Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 17 Juni 2018
Markus 4:26-27 kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu”. Apa itu warisan kekal? Dalam bacaan kita “warisan kekal” adalah menjadi warga Kerajaan Surga. Bagaimana seharusnya kita hidup sebagai warga Kerajaan Surga?
Hal kerajaan Surga digambarkan seperti pertumbuhan benih sebuah pohon. Tidak ada benih pohon yang tiba-tiba langsung tumbuh besar. Benih pohon akan menjadi pohon setelah menjalani proses yang panjang. Pertama-tama ditanam terlebih dahulu, lalu mulailah mengeluarkan tunas, tangkai, bunga dan berbuah. Tidak ada satupun pohon langsung bisa berbuah, tapi akan melewati proses yang panjang.
Tugas panggilan untuk menjadi bagian dari Kerajaan Allah adalah pertama-tama kita harus menjalani panggilan untuk diproses dalam tahap-tahap pertumbuhan iman. Bukan hanya menjalani proses tahap demi tahap, tetapi pertumbuhan itu membutuhkan penyiraman dan penanaman benih yang merupakan langkah atau tahap awal dalam memulai perjalanan untuk Kerajaan Allah. Ingat, jangan menanam dan menyiram sekali saja tetapi harus terus-menerus menanam dan menyiram agar buahnya melimpah. Apakah kita telah sungguh-sungguh menanam, apa yang kita tanam dan bagaimana kita menyiramnya? Jangan lupa untuk mendapatkan hasil atau berbuah, maka dibutuhkan kesabaran dan ketabahan dalam menjalani proses perjalanan itu.
SO