Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 2 April 2017
Bagaimana cara menantikan Tuhan? Ini adalah pertanyaan yang hakiki. Henri Nouwen mengungkapkan bahwa injil Lukas diawali dengan orang-orang yang menanti. Zakharia dan Elisabet, Maria dan Yusuf, dan Simeon serta Hanna, semua menantikan pemenuhan janji Allah. Mereka menanti dengan tidak berbuat apa-apa tetapi aktif mencari Tuhan setiap saat, yaitu sikap yang siap sedia.
Dalam Injil Lukas adalah Simeon menantikan Tuhan “Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya.” (Lukas 2:25). Dalam masa penantian akan kebebasan Israel yang dilakukan Simeon, apa yang dilakukan Simeon? Yang dilakukan Simeon adalah hidup saleh dan benar di hadapan Tuhan. Simeon pun tetap percaya kepada janji Tuhan dan menjaga kesucian hidup. Menanti karya pembebasan Tuhan dengan beriman tanpa keraguan.
Apakah penantiannya sia-sia? Ternyata penantian Simeon tidak sia-sia. Tuhan mewujudkan penantian Simeon dengan bertemu Yesus dan orang tuanya. Dalam pertemuan itu dapat dilihat kepuasan yang dialami Simeon. Apa yang dinanti-nantikan dengan setia akhirnya terwujud. Itu kepuasan yang membahagiakan. Kita mencari kepuasan di dunia ini tapi tidak mampu mendapatkannya bahkan merasa tidak puas. Mari belajar dari Simeon mencari Tuhan dalam Kristus yang telah berkorban bagi kita.
SO