“Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih.....”
(Bdk. Kis. 1:23-24).
Segenap anggota jemaat dan simpatisan GKI yang kami kasih,
Pada 15 Februari 2017 bangsa kita akan melaksanakan hajatan demokrasi yaitu Pilkada serentak di 101 daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota). Dalam Pilkada ini kita wajib memilih pemimpin kita. Pilihan kita itu menentukan kehidupan kita bersama. Apalagi kita harus ingat bahwa pemimpin yang baik adalah hasil dari pemilih yang cerdas. Menyadari tugas panggilan gereja yaitu --bersama semua orang yang berkehendak baik-- membangun masyarakat berkeadaban, Gereja Kristen Indonesia (GKI) merasa perlu untuk menerbitkan Pesan Pastoral. Kami harap Pesan Pastoral ini menjadi pedoman bagi semua simpatisan dan anggota jemaat GKI dalam menentukan sikap etis terhadap Pilkada serentak ini.
1. Manfaatkanlah hak pilih Saudara dengan bertanggung-jawab.
2. Bangunlah pemahaman dan nilai yang kuat pada diri kita sendiri bahwa sebagai anggota gereja kita menentang semua hal yang melawan keadilan, kemanusiaan, keberagaman dan kehidupan. Untuk itu kita sendiri tidak akan membiarkan diri kita jatuh pada ketidakpedulian dan sikap primordial yang memilih secara buta personil dari kelompok atau agama tertentu dalam Pilkada serentak ini.
3. Terkait dengan hal di atas, pilihlah calon pemimpin yang memiliki kejujuran, berintegritas, memiliki keberanian melawan segala bentuk korupsi dan manipulasi, memiliki komitmen melayani, menghormati keanekaragaman bangsa, memiliki komitmen pada Konstitusi, memiliki kemauan bekerja keras untuk menciptakan keadilan, kesetaraan bagi seluruh warga negara, serta kebersihan dan keberlanjutan lingkungan hidup. Oleh karena itu, sebelum memilih, telitilah rekam jejak integritas dan kejujuran pasangan calon. Ujilah ucapan dan tindakan, visi serta misi mereka. Pertimbangkan dengan cerdas orientasi Partai Politik pengusung pasangan calon. Tolak pemakaian isu-isu SARA, isu gender, kampanye gelap yang menyudutkan salah satu pasangan calon, maupun politik uang.
4. Bila ada warga jemaat menjadi anggota tim kampanye salah satu calon pemimpin atau anggota Partai Politik tertentu yang mengusung salah satu pasangan calon, kami sampaikan bahwa kami sangat mendukung dan menghargai partisipasi anda dalam dunia politik praktis. Meskipun demikian kami juga ingin ingatkan agar berpartisipasilah dalam iman, integritas, kejujuran dan cinta kasih. Janganlah membawa pesan-pesan politik pasangan calon atau Partai Politik anda ke dalam jemaat melalui mimbar gereja atau melalui penggunaan ruangan dan fasilitas gereja. Beragamnya pilihan anggota jemaat berpotensi menimbulkan perpecahan jemaat.
5. Doakanlah aparat Keamanan agar mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sehingga Pilkada dapat berjalan dalam suasana yang kondusif, aman dan tenteram bagi seluruh warga yang akan menggunakan hak pilih mereka.
6. Pilkada Serentak memberi beban sangat berat kepada pihak penyelenggara yakni KPU, Bawaslu/Panwas. Karena itu mari mendoakan KPU dan Bawaslu/Panwa agar mereka mampu melaksanakan mandat ini secara profesional dan bertanggung jawab, jujur, adil, transparan dan tidak memihak. Masa depan demokrasi kita bergantung pada integritas dan kejujuran para penyelenggara Pilkada.
Semoga Allah, Pencipta dan Pelantan Kehidupan, menaungi upaya baik kita semua sehingga Pilkada serentak sebagai pesta demokrasi Indonesia ini bisa dinikmati dalam kegembiraan dan perdamaian. Kiranya hikmat dan kebijaksanaan Kristus Yesus, Tuhan kita, yang melampaui segala pemahaman, dan penyertaan Roh Kudus, memberi kita semua hikmat dan keteguhan.