Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 8 November 2020

Seorang hamba Tuhan, Larry Lea, bertanya kepada orang-orang percaya: “Apa yang paling Anda butuhkan dalam hidup ini?” Ada yang menjawab: “Saya membutuhkan kemantapan dalam segi keuangan!” Maka dia berkata, “Bukan, Anda membutuhkan hikmat bijaksana untuk mengetahui cara mencapai kemantapan dalam segi keuangan.” Ada beberapa orang yang menjawab: “Saya membutuhkan ketaatan anak-anak saya terhadap diri saya. Rumah tangga saya sangat guncang dan kacau. Keadaannya akan sempurna kalau saja anak-anak saya mau patuh.” Larry berkata, “Bukan! Bukan itu yang sesungguhnya Anda butuhkan. Anda membutuhkan hikmat bijaksana untuk mengetahui bagaimana cara menjadi orang tua yang baik dan untuk mengetahui bagaimana cara membimbing keluarga Anda.” Ada yang berkata: “Saya perlu agar pasangan saya mulai mencintai saya.” Dia menjawab orang itu: “Yang sesungguhnya Anda butuhkan adalah hikmat untuk mengetahui cara menjadi pasangan yang baik itu sendiri.” Ada yang berujar: “Saya membutuhkan seorang teman, seorang yang dapat diajak bicara.” Tanggapannya, “Bukan. Anda membutuhkan hikmat bijaksana untuk mengetahui cara menjadi teman yang baik terhadap seseorang terlebih dahulu.”

Memang benar apa yang dikatakan oleh Larry Lea. Kita membutuhkan kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan ini, yaitu hikmat di dalam Kristus. Hikmat atau kebijaksanaan di dalam Kristus sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa kebijaksanaan manusia tidak dapat hidup dengan baik. Kalau tidak ada hikmat manusia bisa salah jalan.

Hikmat bijaksana dari Tuhan menolong kita untuk dapat senantiasa memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup. Alkitab mengatakan: “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif” (Ef. 5:15). Dengan hikmat di dalam Kristus kita memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup. Baik di hadapan Allah, di tengah keluarga, maupun kepada sesama. Apakah sudah baik, kurang baik, atau tidak baik? Memperhatikan hidup dengan seksama dapat dipahami sebagai suatu evaluasi terhadap hidup yang telah dilalui, memperbaiki hidup saat ini, dan meningkatkan kwalitas hidup di waktu yang akan datang.

Hikmat bijaksana dari Tuhan menolong kita untuk dapat mempergunakan waktu dengan baik. Alkitab mengatakan: “Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat” (Ef. 5:16). Hari-hari ini adalah jahat, tanpa hikmat dari Tuhan kita akan hanyut dan terhilang di dalamnya. Ingatlah bahwa waktu kita terbatas, sebab Kristus akan segera datang Kembali dan kita harus mempertanngung-jawabkan kehidupan kita di hadapan-Nya. Kita harus berkomitmen untuk selalu berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan-Nya dengan mengerjakan apa yang difirmankan-Nya.

Rasul Paulus mempergunakan kata “kairos” untuk “waktu”. Sebenarnya ada kata lain yang menunjukkan konsep waktu, yaitu “kronos”. Kata kronos berarti rentang waktu, yang ditandai dengan tahun, bulan, hari, jam, menit dan seterusnya. Sedangkan kata kairos merupakan suatu bagian dari waktu dalam kehidupan, yang ditandai dengan terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa yang penting. Itu sebab kairos disebut juga sebagai moment atau kesempatan. Jadi, orang-orang percaya harus menggunakan setiap kesempatan dengan baik untuk melakukan sesuatu yang berarti. Berarti di hadapan Tuhan, kekasih, keluarga, sahabat, rekan kerja, maupun orang lain.

Gunakanlah waktumu untuk dapat semakin berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Tuhan (Kol. 2:6-7). Pergunakan kesempatan yang ada untuk menjadi suami, istri, orang tua, atau anak yang baik dan arif di tengah keluarga (Kol. 3:18-21). Persembahkan waktu, pikiran dan tenaga untuk melayani sesuai dengan karunia yang dianugrahkan Roh Kudus (Rm. 12:6-8), berbuat baik kepada semua orang (Gal. 6:10), serta bersaksi bagi Kristus (Kis. 1:8).

Hikmat bijaksana dari Tuhan menolong kita untuk dapat memahami kehendak Tuhan dan berjalan dalam kehendak-Nya. Alkitab mengatakan: “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (Ef. 5:17). Orang bijaksana akan berusaha mengerti kehendak Tuhan dan melaksanakannya. Kehendak Tuhan adalah yang terbaik dan terindah bagi manusia.

Kristus akan segara datang kembali, oleh sebab itu kita harus menjalani hidup dengan bijaksana dan penuh harapan. Perhatikan dengan seksama apakah kita sudah hidup sesuai dengan firman-Nya. Gunakan waktu yang ada untuk bersukutu, melayani dan bersaksi bagi-Nya. Berusahalah untuk mengerti kehendak Tuhan untuk kita lakukan.

AL