Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 1 November 2020
Stedman Graham penulis buku remaja I Can Do It : 9 Kiat Meraih Sukses, menuliskan: “Kalau kamu memahami identitas diri kamu sendiri serta punya visi tentang ke mana hidup ini akan kamu bawa, kamu akan bisa mengejar mimpi dan menjalani hidup penuh makna.”
Penulis setuju dengan apa yang dinyatakan oleh Stedman Graham itu. Memahami identitas diri dan punya tujuan hidup yang jelas sangat penting untuk meraih keberhasilan. Untuk berhasil seseorang harus mengenal siapa dirinya dan apa tujuan hidupnya.
Untuk menemukan jawaban tentang identitas diri dan tujuan hidupmu, Saudara dapat mencarinya berdasarkan pengalaman atau pemikiranmu sendiri. Tetapi Saudara pun dapat mengacu pada kebenaran yang diajarkan firman Tuhan.
Siapakah dirimu? Berdasarkan pengalaman dan pemikiranmu, Saudara mungkin akan menjawab dengan menyebutkan namamu, anak siapa, profesi, prestasi yang telah engkau raih dan sebagainya. Tetapi apakah nama, garis keturunan, profesi dan prestasi itu adalah identitas dirimu yang sesungguhnya? Tentu identitas dirimu yang bukan hanya itu! Apa tujuan hidupmu? Berdasarkan pengalaman, pikiran dan keinginanmu, mungkin Saudara akan menjawab tujuan hidupmu adalah untuk kekayaan, kedudukan, ketenaran atau kesenangan. Coba renungkan, apakah benar tujuan hidupmu untuk semua itu?
Sebagai umat yang beriman kepada Allah, kiranya Saudara pun dapat mencari jawaban tentang identitas diri dan tujuan hidup dengan berpedoman kepada firman Tuhan. Dari firman Tuhan Saudara dapat belajar memahami siapa dirimu dan apa tujuan hidupmu di dalam Tuhan.
Dalam Kitab Yesaya dengan tegas dinyatakan bahwa semua orang yang disebutkan dengan nama-Nya diciptakan Allah untuk kemuliaan-Nya (Yes. 43:7). Yesaya 43:1-7 selain mengajarkan tentang identitas kita di hadapan Allah, juga menyatakan tentang tujuan keberadaan kita di dunia ini. Identitas kita adalah sebagai umat Allah yang dihargai dan dikasihi-Nya. Tuhanlah yang menciptakan dan membentuk kita (ayat 1). Dia yang menebus kita dan menyertai kita (ayat 2-3,5). Kita sungguh berharga di mata Tuhan dan mulia, sehingga Ia begitu mengasihi kita (ayat 4). Lalu, apakah tujuan hidup kita? Tujuan hidup kita adalah untuk memuliakan Allah, sebab semua orang yang disebutkan dengan nama-Nya, diciptakan untuk kemuliaan-Nya (ayat 6-7).
Keberhasilan di dalam Tuhan bukan diukur dari kekayaan, kedudukan, atau ketenaran yang dimiliki, tetapi ketika Saudara mengenal siapa dirimu dan mengetahui apa tujuan hidupmu di hadapan Allah. Saudara adalah ciptaan Allah dan umat Allah yang sangat berharga dan dikasihi-Nya. Bagaimana pun keadaanmu, dan apapun pandangan orang lain tentang dirimu, Saudara tetap adalah mahkluk ciptaan-Nya yang sangat berharga. Belajarlah menghargai dirimu sendiri! Hendaklah Saudara hidup dengan tujuan untuk memuliakan Allah. Apapun kemampuan dan profesimu saat ini ataupun kelak, hendaklah Saudara menjalani hidup dengan tujuan untuk memuliakan-Nya. Perhatikan firman Tuhan dalam 1 Korintus 10:31, “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” Jadi, apapun yang Saudara lakukan, baik belajar, bekerja, berdoa, melayani ataupun melakukan hal yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan-Nya.
Orang yang mengenal siapa dirinya dan mengetahui apa tujuan hidupnya di hadapan Allah, akan memiliki keberhasilan di dalam Tuhan. Ia akan berhasil baik di hadapan Allah maupun di hadapan manusia.
AL