Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 19 Februari 2017
Konteks “dibaharui” menunjuk kepada pembaharuan budi (Roma 12:2). “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah (but be transformed) oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Perubahan bentuk dari seekor ulat menjadi kupu-kupu. Perubahan dari ulat yang berubah bentuk menjadi kupu-kupu. Perubahan tidak sekaligus terjadi tetapi membutuhkan proses yang membutuhkan waktu.
Tema kita minggu ini adalah “Dibaharui dari Sehari ke Sehari”. Apa yang harus diperbaharui dalam konteks Matius 5:38-48? Yesus menginginkan umat-Nya mengalami pembaharuan setiap hari dalam hal hubungan dengan sesamanya bukan hanya yang baik tetapi dengan musuh dan yang menganiaya. Dikatakan kita menjadi anak-anak Bapa di Surga jika mengasihi musuh dan berdoa bagi yang menganiaya kita.
Perintah ini begitu berat, bagaimana mungkin kita mengasihi musuh dan berdoa bagi yang menganiaya kita? Tapi Yesus telah memberi teladan yang berkata “Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”. Yesus mengasihi musuh-Nya dan berdoa untuk yang menyalibkan diri-Nya. Jadi, Matius 5:38-48 salah satunya mau menekankan bahwa identitas dan tanda kita sebagai anak-anak Bapa di Surga adalah mengasihi musuh dan berdoa bagi yang menganiaya kita.
PSO