Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 21 Februari 2016
Yesus berdoa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (lih. Luk 23:34). Apa yang bisa kita pelajari ? Kata yang diucapkan Yesus dalam penderitaan-Nya di salib yaitu PENGAMPUNAN.
Pengampunan menjadi yang pertama dan menjadi inti dari spritualitas Yesus. Pengampunan harus terjadi lebih dahulu, maka proses penebusan terjadi, walau ditempuh lewat penderitaan di Salib. Orang banyak berteriak, “Salibkan Dia, Salibkan Dia” tetapi Yesus berteriak, “Ampunilah mereka.”
Ironis, di kayu Salib, Yesus tidak benci, tidak marah bahkan tidak mengomel atau memaki orang-orang yang telah bersepakat menyalibkan Yesus, sebaliknya Yesus berdoa agar mereka diampuni. Di kayu salib, Yesus tidak menyalahkan atau marah ketika murid-murid yang meninggalkan diri-Nya. Di kayu salib, Yesus berdoa memohon ampun bagi yang telah menyalibkan-Nya.
Ironis, di atas kayu salib, Yesus tidak membalas dengan mengancam, mencerca, atau mengutuki orang-orang yang memusuhi diri-Nya, melainkan Ia mendemonstrasikan pengampunan terhadap mereka yang tidak pantas untuk diampuni. Dia berdoa, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (lih. Luk 23:34).
Doa Yesus, ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (lih. Luk 23:34), bukan hanya melakukan apa yang diajarkan-Nya kepada kita (Lukas 6:27-28) tetapi sedang memenuhi nubuat “berdoa untuk pemberontak-pemberontak.” (Yesaya 53:12).
(Dari beberapa sumber)
SO