacita menyanyikan misteri Paskah karena Tuhan kita yang disalibkan telah mengalahkan maut dan bangkit, Dia telah mengalahkan dunia.
Seringkali selama masa Paskah ini kita mendengar Dia menyatakan diriNya di tengah kita sebagai sang kehidupan dan pembawa damai sejahtera. Pentakosta juga peristiwa turunnya Roh kudus, hari ulang tahun gereja, hari lahirnya gereja. Perayaan ulang tahun adalah saat yang baik untuk melakukan refleksi diri, sudah seberapa jauh hidup gereja menjalankan tugas panggilannya di dunia ini??
Siapa ROH kudus yang memberi kekuatan? Anda ingat BOM. BOM bisa meledak karena ada dinamit. Dinamit adalah bahan yang mempunyai daya ledak. Dinamit dari kata dunamai. Kata dunamai dipakai dalam kis 1:8 untuk kata "KUASA". Kata kuasa "Dunamai" artinya daya, kesanggupan, dan kemampuan. Jadi ROH Kudus adalah daya, kemampuan dan kesanggupan yang membuat kita dapat bersaksi. Jadi ROH Kudus adalah dunamis atau pemberdaya, yang memampukan dan menyanggupi kita untuk dapat bersaksi. (Efesus 1:13-14)
Dalam Roma 8:26-27 kita diingatkan tentang hal itu. Kelemahan kita bisa sedemikian parahnya, sehingga sebagai orang beriman suatu saat kita tidak bisa berdoa! Kita tidak berdoa karena hidup yang penuh kesakitan, kejahatan dan sengsara. Padahal doa adalah nafas dari jiwa kita. Jika tidak bisa berdoa, berarti jiwa kita tidak bernafas.
Doa adalah sikap rendah hati yang utama di hadapan Tuhan. Jika kita tidak dapat melakukan dengan baik, berarti kita sedang tidak merendahkan diri di hadapan Tuhan. Doa merupakan jalur illahi, yang harus selalu kita jaga supaya lancar dalam hidup. Jika kita tiba-tiba merasa asing berada dalam jalur itu, berarti ada jalur lain yang kita pandang lebih penting daripada persekutuan kita dengan Tuhan. Tetapi berita baiknya adalah pada saat kita berada dalam kondisi iman yang paling merosot, seperti senter yang lembek baterai-nya, maka Roh Kudus akan membantu, dengan menolong, membimbing dan mendorong kita.
Kalau begitu, yang illahi di dalam kita akan membantu supaya kita bisa berdoa kepada yang illahi di atas kita, Roma 8:26. Tapi mengapa kita bisa menjadi begitu bodoh dalam berdoa? Tersirat dalam ayat itu, karena permasalahan hebat yang sedang kita hadapi. Kalau sudah begitu, tak mustahil anak Tuhan lalu mogok kebaktian hari minggu, mogok melakukan segala kegiatan gerejawi, termasuk berdoa! Namun penghiburan ada dalam karya dan campur tangan Roh Kudus, yang akan menggiring kita untuk mau merendahkan diri dalam doa. Di dalam kondisi seperti itu, dengan pertolongan Roh Kudus kita dimampukan untuk berdoa dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan, karena ketakberdayaan kita. Kita bersyukur bahwa ada Roh Kudus yang peduli, menopang, memampukan dan memperkokoh iman kita! - SO -