Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 10 Juni 2018

Kitab Kejadian 3:8-15 bercerita tentang apa akibat manusia mengikuti keinginan iblis, yaitu Pertama, manusia menjauh dari Tuhan, dimana manusia bersembunyi. Sembunyi adalah akibat perbuatan manusia itu. Padahal Tuhan turun mencari manusia untuk bersekutu tetapi manusia malah menjauh dan sembunyi.

Kedua, manusia menjadi takut. Dalam Kejadian 3:9 “di manakah Engkau?” pertanyaan yang sebenarnya Allah sendiri sudah tahu dimana posisi manusia. Pertanyaan ini untuk mengajak manusia sadar akan kesalahannya. Manusia itu mengakui ketakutannya karena itu bersembunyi.

Ketiga, manusia menyalahkan orang lain. “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku”, itulah kalimat yang keluar dari laki-laki itu. Ini adalah tindakan yang mencari kambing hitam. Adam jatuh dalam dosa bukan hanya mengambinghitamkan perempuan itu, tetapi mengambinghitamkan Allah “perempuan yang Kautempatkan..”

Keempat, terjadi permusuhan dan perpecahan. Kejatuhan manusia mengakibatkan manusia bermusuhan dengan sesama dan alam sekitarnya. Manusia harus bekerja keras tetapi alam tidak membantu.

Manusia yang mengikuti kuasa kegelapan maka hidupnya akan menjauh dari Tuhan, akan bersembunyi dari persekutuan dengan Tuhan dan sesama, menyalahkan orang lain bahkan Tuhan, dan hidup dalam permusuhan dengan Tuhan dan sesama bahkan alam semesta.

Apakah Allah membiarkan manusia terus di dalam keberdosaan? Allah terus mencari dan memanggil manusia “dimanakah engkau?”. Tuhan tidak akan membiarkan, tidak akan pernah melupakan dan meninggalkan manusia yang berdosa. Datanglah dan hampiri Dia, akui segala dosa dan kesalahan kita, jangan bersembunyi.