Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 06 November 2016

Allah senantiasa menyertai umat-Nya. Salah satu tanda kehadiran dan penyertaan Allah bagi umat Israel, ketika mereka berjalan di padang gurun, adalah tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari (Kel.13:21).  Dengan tiang awan dan tiang api Ia menuntun umat-Nya selama empat puluh tahun hingga mereka masuk ke tanah perjanjian. Allah menempatkan tiang awan dan tiang api sebagai bukti kehadiran, kasih, dan perhatian-Nya kepada umat-Nya (bd. Kel. 40:38; Bil. 9:15-23; Bil. 14:14; Ul. 1:33; 1Kor. 10:1).

Tiang awan itu menuntun arah langkah ke mana mereka harus pergi serta kapan mereka harus berhenti. Pada saat tiang awan itu bergerak, mereka pun berjalan mengikutinya. Pada saat tiang awan itu turun ke atas kemah suci dan berdiam di sana, mereka pun berhenti. Tiang awan juga melindungi mereka dari teriknya sinar matahari. Memang sinar matahari di padang gurun itu sangat panas pada siang hari, namun mereka tidak perlu takut, karena Allah melindungi mereka dengan tiang awan. Pada malam hari, di mana biasanya padang gurun itu diliputi kegelapan dan hawa dinginnya menusuk tulang, tiang awan tersebut bersinar menjadi tiang api untuk menerangi dan menghangatkan mereka.  

Pada saat ini umat Allah tidak lagi melihat tiang awan dan tiang api secara lahiriah seperti umat Israel pada saat mereka berjalan di padang gurun, namun Allah sendiri adalah “tiang awan” dan “tiang api” bagi mereka. Ia hadir di tengah-tengah umat-Nya dan keluarga mereka untuk menuntun, melindungi, memelihara, menerangi dan menghangatkan dengan penuh cinta kasih. Oleh karena itu, hendaklah umat Allah senantiasa menyadari kehadiran-Nya, terus menjalin komunikasi dengan-Nya, dan hidup memuliakan nama-Nya. Coram Deo (In the presence of God).

AL